http://www.indomedia.com/bpost/072005/7/nusantara/nusa1.htm

Busung Lapar Permalukan RI



Jakarta, BPost
Kasus busung lapar di Indonesia ternyata menjadi sorotan dan membuat prihatin 
masyarakat internasional. Seperti halnya bencana gempa tsunami di Aceh tahun 
lalu, kali ini pihak asing kembali beramai-ramai menawarkan bantuan untuk 
mengatasi busung lapar.

Tak kunjung selesainya penangangan kasus gizi buruk, khususnya busung lapar 
membuat Pemerintah Republik Indonesia (RI) merasa malu. Menteri Koordinator 
Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Alwi Shihab juga mengakui, masih adanya 
kasus busung lapar telah mencoreng nama baik bangsa Indonesia di mata 
internasional.

"Semua harus membantu menanganinya, karena ini adalah masalah bangsa dan ini 
mencoreng nama baik dan citra bangsa Indonesia di mata internasional," kata 
Alwi Shihab usai membuka rakornas penanganan gizi buruk di Hotel Acacia 
Jakarta, Rabu (6/7).

Menurutnya, masalah gizi buruk sangat serius karena menyangkut nasib generasi 
penerus bangsa ini. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat sidang 
kabinet sehari sebelumnya secara khusus meminta dirinya melakukan penanganan 
dengan serius.

Atas instruksi itu pula dirinya dalam rakornas meminta kepada semua instansi 
terkait di daerah untuk melaksanakan secara penuh tanggungjawabnya 
masing-masing. 

Langkah yang dilakukan pemerintah saat ini yaitu merevitalisasi posyandu, 
puskesmas, PKK dan elemen lainnya yang bersentuhan langsung dengan pelayanan 
kesehatan masyarakat. Menko Kesra kini membuka kran bantuan asing. Hari ini, 
rencananya dia bertemu sejumlah LSM dan donator baik dari dalam maupun luar 
negeri yang ingin memberi bantuan.

Terkait bantuan dari LSM dan donatur pihaknya tidak akan menerima dalam bentuk 
dana, tetapi lebih difokuskan pada makanan atau barang yang benar-benar 
dibutuhkan masyarakat.

Agar bantuan tepat sasaran, Menko Kesra bersama jajarannya akan memfasilitasi 
LSM dan donator untuk menyerahkan bantuan langsung ke daerah yang memerlukan.

Khusus untuk Propinsi NTT dan NTB pemerintah telah menyiapkan dana Rp57 miliar 
untuk penanganan busung lapar. Dana tersebut diperkirakan dalam dua hari ini 
langsung dikirim ke kabupaten di dua propinsi tersebut.

Selain itu pemerintah juga akan menanam 10 juta bibit jambu mete untuk dikelola 
guna peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Untuk pelayanan di lapangan, Alwi berharap agar pihak rumah sakit tidak terlalu 
mempermasalahkan kartu miskin dalam menerima pasien. "Layani dulu, soal kartu 
miskin kan bisa menyusul," tandasnya. JBP/mgb


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke