Ini seperti disinggung John Perkins.
Misalkan jumlah 1 negara 1 juta. Mereka penghasilannya
hanya Rp 10 ribu per hari. Kecuali ada 1000 orang yang
penghasilannya Rp 1 milyar per hari.

Nah karena segelintir orang superkaya itulah akhirnya
GNP per kapita terdongkrak seolah2 mayoritasnya kaya.

Kalau statistik, selain ada average harus dicari juga
modusnya.

--- Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> 
> aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:
>  
> Insya Allah Indonesia bisa. 
>  
> .............
> Namun ada yang ingin saya ketahui mengenai standar
> kekayaan suatu negara diukur melalui apa, (dalam hal
> ini Irlandia)? Kalau semisalnya dengan penggunaan
> pendapatan per kapita lazimnya dalm ilmu ekonomi.
> Jangan-jangan jumlah kekayaan orang-orang paling
> kaya ditambah orang yang miskin terus dibagi jumlah
> penduduknya. Kalau hal ini bukanlah realitas
> kekayaan sebenarnya. 
> salam,
> Aris
> ------------------------
>  
> DH: ya, nihh, mungkin ini hanya masalah methode
> penghitungan. 
> Mungkin kalau cara menghitungnya diganti, kita dapat
> simpulkan, Indonesia jauh lebih kaya dari USA,
> Jerman dan seluruh Uni Eropa??
>  
> Salam
>  
> Danardono
> 
>  
> Insya Allah Indonesia bisa. Penggratisan pendidikan
> terlebih lagi. Memang diperlukan perbaikan sistem
> secara totalitas di negara ini. Sudah saatnya
> berusaha hidup mandiri tak tergantung pinjaman luar
> negeri terutama pinjaman bersyarat yang membunuh
> diri sendiri (privatisasi, pencabutan subsidi
> publik, regulasi bank dll). Percaya pada diri
> sendiri. Sebenarnya untuk kasus kemiskinan,
> Indonesia bisa menggalakkan kewajiban pembayaran
> zakat yang terlalaikan umat Islam baik zakat fitrah
> terlebih zakat maal. Zakat hanya diberikan untuk 8
> asnaf didalamnya adalah fakir miskin. Tentu saja
> pengelolaannya agar distribusi merata negaralah yang
> melaksanakan.
> 
> Sebenarnya pengenai pengaturan ekonomi, dalam
> ekonomi syariah sudah mumpuni tinggal di
> aplikasikan. Di sana diatur mengenai pengaturan
> pemilikan pribadi, pemilikan umum dan negara secara
> terperinci. Bahkan mengenai bekerja, sewa-menyewa,
> perdagangan internasional yang seharusnya,
> distribusi kekayaan,sumber-sumber pendapatan dan
> pengeluaran negara dll.
> Namun ada yang ingin saya ketahui mengenai standar
> kekayaan suatu negara diukur melalui apa, (dalam hal
> ini Irlandia)? Kalau semisalnya dengan penggunaan
> pendapatan per kapita lazimnya dalm ilmu ekonomi.
> Jangan-jangan jumlah kekayaan orang-orang paling
> kaya ditambah orang yang miskin terus dibagi jumlah
> penduduknya. Kalau hal ini bukanlah realitas
> kekayaan sebenarnya. 
> salam,
> Aris
> 
> A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sebetulnya keberhasilan Irlandia tak lain karena
> mereka menggratiskan pendidikan bagi rakyatnya.
> Akibatnya rakyat mereka jadi terdidik dan mampu
> bersaing dgn bangsa lain. Bukan karena globalisasi.
> 
> Di Indonesia globalisasi sudah jalan. Privatisasi
> BUMN
> sudah dilakukan. Namun pendidikan mahal. Rakyatnya
> banyak yang bodoh. Akibatnya selain direktur, para
> manajer dan teknisi pun diimpor dari negara lain.
> 
> Bangsa kita jadi penonton. Sebab untuk menjadi kuli
> pun sulit karena lowongan terlalu sedikit dibanding
> jumlah tenaga kerja yang ada.
> 
> 
> --- bayu montana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > bagaimana indonesia bisa seperti Irlandia sungguh
> > mustahil......, kita lihat saja program pendidikan
> > di indonesia saat ini sungguh aneh bin ajaib.....
> > jangankan mencapai pendidikan yang tinggi, untuk
> > lulus UAN saja banyak yang mustahil bahkan ada
> > beberapa SLA yang 100% siswanya tidak lulus UAN
> khan
> > aneh....., dimana letak salahnya.... gurunya atau
> > muridnya atau bahkan UAN nya yang salah.....,
> > lucunya di indonesia setiap ganti mentri pasti
> ganti
> > kurikulum dsb, dsb. mungkin para mentri ingin
> > meninggalkan jasa buat cerita anak cucunya "tuch
> > kurikulum itu abah yang buat lho..." hehehe.....
> > sebodo mau bener or nggaknya yang penting itu
> hasil
> > kerja ku heehehee....
> > dan yang sangat aneh lagi..... Anak temanku sudah
> > diterima di UNPAD lewat program PMDK ech ternyata
> > hasil ujiannya SLA nya nggak lulus.... jadi
> > bagaimana tuch....!?! mereka bingung dua kali.
> > Pertama bingung nyediain dana -+ Rp.20 juta. Kedua
> > bingung ngurusin kelulusannya. jadi gimana
> yach....
> > tolong dong .......... sampaikan sama bapak mentri
> > pendidikan agar program kerjanya di simulasikan
> dulu
> > dong......
> > salam.............
> > 
> > 
> > Jimmy Okberto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > Indonesia gimana? sepertinya mustahil yach.....!!
> > 
> >
>
===========================================================
> > By THOMAS L. FRIEDMAN
> > The New York Times
> > Published: June 29, 2005
> > 
> > Irlandia sekarang adalah negara terkaya di Uni
> Eropa
> > kedua setelah
> > Luxembourg.
> > Ya, di negara yang selama ratusan tahun dikenal
> > karena imigrasi warga,
> > puisi tragis, perang saudara, dan lepranya,
> sekarang
> > memiliki GDP
> > perkapita lebih tinggi dari Jerman, Prancis, dan
> > Inggris.
> > Bagaimana Irlandia berubah dari orang sakit di
> Eropa
> > menjadi orang kaya
> > di
> > Eropa kurang dari satu generasi adalah cerita yang
> > luar biasa. Ini
> > cerita
> > pada Anda tentang Eropa sekarang: semua inovasi
> > muncul di negara
> > pinggiran
> > Eropa yang memeluk globalisasi dengan cara mereka
> > sendiri--Irlandia,
> > Inggris, Skandinavia, dan Eropa Timur--sedang
> mereka
> > yang ikut model
> > sosial Prancis-Jerman mengalami pengangguran.
> > Perubahan Irlandia dimulai akhir 1960-an saat
> > pemerintah menggratiskan
> > sekolah menengah, memungkinkan anak kelas bawah
> bisa
> > menyelesaikan
> > sekolah
> > menengah atau sekolah teknik. Hasilnya, saat
> > Irlandia bergabung Uni
> > Eropa
> > pada 1973, mereka bisa mengandalkan tenaga kerja
> > berpendidikan mereka.
> > Pada pertengahan 1980-an, Irlandia sudah mendapat
> > keuntungan awal
> > anggota Uni Eropa, seperti subsidi pembangunan
> > infrastruktur dan pasar
> > lebih luas. Tapi mereka masih belum memiliki
> produk
> > kompetitif untuk
> > dihasilkan, akibat proteksi dan kesalahan fiskal
> > selama bertahun-tahun.
> > 
> > Negara itu bangkrut dan para sarjananya
> berimigrasi
> > ke luar negeri.
> > "Kami meminjam, membelanjakan, meningkatkan pajak
> > dan itu nyaris
> > menenggelamkan kami," kata Deputi PM Mary Harney.
> > "Hanya karena kami
> > nyaris tenggelam, kami berani berubah."
> > Irlandia pun berubah. Dalam perkembangan yang
> tidak
> > biasa, pemerintah,
> > serikat pekerja terbesar, petani, dan kalangan
> > industri bersetuju
> > melakukan langkah perbaikan fiskal, memotong pajak
> > korporasi sampai
> > 12,5
> > persen, mengurangi gaji dan harga, serta merayu
> > investasi asing. Pada
> > 1996, Irlandia membuat pendidikan tinggi pada
> > dasarnya gratis, sehingga
> > 
> > tenaga kerja berpendidikan lebih banyak lagi.
> > Hasilnya sangat fenomenal. Sekarang, 9 dari 10
> > perusahaan farmasi
> > terbesar dunia memiliki pabrik di sana, seperti 16
> > dari 20 peralatan
> > pembuat medis serta 7 dari 10 perusahaan pembuat
> > piranti lunak. Tahun
> > lalu, Irlandia mendapat investasi Amerika lebih
> 
=== message truncated ===


Ingin belajar Islam? Mari bergabung milis Media Dakwah
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke