Dear all,

Kelemahan kita adalah selalu kita berusaha mempelajari
/menilai Allah ,padahal yang dianjurkan oleh nabi
besar Muhammad
SAW adalah mempelajari ciptaan Allah. Nabi sendiri
tidak berani menilai Allah, masa kita yang tidak ada
apa2nya berani melebihi nabi. Bangsa barat menjadi
besar dan maju karena mereka mempelajari ciptaan
Allah. 


Wassalam
--- Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> 
> wulan_sulastri_ami <[EMAIL PROTECTED]>
> schrieb:
>  
> Ass. Wr. Wb.
> Jadi ... yaa ...rada-rada sombong kalau kita
> berusaha 
> menjangkau "pikiran Allah", karena untuk menjangkau
> "pikiran ciptaan 
> Allah saja (alam semesta)", kita masih nggak bakal
> nyampai, lebih-
> lebih Allah.
> -----------------------
> 
> DH: Saya sangat menyetujui statement ini, walau saya
> coba mendekatinya dari sisi falsafah (August Compte,
> Hermann Hesse, Baruch Spinoza), jadi dari sisi
> lintas agama.
>  
> Sang Pencipta adalah maha ada (omnipresent) dan
> mahakuasa (omnipotent), ini adalah rangkuman
> mengenai jatidiri sang Pencipta, yang kita semua
> pasti sepakati.
>  
> Dari sini saja, kita akan faham, bahwa tak ada
> ukuran, dimensi yang dapat dipakai untuk
> menggambarkan sang Pencipta. Esa? Tritunggal? yang
> pasti, bukan dalam bilangan mathematis yang kita
> kenal. Esa adalah bilangan yang kita jangkau, namun
> ke maha ada an sang Pencipta ada diluar ke Esa an
> ini. Jadi, bertengkar mengenai "Allah itu satu" atau
> "Allah itu satu tapi tiga wujud" adalah dalam
> pengertian diluar hitungan jari.
>  
> Juga kata kata "Allah itu maha baik", "Allah itu
> pemarah" atau apapun, adalah upaya manusia
> membayangkan sang Pencipta, yang adalah lagi lagi,
> diluar "baik" yang kita kenal.
>  
> Ayah kita mungkin bagi anak anak adalah selalu baik,
> namun bagi orang lain belum tentu. Jadi "baik"
> menurut ukuran manusia adalah tidak absolut. Bush
> adalah kejam bagi sebagian orang, namun pahlawan
> kebanggaan bagi yang lain. Juga kata "pikiran"
> adalah kata benda yang layak untuk manusia.
> "Pikiran" adalah proses kata kerja "berpikir".
> Sedang sang Pencipta yang maha kuasa, dan karena itu
> maha tahu, tak perlu berpikir. 
>  
> Bayangkan saja, kita ketuk jari kita di keyboard
> computer, satu huruf saja, lalu "enter", maka dalam
> detik yang sama (atau seolah sama), huruf ini
> diterima teman teman diseberang lautan. Nah, kita
> baru mau berdoa, masih ter-bata bata menyusun
> kalimat, sang Pencipta sudah mafhum apa yang ingin
> kita doakan..Lalu kita ulang ulang doa kita, seolah
> sang Pencipta itu tuli...
>  
> Celakanya, kita yang sangat sentimental ini, suka
> sekali, meng-andai andai, bahwa sang Pencipta akan
> murka, akan sayang, akan ini akan itu, apabila kita
> lakukan ini atau itu.
>  
> Dalam khotbah di gereja, sang pendeta dengan mata
> ber-api api begitu bahagia, katakan: "Tahukah kau,
> Yesus yang Allah itu telah datang?".Saya seringkali
> bayangkan, bagaimana ya? Sang Pencipta tak pernah
> pergi dari alam ciptaanNya, dan selalu ada (omni
> present), kok tiba tiba dikatakan "telah datang",
> datang darimana?
>  
> Dalam membayangkan,bahwa sang Pencipta adalah
> semacam ayah (Bapak Disurga), atau penguasa (bahasa
> Jawanya "Kanjeng Gusti Allah"), maka dibayangkan,
> sang Pencipta itu murka, lalu mengirimkan bencana.
> Ini juga telah dipercaya oleh budaya budaya kuno,
> seperti Mesir kuno, Maya, Zoroaster,dan lain lain.
> Ayah memang sering murka, atau marah lalu menghukum,
> demikian juga sang penguasa.
>  
> Karena itu, kita harus memahami keterbatasan kita,
> seperti yang Anda katakan secara tepat, dan tak
> mencoba mentransport atau mentransfer imaginasi kita
> pada sang pencipta. Hasilnya pasti tak karu karuan.
> Atau kita saling bertengkar debat debatan, mengenai 
> apa yang kita bayangkan.
>  
> Dua ekor kutu berdebat mengenai bagaimana ya rupanya
> gajah, padahal, kuku kaki gajah saja bagi sang kutu,
> sudah merupakan lapangan sepak bola kali seribu...
>  
> Salam
>  
> Danardono
>  
>  
>  
>  
> 
>  
> 
> Kalau menurut saya, tulisan Ulil itu memang rada
> sedikit nggak pas 
> saja. Karena menempatkan "kemampuan" Allah ke dalam
> pikiran kita. 
> Padahal akal/pikiran kita tidak akan pernah mampu 
> menjangkau "kemampuan" Allah. 
> Yang mampu kita jangkau benar-benar hanya "kemampuan
> ciptaan" Allah. 
> Ciptaan Allah dalam hal ini adalah "Alam Semesta",
> dan "alam 
> semesta" itu bukan "benda mati", melainkan "benda
> hidup".
> 
> Alam semesta itulah yang sedang berproses terhadap
> kebaikan dan 
> kejahatan. Jadi bukan ada dua tuhan (tuhan jahat dan
> tuhan baik). 
> Melainkan memang ada dua fenomena alam semesta,
> yaitu kebaikan dan 
> kejahatan. Dan kecenderungan keduanya adalah
> menyeimbangkan diri. 
> Disinilah Allah benar-benar Maha Adil. Yaitu
> menciptakan "alam 
> semesta" yang senantiasa berproses terus terhadap
> kebaikan maupun 
> kejahatan.
> Oleh karena itulah di alam semesta ini ada setan,
> ada nabi, lalu ada 
> perangkat komputasi Allah (alias malaikat yang punya
> peran dan 
> fungsi masing-masing), ada nabi, ada rosul, dsb-nya.
> 
> Proses kebaikan-kejahatan itu akan berlangsung
> semakin rumit, disaat 
> kemampuan manusia di bumi ini, sudah bisa mencapai
> di luar tata 
> surya kita. Karena saat itulah kita bertemu dan
> berinteraksi dengan 
> mahluk ciptaan Allah yang lain lagi. Disanapun ada
> baik dan ada 
> jahat.
> 
> Jadi begitulah, Allah benar-benar Maha Adil dan Maha
> Besar dalam 
> menciptakan Alam Semesta, .... sampai-sampai ...
> maaf (Pak/Bu) Ulil 
> berasumsi "sementara" bahwa proses baik dan jahat
> itu datangnya dari 
> Allah. Padahal bukan, itu datangnya dari Alam
> Semesta ini, yaitu 
> dari salah satu ciptaan Allah yang Maha Kuasa tadi.
> 
> Apakah Allah menciptakan Alam Semesta lainnya ? Wah
> ... pikiran/akal 
> kita menjangkau Alam Semesta yang satu ini saja
> nggak pernah bakal 
> nyampai. Apalagi kita berusaha menjangkau "pikiran"
> Allah. Wow ... 
> pengetahuan kita ini terlalu kuecil.
> 
> Untuk memahami (menganalisis dengan akal/pikiran
> kita) makna yang 
> terkandung dalam setiap kalimat Allah di Al Qur'an
> saja, sampai 
> akhir jaman, manusia nggak akan pernah bisa tuntas
> memahaminya. 
> Mulai dari menganalisis, apakah benar malaikat itu
> "gelombang 
> elektromagnetik" karena di Al Qur'an disebutkan
> sebagai "cahaya" 
> yang dalam bahasa fisikanya, cahaya itu khan
> terlihat, jadi yang 
> dimaksud Al Qur'an itu adalah Gelombang
> Elektromagnetik, mempunyai 
> sifat cahaya namun tidak tampak.
> Nah yang begini ini saja, kita nggak nyampai-nyampai
> kok.
> Karena benar-benar sangat dalam dan sangat luas
> makna sesungguhnya 
> di dalam Al Qur'an.
> Padahal Al Qur'an itu bagian dari Alam Semesta ini.
> Lebih-lebih 
> menjangkau Alam Semestanya. Terlebih lagi "si
> Pembuatnya".
> 
> Jadi ... yaa ...rada-rada sombong kalau kita
> berusaha 
> menjangkau "pikiran Allah", karena untuk menjangkau
> "pikiran ciptaan 
> Allah saja (alam semesta)", kita masih nggak bakal
> nyampai, lebih-
> lebih Allah.
> 
> Ok deh ... sekedar urun rembuk lho. Mohon nggak ada
> yang tersinggung 
> atau merasa dilangkahi. Terima kasih.
> 
> Hormat saya,
> Wass.
> 
=== message truncated ===


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke