Manipulasi currency yg dilakukan China melalui pemerintah atau central bank 
China hanya mungkin kalau negara itu belum bebas samasekali.  Didalam negara 
demokrasi tulen dengan pasar terbuka pasti RMB sudah lama dinaikan harganya dgn 
mungkin minimum 25% - tetapi didalam suatu negara dimana ekonmie masih dikuasai 
dan diatur secara central maka RMB dapat ditahan harga rendahnya. Ini rupanya 
dipakai sebagai senjata untuk mencegah perubahan keadaan secara drastic.  
Kenaikan harga RMB dgn 2 % tidak berarti sama sekali dan masih berada dibawah 
inflasi value.
Harga currency didunia bebas tergantung dari supply dan demand - kalau demand 
banyak maka currency naik etc. Dengan dilepaskanya RMB dgn $ mungkin kalau 
pasar bebas bisa balance sendiri - tetapi dgn controlled economy theory2 
economy barat tidak dpt dipakai secara direct - harus tambah factor politik dan 
pemerintah yg otoriter. Jadi menurut saya nothing is changed dan RMB is still 
undervalued.
Andreas
 
 


fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Saya kok curiga bahwa ini cuma hokus pokus-nya Cina saja. Paling2 akan
seperti Singapore dg mainan basket currency-nya. Saya baca dikoran
mereka akan mengadjust nilai Reminbi dg "secret formulation" :D

Tujuan utama Cina kayaknya cuma menghindari ancaman balas dendam US
yang akan mengevaluasi exchange policy China bulan Oktober nanti. Jadi
ingat waktu ngobrol dg seseorang minggu lalu. Kebetulan dia baru
pulang dari keliling survey pasar dan pemerintah di bbrp negara Asia
untuk keperluan Regional Outlook 2005. 
Menurutnya pelaku pasar di China bilang: ekonomi Cina sebenarnya mulai
"ngerem", ada slow down import, decreasing lending dari SOBanks,
perusahaan2 swasta mencoba scale-back di komoditi non-oil, dsb. Jadi
ada tanda2 softening. Bahkan bbrp investment bankers bergurau: China
will have a very soft landing on the 35 miles runway.

Untuk Indonesia? Pertanyaan pertama: do we trust our government? Kalo
ya, pegged currency mungkin bisa dipertimbangkan sambil liat2 cadangan
devisa, banking system kita, good governance kita, financial
infrastructure kita... kok banyak ya? Kalau tidak percaya pemerintah
dan peralatan perang kita kurang, tapi IDR dipeg, bakalan ke laut deh...

Saya setuju pendapat salah satu prof saya disini (beliau adalah salah
satu mantan direktur central bank): monetary policy has never been
easy. Tidak ada yang sempurna. Semua ada kelemahannya. Amerika saja
yang paling panjang sejarah moneter-nya masih punya banyak celah,
apalagi kalau sudah berhubungan dg ekspektasi. Dulu bbrp Bank Sentral
berprinsip tidak ngomong apa2 soal policy-nya. Sampai2 pernah
Greenspan bilang: "if you could understand what I said then I must did
something wrong"

Untuk merubah exchange regime Indonesia saya kira perlu pemikiran yang
dalam dan komprehensif. Jangan sampai menyesal karena dalam kasus ini,
once damage has been done, it would be difficult to restore it.
Mungkin Henke dg senang hati mau datang ke jkt :)

just my two-cent,

fau



--- In ppiindia@yahoogroups.com, M Ikhsan Modjo <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Solusi untuk rupiah mungkin hanya dua: Cabut subsidi BBM, atau mungkin
> -  sekedar mungkin, saya tidak yakin juga -  kembali ke kurs tetap
> (pegged currency).
> 
> Masalahnya mungkin apakah cadangan devisa kita, sekarang dan in the
> near future mencukupi? Ada yang mau mendiskusikan?
> 
> Wassalam
>  
> 
> 





***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS 


    Visit your group "ppiindia" on the web.
  
    To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


---------------------------------




[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke