----- Original Message ----- From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, July 05, 2005 3:46 PM Subject: [daarut-tauhiid] Surat Margaret Marcus<->Maududi-1/12
> > > > New York, 5 Desember 1960 > > Maulana Maududi yth., > > Artikel anda yang bagus sekali berjudul Life After Death (Hidup Sesudah > Mati) yang dimuat dalam majalah The Muslim Digest, Durban, Afrika Selatan > terbitan bulan Februari 1960 adalah yang terbaik dan paling meyakinkan yang > pernah saya baca. Ketika pertama kali saya baca tentang anda dalam tutisan > Mazharuddin Siddiqui yang dimuat dalam buku Islam The Straight Path (Islam > Jalan-Lurus, editor Kenneth Morgan, Ronald Press, New York 1958) tentang > umat Islam di Pakistan, segera saja saya bersimpati sepenuh hati terhadap > anda dan masalah-masalah anda, walaupun Mazharuddin adalah seorang modernis > khas yang menggambarkan anda dengan gaya menghina. > > Pada tahun lalu saya telah berketetapan hati untuk membaktikan kehidupan > saya guna berjuang melawan filasafat-filsafat materialistik, sekularisme > dan nasionalisme yang sekarang masih merajalela di dunia. Aliran-aliran > tersebut tidak hanya mengancam kehidupan Islam saja, tetapi juga mengancam > seluruh umat manusia. Untuk itulah telah saya tulis sejumlah artikel, enam > di antaranya telah dimuat oleh majalah The Muslim Digest dan The Islamic > Review, Woking, England. > > Artikel saya yang pertama berjudul Sebuah Kritik terhadap buku "Islam in > Modern History" yang ditulis oleh Prof. Wilfred Cantwell Smith, Direktur > Islamic Institute di McGill University, Montreal. Saya menentang bagian > demi bagian argumentasinya yang mengatakan bahwa sekularisme dan > westernisme itu cocok dengan Islam dan bahwa "pembaharuan" Kemal Ataturk di > Turki menawarkan model yang paling baik untuk ditiru oleh negara-negara > Islam lainnya. > > Artikel saya yang kedua berjudul Nasionalisme, Suatu Ancaman terhadap > Solidaritas Islam menunjukan betapa tidak cocok dan tak terujukkannya > konsep nasionalisme modern dengan konsep ummah atau persaudaraan Islam yang > universal. > > Artikel saya yang ketiga --dimuat dalam majalah The Islamic Review, bulan > Juni 1960 dan majalah The Muslim Digest bulan Agustus 1960 merupakan > bantahan terhadap argumentasi Asaf A. Fyzee (wakil Rektor Universitas > Kashmir) tentang Islam yang terbaratkan, diperbaharui dan "diliberalkan" > sampai suatu titik ia hanya menjadi ungkapan-ungkapan etika yang hampa dan > kosong dan tidak mampu memberi dampak terhadap pembentukan masyarakat dan > kebudayaan. > > Artikel lain yang saya tulis membantah pendapat ahli sosiologi Turki, Ziya > Gokalp, yang mencoba untuk memperdayakan pembacanya agar yakin bahwa > nasionalisme dan sekularisme itu cocok dengan Islam (langsung > daripadanyalah Kemal Ataturk memperoleh inspirasinya); Sir Sayyid Ahmad > Khan yang menuhankan ilmu pengetahuan dan filsafat Eropa abad XIX; Ali > Abdur-Raziq dalam buku Islam and the Principles of Government yang > ditulisnya sesudah penghapusan kekhalifahan Usmaniyah yang mencoba > menunjukan bahwa kekhalifahan tidak pernah menjadi bagian integral dari > Islam, sehingga harus dijauhkan secara total dan terus-menerus dari negara; > Presiden Habib Bourguiba yang tahun lalu menyerang puasa bulan Ramadan > dengan menyatakan bahwa puasa Bulan Suci merupakan penghalang bagi > pembangunan ekonomi Tunisia; dan Dr. Toha Husein, intelektual dan penulis > Mesir buta yang telah mengemukakan dalam bukunya Future and Culture in > Egypt bahwa Mesir adalah bagian integral dari Eropa, karenanya perlu > melakukan sekularisasi dan westernisasi sepenuhnya. > > Mereka yang sering disebut-sebut sebagai muslim "progresif" yang lebih > berbahaya dari pada musuh-musuh dari luar, karena mereka menyerang > landasan-landasan asasi Islam dari dalam. Tujuan saya menulis > artikel-artikel tersebut tidak lain adalah untuk membuka mata kaum muslimin > akan fakta ini. > > Sekularisme, nasionalisme dan materialisme masa kini disadap dari > filosof-filosof yang membangkitkan revolusi Perancis, seperti Voltaire, > Rousseau, Montesquieau dan lain-lain. Mereka adalah pembenci-pembenci > fanatik terhadap seluruh agama. Merekalah yang bertanggung-jawab terhadap > adanya keyakinan yang menyatakan bahwa manusia dapat maju dan mencapai > keselamatan tanpa Tuhan. Khayalan bahwa manusia tidak tergantung pada Allah > dan bahwa Hari Akhir tidak ada, akan membawa kepada keyakinan bahwa tujuan > utama kehidupan umat manusia adalah kemajuan material. Tanpa adanya suasana > anti agama yang mematikan ini, maka faham-faham seperti Marxisme, Fascisme, > Nazisme, Pragmatisme (seperti yang dipropagandakan oleh John Dewey) dan > Zionisme (penyebab tragedi Palestina) tidak akan pernah mengakar. Saya > merencanakan untuk menulis artikel lain tentang masalah ini dengan lebih > terperinci. > > Mungkin anda ingin tahu siapa saya sebenarnya. Saya adalah seorang gadis > Amerika, umur 28 tahun, yang begitu tertarik kepada Islam sebagai > satu-satunya harapan dalam hidup saya, sehingga saya sekarang ingin > berpindah agama. Masalah saya yang pelik adalah kesulitan untuk bertemu > dengan orang Islam di daerah pinggiran kota New York, tempat tinggal saya. > Lagi pula saya merasa terasing, Karena itu tatkala saya dapati artikel anda > dalam The Muslim Digest, segera saja saya kirim surat kepada redaksi > majalah tersebut untuk meminta alamat anda dengan harapan akan anda balas > surat-surat saya. > > Bila anda bersedia, kirimkanlah kepada saya beberapa tulisan anda, > khususnya brosur yang anda tulis beberapa tahun yang lalu yang berjudul The > Process of Islamic Revolution. Karena kita saling berbagi cita-cita yang > sama dan bekerja untuk meraih tujuan yang sama, maka saya ingin sekali > menikmati hubungan persahabatan dengan anda dan menolong anda dalam > perjuangan anda sebisa-bisanya. > > Salam takzim, > > Margaret Marcus > > ============================================================================ ======================================================== > > > Lahore, 21 Januari 1961 > > Saudari Marcus yth., > > Assalamu 'alaikum, > > Surat anda tertanggal 5 Desember 1960 sampai di sini ketika saya telah > pergi ke Saudi Arabia untuk menghadiri undangan Raja Ibnu Saud. Raja ingin > mendirikan Universitas Islam di Medinah dia undang saya untuk mempersiapkan > rencana tersebut. Karenanya, saya berada di luar negeri kira-kira selama > satu bulan. Ketika pulang saya dapatkan surat anda beserta ketiga esai > anda. Saya benar-benar tak mampu mengutarakan alangkah bahagianya saya > setelah membaca surat dan esai-esai anda. > > Sengaja saya tuliskan kata "Assalamu 'alaikum" di awal surat ini, yakni > ucapan salam khusus untuk kaum muslimin. Alasannya ialah walaupun anda > masih menimbang-nimbang untuk beralih agama, tetapi saya percaya bahwa anda > sudah menjadi seorang muslimah. Seseorang yang meyakini keesaan Tuhan, dan > meyakini bahwa Muhammad adalah rasulullah dan nabi-Nya yang terakhir, > al-Qur'an adalah Kitab-Nya dan juga beriman kepada Hari Akhir, maka ia > adalah seorang muslim yang sebenarnya, baik ia dilahirkan sebagai Yahudi, > Kristen maupun dari keluarga yang menyembah berhala. > > Gagasan-gagasan anda telah menjadi saksi atas kenyataan bahwa anda beriman > terhadap kebenaran-kebenaran yang telah disebutkan di atas. Karenanya, saya > pandang anda sebagai seorang muslimah dan sebagai saudara saya seiman. > Tidak diperlukan upacara baptis di hadapan pendeta atau yang semacamnya > bila seseorang hendak memeluk agama Islam. > > Bila anda yakin terhadap kebenaran Islam, maka anda hanya perlu menegaskan > dengan sungguh-sungguh bahwa "Tak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad > adalah rasul-Nya". Kemudian hendaknya anda ganti nama dengan nama Islam > (seperti Aisyah atau Fatimah) lalu membuat pengumuman tentang nama dan > agama anda, sehingga dunia Islam secara luas mengetahui bahwa anda adalah > anggota persaudaraan Islam. Kemudian anda harus mulai menegakkan shalat > wajib lima kali sehari semalam dan menaati perintah-perintah Islam yang > lain dengan sabar. > > Saya dapati anda telah berada di ambang pintu Islam dan dengan satu langkah > pasti lagi anda sudah akan termasuk dalam kelompok orang-orang beriman. > Saya pikir langkah terakhir ini akan merupakan puncak yang logis dan wajar > dari gagasan-gagasan anda. > > Pembantu pribadi saya telah mengirimkan beberapa brosur kepada anda, > termasuk yang anda minta. Sebagai tambahan, saya kirimkan pula buku-buku > saya. Ketika saya baca artikel-artikel anda, saya merasa seolah-olah sedang > membaca gagasan-gagasan saya sendiri. Saya berharap anda rasakan hal yang > sama bila anda baca karya-karya saya. Walaupun kenyataannya kita belum > saling berkenalan, namun rasa simpati dan kesatuan pemikiran kita adalah > hasil langsung dari kenyataan bahwa kita telah memperoleh ilham dari satu > sumber yang sama. > > Orang-orang Islam kebarat-baratan yang kekurangan semangat Islamnya yang > anda sesali itu, adalah hasil terjelek daripada penjajahan barat atas > negara-negara Islam. Pukulan yang terberat yang telah ditimpakan oleh > penjajahan atas kita bukanlah di lapangan politik ataupun ekonomi, > melainkan di bidang pemikiran dan semangat. Imperialisme ini telah > menghasilkan banyak budak secara mental, yang bahkan setelah kemerdekaan, > masih tetap tunduk pada Barat dan dengan setia mengikuti langkah majikan > terdahulu mereka. Dari sudut pandangan inilah saya pikir perang kemerdekaan > belum lagi selesai, karena kita masih harus menjalani perang yang panjang > melawan orang asing dalam negeri seperti itu. > > Dan sekarang saya tak tahan untuk tidak mengungkapkan rasa takjub saya > mengenai satu hal. Saya ingin tahu dengan persis bagaimana dan di mana > seorang gadis Amerika dapat sampai pada konsepsi Islam yang murni lagi > cemerlang seperti itu. Dapatkah anda sisihkan waktu untuk menulis cerita > singkat tentang evolusi mental anda, dan mengirimkannya kepada saya? Saya > benar-benar dapat mengerti perasaan kesendirian anda karena ketiadaan > masyarakat Islam di lingkungan anda. Tentu hal ini adalah penderitaan yang > paling berat bagi seorang muslimah yang hidup di negara non-muslim. Tetapi > tentu dapat merupakan suatu pelipur bagi anda memahami bahwa di dunia kini > tiap orang Islam sejati sama berbagi kepedihan dan keterasingan bersama > anda, walaupun mungkin pada tingkat yang lebih ringan atau dalam bentuk > lain. > > Kapan saja anda mengunjungi Pakistan, saya akan berbahagia sekali jika bisa > bertemu dengan anda dan mengelu-elu anda sebagai tamu saya. Alangkah > gembiranya saya beserta seluruh keluarga bila anda dapat datang dan bersama > kami melaksanakan puasa bulan Ramadhan (yang tahun ini akan jatuh pada 17 > Februari s/d 18 Maret). Saya berada di Lahore hingga akhir bulan Maret, > setelah itu saya hendak melawat ke beberapa negara di benua Afrika untuk > mengorganisasikan da'wah Islam di sana, Insyaallah. Saya akan kembali > berada di Lahore akhir bulan Mei. Saya rencanakan untuk tetap tinggal di > Lahore hingga akhir tahun, karenanya, kapan saja anda datang, anda dapat > temui saya di rumah. > > Saudaramu Seagama, > > Abul A'la > > > > > > > =================================================================== > Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar > =================================================================== > Yahoo! Groups Links > > > > > > *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/