--- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> > IMO,
> > Banyak kasus terjadi karena pasien datang tanpa dilengkapi kartu
> > Gakin. Seharusnya pemerintah mewajibkan keluarga miskin mempunyai
> > kartu Gakin ini walau belum perlu ke RS. Jadi ketika perlu sudah ada.
> > Atau sudah dimulai program ini? Saya nggak tau, mungkin ada yg bisa
> > memberi tahu.
> 
> Sorry, ikutan nimbrung nih.. :D
> AFAIK, Pemerintah tidak memiliki kebijakan/policy yang komprehensif.
> Di satu sisi menyatakan ada 'program' pengalihan subsidi BBM untuk
kesehatan,
> pendidikan dll. Teoritisnya itu sendiri hanya untuk sebagian rakyat
miskin..
> Yang definisinya saja (di milis ini sendiri dibahas) masih jadi
> 'rebutan' Dept terkait.
>  
> > Hal ini berlaku di negara2 lain. Disini kalau kita datang ke RS/dokter
> > tanpa membawa kartu asuransi siap2 aja jatuh miskin. Setiap penduduk
> > wajib ikut asuransi kesehatan walau seringkali dalam setahun saya
> > tidak menggunakan sama sekali. Tapi setiap orang siap kalau memerlukan
> > jasa RS/dr.
> 
> Waduh, gak fair donk Mbak/Bu ngebandingin yang sudah mapan dengan yang
> masih amburadul.. Di luar negeri mah sudah jelas aturannya.
> Ada asuransi kesehatan, dll.. kepake gak kepake, kudu bayar sejumlah
> <mata uang lokal>..
> Jadi klo ada apa" udah enak.. transportasi aja ada kartu bulanannya
segala.
> 
> Lah di Indonesia, siapa yang ngurusin begituan? 
> Pemerintah? Astek? Yang punya astek aja 'makan hati'.. 
> udah cakupannya sedikit, diremehin RS pula.
> Yang bayar sendiri saja, tapi cuma kelas 2, udah beda pelayanannya
(gak ramah)
> waktu di bagian penerimaan. Apalagi yang bener" miskin dan bawa
kartu Gakin..
> apalagi klo pas gak bawa/punya kartu Gakin.
> 
> Swasta? Tetap aja mesti bayar kan.. kadang lumayan mahal dan itupun
kebanyakan 
> hanya untuk rawat inap dan jarang untuk yang melahirkan. CMIIW..
> Sementara problem kesehatan gak harus sampai rawat inap..
> Boro" buat bayar asuransi kesehatan.. penghasilan keluarga ada yang
cuma 
> $1-2 sehari. Buat makan aja gak tahu cukup atau nggak.
> 
> Yang nggak" aja nih.. bandingin ferrari sama beca'.. :-p
> Again.. CMIIW..
>  

Saya kira saya bukan membandingkan antara sistem mapan dan Indonesia
yg sedang belajar. Point saya adalah: kartu gakin itu sudah SIAP
ditangan walau keluarga ybs belum perlu ke dokter.
Jadi jangan sampe tengah malam ke RS terus baru kalang kabut mau bikin
surat miskin. Itu saja. Lainnya silahkan baca tanggapan teman saya di
email sebelum ini. Terima kasih.

salam
fau




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke