Ya, begitulah. Saya juga melihat sang Pencipta itu sebagai satu kesatuan. walau saya sadar, kata "ke-satu-an" ini masih juga belum menggambarkan ke maha ada anNya. Saya yakin, sang pencipta takkan terganggu, kalau ada tafsiran, ada sang Pencipta lain, karena ke Maha Kuasa anNya. Presiden kita, pak SBY, juga akan senyum senyum, kalau ada, yang mengatakan, presidenku tetap pak Harto atau bu Mega...hik hik, ya nggak? Ada istilah Latin "errare humanum est", kekhilafan adalah manusiawi... OK, sampai jumpa minggu depan. salam Danardono
Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> schrieb: DH: > Semua ayat agama kita masing masing, kita akui sebagai ayat Tuhan. walau bunyinya berbeda ya kadang kadang bertentangan. Yang mana yang kita duga duga adalah ayat sang Pencipta? LD: Nah itu persoalannya, Mbah. Itu yang dahulu selalu menjadi pertanyaan saya. Berbeda dan bertentangan pada satu Kitab Suci yang datang dari satu Tuhan, adalah klausa yang impossible diterima. Jadi, ada yang salah dan ada yang benar. Tidak mungkin keduanya salah dan keduanya benar, atau ketiganya apalagi keempatnya...:-) Soal kaca mata, saya mau pakai kaca mata Tuhan yang mengajarkan ajaran universal, yaitu Tauhid (karena disitu ada kemuliaan, ya Mbah?). Semua agama akan membenarkan Tauhid. Itulah keuniversalan Tauhid. Hanya saja agama-agama lain masih menggunakan kata "tetapi" pada tauhidnya atau bersembunyi kepada keterbatasan akal karena ada "tetapi"nya itu. Padahal Tauhid dapat diterima akal (terbatas ataupun tidak) pada orang yang beragama. Tauhid itu simple, jangan dibuat rumit karena adanya tuhan-tuhan lain. gitu aja dulu. Mau pamit, pulang.... wassalam. --- In ppiindia@yahoogroups.com, Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> schrieb: > > > DH: Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan > gading, manusia mati meninggalkan amal perbuatannya. Only that > counts.. > > LD: Ini kan pribahasa berlaku buat kita manusia yang masih di dunia > yang perlu mengenang amal baik manusia. Oke-Oke saja. Buat Sang > Pemilik tempat yang SATU itu, apa harus begini juga kriterianya? > > DH: peribahasa adalah kebijaksanaan leluhur yang diturunkan untuk dijadikan panutan. tentu didunia, setelah meninggalkan raga, kita tak hidup dalam peribahasa. > > Bagaimana buat sang Pencipta, takkan mungkin kita cerna sekarang, dengan pancaindra. Apapun yang kita katakan, sebagai manusia, hanyalah duga menduga. Seeokor kutu takkan mungin menangkap bentuk sang jaha, apalagi mau menebak gajah ini mau kemana.. > > ------------------------------- > LD: bukan tugas ibu Teresa menanyakan hal itu. Tugas malaikat...:-) > > DH: Ibu Teresa hidup selama in didunia, dan menjalankan yang terbaik. mengenai soal malaikat, itu nanti saja, kalau kita telah tahu pasti mengenai malaikat, apa tugasnya dsb. Sementara kita konsentrasikan pada tugas kita sebagai manusia: memanusiakan manusia, tanpa membedakan agama, ras, bangsa, warna kulit, harkat dan jabatan.. > > ----------------------------------------- > > > > Apa yang dipercayai manusia, Trinitas atau bukan, memisahkan > manusia didunia, namun tidak dihadapan Tuhan yang sama. > > LD: Memang begitu penilaian manusia berdasarkan akal (akalan) dan > budi pekertinya. Apakah begitu juga Tuhan menilai manusia untuk bisa > ditempatkan ditempatnya yang SATU itu? Apakah betul Tuhan hanya > peduli dengan amal manusia saja dan tidak peduli hakNya untuk > diesakan dipeduliin manusia or engga? Apakah betul Tuhan tidak akan > meminta pertanggung-jwban manusia ketika ruh manusia (sulbi?) > nya/fitrahnya pernah mengakui keesaan Tuhan, namun ketika hidup > didunia, manusia mengingkarinya? Apakah oh apakah?...:-) > Kita mesti pinjem "kaca-mata" (=ilmu=Nama=Ayat) Tuhan. > > DH: Apakah yang betul bagi sang Pencipta, tak mungkin kita tebak tebak sekarang. Sang Pencipta adalah mahada (omni present), jadi diluar jangkauan kata "esa". Kita tak punya kata yang tepat untuk membayangkan ini. "Esa" adalah bilangan dan sebuah istilah mathematis. Sebuah kursi yang esa (satu satunya) yang ada diruang tamu, tak mungkin sekaligus ada diruang makan, tanpa ada yang memindahkannya. Itulah hakekat "esa" atau "satu" yang kita mengertio. Tetapi sang Pencipta ada di-mana mana sekaligus, juga ditempat yang tak mungkin kita jangkau. > > Jadi, mengapa sang Pencipta akan menilai peng-esa-an manusia? > > Seorang ayah atau ibu yang sangat kasih pada anaknya, tetap mengakui anaknya, walau anak ini berkata secara kurang ajar "mereka bukan orang tua saya". Apalagi sang Pencipta! > > Semua ayat agama kita masing masing, kita akui sebagai ayat Tuhan. walau bunyinya berbeda ya kadang kadang bertentangan. Yang mana yang kita duga duga adalah ayat sang Pencipta? > > Ada ayat, misalnya dari Alkitab, yang mengatakan, tak ada keselamatan setelah mati, kecuali melalui penebusan oleh Yesus. Nah, anda anggap ayat ini sah? Andaikan tidak, berjuta manusia akan tetap meyakininya. Umat Buddha, Kristen, Shikh, Hindu tak mengajarkan ayat, bahwa manusia harus mendengar ajaran nabi Muhammad. Salahkah mereka? Bagi mereka pasti tidak. Perbedaan ini telah ada sejak ribuan tahun, dan akan tetap ada.. > > Lalu, kacamata mana yang harus dipakai setiap manusia? Anda tak mungkin sudi memakai kacamata Kristen atau Buddha, sebaliknya mereka juga tak mau memakai atau meminjam kacamata mBak. > > Salam > > > > danardono > > > > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, Danardono HADINOTO > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> schrieb: > > Saya tidak tertarik pada "Bagaimana manusianya". Saya hanya > > tertarik "Bagaimana dan yang mana ajaranNya" . > > > > Bagaimana bisa bertemu di SATU tempat, kalau yang satu mengamalkan > > iman Tauhid yang satu mengamalkan iman Trinitas? Yang ada adalah > > > > --------------------------- > > DH: Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan > gading, manusia mati meninggalkan amal perbuatannya. Only that > counts.. > > LD: Ini kan pribahasa berlaku buat kita manusia yang masih di dunia > yang perlu mengenang amal baik manusia. Oke-Oke saja. Buat Sang > Pemilik tempat yang SATU itu, apa harus begini juga kriterianya? > > > DH: > > Ibu Teresa tak bertanya pada orang malang yang ditolongnya "apakah > agamamu? siapa Tuhanmu?" Juga mereka tak bertanya "wahai ibu yang > budiman, siapa Tuhanmu? apa agamamu? > > LD: bukan tugas ibu Teresa menanyakan hal itu. Tugas malaikat...:-) > > > > Ibu kita ini menghadap Tuhannya dan dinilai dari amalnya didunia. > Ibu yang tak pernah meneriakkan atau mengatakan kepercayaannya pada > orang lain. namun memanusiakan manusia.. > > > > Apa yang dipercayai manusia, Trinitas atau bukan, memisahkan > manusia didunia, namun tidak dihadapan Tuhan yang sama. > > LD: Memang begitu penilaian manusia berdasarkan akal (akalan) dan > budi pekertinya. Apakah begitu juga Tuhan menilai manusia untuk bisa > ditempatkan ditempatnya yang SATU itu? Apakah betul Tuhan hanya > peduli dengan amal manusia saja dan tidak peduli hakNya untuk > diesakan dipeduliin manusia or engga? Apakah betul Tuhan tidak akan > meminta pertanggung-jwban manusia ketika ruh manusia (sulbi?) > nya/fitrahnya pernah mengakui keesaan Tuhan, namun ketika hidup > didunia, manusia mengingkarinya? Apakah oh apakah?...:-) > Kita mesti pinjem "kaca-mata" (=ilmu=Nama=Ayat) Tuhan. > > > > Salam > > > > danardono > > > > wassalam, > > > > > > ********************************************************************* ****** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org > ********************************************************************* ****** > _____________________________________________________________________ _____ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. > 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] > > > > > --------------------------------- > YAHOO! GROUPS LINKS > > > Visit your group "ppiindia" on the web. > > To unsubscribe from this group, send an email to: > [EMAIL PROTECTED] > > Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. > > > --------------------------------- > > > > > Kita menjalani kehidupan dengan apa yang > kita peroleh, tetapi kita menciptakan > kehidupan dengan apa yang kita berikan. > > (Winston Churchill) > > > --------------------------------- > Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 1GB kostenlosem Speicher > > [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------- YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "ppiindia" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. --------------------------------- Kita menjalani kehidupan dengan apa yang kita peroleh, tetapi kita menciptakan kehidupan dengan apa yang kita berikan. (Winston Churchill) --------------------------------- Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 1GB kostenlosem Speicher [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/