http://www.indomedia.com/bpost/072005/17/depan/nas3.htm


Tak Mampu Bayar Bayi Meninggal
Makassar, BPost
Inilah gambaran semakin tipisnya rasa kemanusiaan bangsa ini. Gara-gara tidak 
punya uang untuk membiayai persalinan, seorang warga Makasar, Rahmatia harus 
kehilangan bayi yang dikandungnya. 

Pasalnya, Rumah Sakit Labuang Baji, Makassar tidak mau menangani persalinannya 
karena Rahmatia tidak mampu membayar biaya persalinan.

"Air ketubannya pecah, Kamis (14/7) malam (14/7), tapi hingga Jumat pagi dan 
siang tadi bayinya belum dikeluarkan. Bahkan pihak RS baru bilang pada saya 
setelah bayinya meninggal dalam kandungan," ujar suami Rahmatia, Daeng Rangka, 
kemarin.

Tragisnya, hingga Sabtu pagi kemarin, bayi itu belum dikeluarkan dari kandungan 
Rahmatia. "Bisa saja ibunya ketularan meninggal kalau penanganannya lambat," 
keluh Daeng.

Daeng pun menyesalkan tindakan dokter yang dinilai tidak menangani persalinan 
ini dengan cepat. Pada saat ketuban Rahmatia pecah, dokter sempat bilang kepaad 
dirinya agar segera mengurus Jaring Pengaman Sosial (JPS) dulu agar ditangani 
oleh rumah sakit. Karena sudah malam, suaminya itu menjadi kalang kabut karena 
tidak ada kantor kelurahan yang buka. Walhasil, bayi dalam kandungan Rahmatia 
pun meninggal.

"Dokter tak menangani dengan baik karena saya miskin. Padahal saya sudah 
menunggunya selama 13 tahun. Andai saya banyak uang, tidak mungkin istri saya 
begini," ucap Daeng dengan isak tangis yang dalam. Sehari-harinya, Daeng 
berprofesi sebagai tukang becak.

Hingga kemarin, pihak RS Labuang Baji, hingga saat ini belum mau memberikan 
komentar. Setiap dokter yang ditemui, enggan memberi penjelasan. Bahkan, 
sejumlah dokter muda mengunci ruang persalinan ketika hendak dikonfirmasi. dtc


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to