Listrik, Masalah Kita Semua 

Oleh: PEKIK ARGO DAHONO

Pemadaman listrik bergilir hampir dirasakan oleh semua rakyat Indonesia.
Pemadaman menyebabkan berhentinya hampir semua kegiatan manusia dan
menyebabkan ketidaknyamanan.

Hampir semua rakyat Indonesia akan langsung menyalahkan PLN jika terjadi
pemadaman. PLN sendiri mungkin langsung menyalahkan Pertamina yang tidak mau
menyediakan bahan bakar, dan Pertamina mungkin akan menyalahkan pemerintah
yang belum mampu membayar subsidi.

Padahal, masalah listrik adalah masalah kita semua yang harus kita pecahkan.
Tidak perlu kita mencari kambing hitam yang malah menghabiskan tenaga dan
pikiran.

Gerakan hemat energi

Beberapa waktu yang lalu, PLN mengimbau konsumen untuk menghemat energi
listrik, terutama pada jam-jam puncak. Mungkin banyak rakyat yang bertanya,
mengapa?

Energi listrik dibangkitkan di pusat-pusat pembangkit, seperti halnya di
Suralaya dan Paiton. Sebagian besar sumber energi listrik di Indonesia
menggunakan batu bara, gas, dan BBM sebagai sumber energi utama. Proses
konversi energi dari bahan bakar semacam itu menjadi energi listrik sangat
tidak efisien. Nilai eksaknya sendiri sangat ditentukan oleh jenis bahan
bakar dan teknologi yang digunakan, tetapi efisiensi konversi energi sebesar
30 persen sudah dianggap baik. Jika bahan bakar mengandung daya sebesar 100
watt (satuan daya), maka hanya 30 watt yang menjadi daya listrik di sisi
keluaran generator.

Daya listrik dari generator yang biasanya tersedia pada tegangan antara
11.000 sampai 25.000 volt (satuan tegangan listrik) harus dinaikkan ke
tegangan ekstra tinggi 500.000 volt agar bisa ditransmisikan secara efisien
pada jarak yang jauh. Setelah ditransmisikan pada tegangan ekstra tinggi,
tegangan diturunkan menjadi 150.000 volt (juga menggunakan trafo) untuk
disalurkan menuju pusat-pusat beban. Di pusat-pusat beban, tegangan
diturunkan menjadi 20.000 volt untuk didistribusikan menuju konsumen. Di
sisi konsumen atau di dekat konsumen, tegangan diturunkan lagi menjadi
tegangan rendah 380/220 volt agar daya listrik bisa digunakan dengan aman.

Susut daya listrik yang terjadi di trafo, saluran transmisi, dan distribusi
biasanya sekitar 15 persen. Sebagian besar susut daya terjadi di sisi
distribusi. Jika daya yang dihasilkan generator 30 watt, maka daya yang
sampai ke konsumen tinggal 25,5 watt.

Di industri atau konsumen, sebagian besar daya listrik diubah menjadi daya
mekanik dengan menggunakan motor listrik. Efisiensi peralatan listrik di
industri dan perkantoran sangat bervariasi. Akan tetapi, efisiensi total
sebesar 40 persen sudah sangat baik. Artinya, tinggal daya sebesar 10,2 watt
yang benar-benar kita manfaatkan. Daya sebesar 10,2 watt di sisi akhir
dihasilkan dari daya 100 watt di sisi pembangkit (hampir sepuluh kali
lipat). Setiap 1 watt daya yang kita pakai memerlukan 10 watt bahan bakar
untuk menghasilkannya.

Daya dikalikan waktu adalah energi. Jika kita menghemat daya sebesar 100
watt selama 10 jam, maka kita menghemat energi sebesar 1.000 watt-jam atau 1
kwh (satuan energi). Di sisi pembangkit akan terjadi penghematan energi
sebesar 10 kali lipatnya, yaitu 10 kwh. Energi sebesar ini setara dengan
0,75 liter solar atau 1,5 kg batu bara. Jika semua rakyat Indonesia bisa
ikut berpartisipasi dalam penghematan energi ini, besar sekali bahan bakar
yang bisa dihemat dan besar sekali lingkungan yang bisa diselamatkan. Selain
itu, dengan melakukan penghematan, pembangunan pembangkit menjadi bisa kita
tunda dan tidak perlu lagi terjadi pemadaman bergilir.

Perlu dicatat bahwa penghematan energi tidak identik dengan mengurangi
aktivitas dan hidup di kegelapan. Penghematan adalah penggunaan energi
secara efisien dan seperlunya. Jika hemat energi bisa menjadi gerakan
nasional, maka besar sekali manfaat yang bisa dirasakan oleh seluruh rakyat
Indonesia. Gerakan hemat energi juga penting untuk menjamin bahwa
pembangunan bisa dilakukan secara berkesinambungan.

Energi alternatif

Pada saat ini, hampir semua energi yang kita gunakan berasal dari bahan
bakar fosil, seperti halnya BBM, gas, dan batu bara. Kontribusi pembangkit
listrik tenaga air relatif kecil dan semakin susah untuk dibangun.
Sebenarnya, masih banyak sumber energi alternatif yang belum termanfaatkan
di negara kita.

Energi Matahari jumlahnya berlimpah di negara kita. Perkembangan teknologi
sel surya memungkinkan dibuatnya sel surya yang merangkap sebagai atap dan
jendela rumah atau perkantoran. Jika semua perkantoran menggunakan sel surya
sebagai atap dan jendela, besar sekali BBM yang bisa dihemat oleh negara
ini.

Walaupun tidak terlalu besar, energi angin juga merupakan sumber energi yang
potensial di negara kita. Seperti halnya sel surya, energi angin tidak bisa
dijadikan sebagai sumber energi utama, tetapi bisa mengurangi ketergantungan
pada BBM.

Energi nuklir adalah sumber energi masa depan yang harus terus kita
perhitungkan. Walaupun banyak yang menentang, PLTN terbukti merupakan
pembangkit listrik berdaya besar yang bisa kita andalkan di masa yang akan
datang.

Perlu insentif

Di negara maju, kalangan industri dan rakyat sangat antusias melakukan
gerakan hemat energi karena mereka langsung merasakan manfaatnya. Untuk
merangsang penggunaan peralatan yang hemat energi, industri yang melakukan
gerakan hemat energi mendapat keringanan pajak.

Pemerintah juga perlu mendorong dilakukannya riset tentang sumber energi
alternatif dan pemanfaatannya. Berdirinya industri dalam negeri yang bisa
membuat sendiri pembangkit tenaga listrik berbasis sel surya dan angin harus
dirangsang dan diberi insentif.

Pekik Argo Dahono Pengajar Departemen Teknik Elektro dan Peneliti di Lab
Konversi Energi Elektrik Institut Teknologi Bandung



[Non-text portions of this message have been removed]





***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke