http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/16/utama/1899451.htm

 
Ratusan Rekening Dana Negara atas Nama Pribadi 


Jakarta, Kompas - Ratusan rekening dana milik negara diperkirakan sampai saat 
ini masih dipegang atas nama pribadi tertentu. Laporan keuangan negara tidak 
perlu defisit sampai Rp 500 triliun sekiranya rekening itu dapat ditertibkan.

Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Anwar Nasution mengungkapkan hal tersebut di 
Jakarta, Kamis (14/7).

Anwar menilai pemerintah sendiri tidak mengetahui posisi rekening-rekening 
tersebut. Penilaian itu dikaitkan dengan pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla 
saat meluncurkan Standar Akuntansi Pemerintah tanggal 6 Juli 2005, yang 
mengakui dirinya tidak tahu posisi keuangan negara yang sebenarnya.

Menurut Anwar, kondisi keuangan negara tersebut merupakan warisan dari 
pemerintahan Orde Baru yang membiarkan rekening pemerintah berceceran atas nama 
pribadi. Karena itu, pemerintah harus fokus pada masalah pencarian kejelasan 
mengenai kondisi rekening-rekening itu, baik jumlah dana maupun sumbernya.

Kami sendiri akan melakukan pemeriksaan atas kas negara supaya jelas 
seluruhnya. Indonesia harus mulai hidup dengan lebih tertib,� kata Anwar.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Mulia P Nasution mengatakan, saat ini 
pemerintah memiliki beberapa rekening yang digunakan dan ditempatkan pada Bank 
Indonesia, yakni Rekening Bendahara Umum Negara yang per April 2005 bernilai Rp 
31,1 triliun, rekening hasil perjanjian minyak, kontraktor produksi sharing, 
dan valuta asing senilai Rp 19,1 triliun. Ada juga rekening dana investasi dan 
operasi penerusan pinjaman senilai Rp 13,5 triliun, rekening PPh valuta asing 
Rp 3,3 triliun, dan rekening dana talangan khusus senilai Rp 808 miliar.

Seluruh dana pada rekening- rekening tersebut sudah dimasukkan ke laporan 
keuangan pemerintah tahun 2005.

Laporan keuangan pemerintah tahun 2004 menunjukkan, total kewajiban finansial 
pemerintah mencapai Rp 1.346 triliun, sementara nilai asetnya hanya Rp 831 
triliun. (OIN)



[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke