"...Saya setuju pendapat salah satu prof saya disini (beliau adalah salah satu mantan direktur central bank): monetary policy has never been easy. Tidak ada yang sempurna. Semua ada kelemahannya. Amerika saja yang paling panjang sejarah moneter-nya masih punya banyak celah, apalagi kalau sudah berhubungan dg ekspektasi. Dulu bbrp Bank Sentral berprinsip tidak ngomong apa2 soal policy-nya. Sampai2 pernah Greenspan bilang: "if you could understand what I said then I must did something wrong"....
DH: sebagai pelaku skenario perbankan beberapa dasawarsa, saya jadi ter-senyum senyum membaca statement ini. Memang, monetary policy ini adalah ramuan antara econometrics, hope, ramalan cuaca, janji pada pressure groups yang dominant, pesan partai yang memerintah, tuntutan serikat sekerja, dan faktor faktor lainnya... Ujung ujungnya, yang muncul adalah situasi makan buah simalakama: dimakan bapak mati, tak dimakan ibu mati (atau sebaliknya?).. Yang paling merana, ialah negara negara Third World, seperti kita dan Amerika Latin dan Afrika, dimana satu kaki masih dizaman jahiliyah, kaki lain sudah diruang antariksa, bingung mau pakai paradigma yang mana. Bayangkan: pasar uang dan modal yang supermodern di Jakarta ditumpu dengan software Reuters dll, side by side disamping pasar Beringharjo dan Pasar Tarutung.. Ini sami mawon dengan skenario di Tiongkok.. Waktu saya kuliah di Jerman, prop saya, mantan penasehat pemerintah Jerman dalam bidang Economic Development untuk India, menerangkan mengenai Transfer Theory. Penuh angka angka macam ramalan cuaca. padahal yang diterangkannya adalah skenario ekonomi India. Ya, indah tetapi hanya diatas kertas... Salam Danardono fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> schrieb: Saya kok curiga bahwa ini cuma hokus pokus-nya Cina saja. Paling2 akan seperti Singapore dg mainan basket currency-nya. Saya baca dikoran mereka akan mengadjust nilai Reminbi dg "secret formulation" :D Tujuan utama Cina kayaknya cuma menghindari ancaman balas dendam US yang akan mengevaluasi exchange policy China bulan Oktober nanti. Jadi ingat waktu ngobrol dg seseorang minggu lalu. Kebetulan dia baru pulang dari keliling survey pasar dan pemerintah di bbrp negara Asia untuk keperluan Regional Outlook 2005. Menurutnya pelaku pasar di China bilang: ekonomi Cina sebenarnya mulai "ngerem", ada slow down import, decreasing lending dari SOBanks, perusahaan2 swasta mencoba scale-back di komoditi non-oil, dsb. Jadi ada tanda2 softening. Bahkan bbrp investment bankers bergurau: China will have a very soft landing on the 35 miles runway. Untuk Indonesia? Pertanyaan pertama: do we trust our government? Kalo ya, pegged currency mungkin bisa dipertimbangkan sambil liat2 cadangan devisa, banking system kita, good governance kita, financial infrastructure kita... kok banyak ya? Kalau tidak percaya pemerintah dan peralatan perang kita kurang, tapi IDR dipeg, bakalan ke laut deh... Saya setuju pendapat salah satu prof saya disini (beliau adalah salah satu mantan direktur central bank): monetary policy has never been easy. Tidak ada yang sempurna. Semua ada kelemahannya. Amerika saja yang paling panjang sejarah moneter-nya masih punya banyak celah, apalagi kalau sudah berhubungan dg ekspektasi. Dulu bbrp Bank Sentral berprinsip tidak ngomong apa2 soal policy-nya. Sampai2 pernah Greenspan bilang: "if you could understand what I said then I must did something wrong" Untuk merubah exchange regime Indonesia saya kira perlu pemikiran yang dalam dan komprehensif. Jangan sampai menyesal karena dalam kasus ini, once damage has been done, it would be difficult to restore it. Mungkin Henke dg senang hati mau datang ke jkt :) just my two-cent, fau --- In ppiindia@yahoogroups.com, M Ikhsan Modjo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Solusi untuk rupiah mungkin hanya dua: Cabut subsidi BBM, atau mungkin > - sekedar mungkin, saya tidak yakin juga - kembali ke kurs tetap > (pegged currency). > > Masalahnya mungkin apakah cadangan devisa kita, sekarang dan in the > near future mencukupi? Ada yang mau mendiskusikan? > > Wassalam > > > *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------- YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "ppiindia" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. --------------------------------- *********************************************************************************** It is wrong to think that misfortunes come from the east or from the west; they originate within one's own mind. Therefore, it is foolish to guard against misfortunes from the external world and leave the inner mind uncontrolled. Sidharta Gautama --------------------------------- Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 1GB kostenlosem Speicher [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/