mari kita semua berprasangka baik..:)
yg aku dengar dari sebuah RS di jakarta selatan, setelah MenKes mengumumkan, 
pengobatan gratis bagi orang miskin, RS tsb merencanakan dan akan 
merealisasikan pembangunan bangsal2 khusus bagi pengobatan gratis, artinya 
untuk itu tidak disediakan dalam kamar2 tapi dirawat di bangsal yg berisi 
banyak pasien.. ini menghindari, yg sering terjadi, pasien sebetulnya mampu 
tapi memilih yg paling murah biaya rawatnya.. seperti kelas-3.. kejadian 
seperti ini yg menyebabkan kelas-3 yg dianggap masyarakat berbiaya murah, 
menjadi susah untuk mendapatkannya.. selalu penuh.. RS tsb memang menerapkan 
biaya per kelas, biaya inap dan biaya obat serta biaya dokter berbeda 
berdasarkan kelas.. lebih tinggi kelas lebih mahal.. istilahnya kalo gak salah 
dengar.. perbedaan harga diperlukan untuk subsidi silang.. (mungkin ada yg bisa 
menjelaskan ttg ini)
mudah2an, akan ada perubahan untuk kebaikan bagi kita bersama dalam masalah 
berobat di RS di negeri ini.. amiin..
wassalam,
 

-----Original Message-----
From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 27 Juli 2005 9:35
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: Re: [ppiindia] Re: Bayi Berusia Seminggu "Dipingpong" Enam Rumah Sakit


Harusnya ketika rakyat miskin datang berobat, mereka
berhak mendapatkan pelayanan kesehatan, meski ditaruh
di ruangan kelas 3. Terlepas dari mereka bisa bayar
atau tidak.

Jika rakyat miskin diwajibkan punya kartu gakin segala
macam baru bisa dapat pelayanan kesehatan, repot
sekali. Tidak sesederhana itu.

Saya saja bikin KTP harus bayar di atas biaya resmi.
Bikin akte kelahiran anak habis sekitar RP 100 ribu
per anak. Memperbarui Kartu Keluarga untuk setiap
perubahan (kelahiran anak baru) paling tidak Rp 20
ribu. Nah kartu gakin mau dihargai berapa?

Belum lagi rakyat yang tinggal di jalan/emperan, kalau
kartu gakinnya hilang atau rusak karena hujan apa
tidak berhak dapat pelayanan kesehatan.

--- irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> IMO,
> Banyak kasus terjadi karena pasien datang tanpa
> dilengkapi kartu
> Gakin. Seharusnya pemerintah mewajibkan keluarga
> miskin mempunyai
> kartu Gakin ini walau belum perlu ke RS. Jadi ketika
> perlu sudah ada.
> Atau sudah dimulai program ini? Saya nggak tau,
> mungkin ada yg bisa
> memberi tahu.
> 
> Hal ini berlaku di negara2 lain. Disini kalau kita
> datang ke RS/dokter
> tanpa membawa kartu asuransi siap2 aja jatuh miskin.
> Setiap penduduk
> wajib ikut asuransi kesehatan walau seringkali dalam
> setahun saya
> tidak menggunakan sama sekali. Tapi setiap orang
> siap kalau memerlukan
> jasa RS/dr.
> .."
>  
> Poinnya:
> * Setiap penduduk wajib..
>    Ini artinya ada aturan/policy pemerintah. Di
> Indonesia ada gak?
> * Kartu gakin (harus) sudah siap di tangan keluarga,
> baik perlu atau
> tidak ke dokter/RS.
>    Anda ini menggambarkan sesuatu (rakyat) yang
> ideal. 
>    Sementara administrator negara kita sendiri masih
> kaya' sekarang? 
>    Apa pula ini.. :-)
> 
> Makanya saya bilang, jangan coba" ngebandingin
> kenyamanan hidup di LN dengan 
> apa yang dialami masyarakat kebanyakan. Ini jelas
> gak fair. 
> Coba lihat sekelumit tulisan di atas mengenai yang
> membayar namun hanya kelas 2.
> Berapa banyak pengalaman pasien bukan kelas I ke
> atas (VIP, dll) yang
> diperlakukan
> seenaknya oleh pihak RS (paling gampang, ngeles
> dengan menyebut oknum tenaga 
> medis). Kalau gak bisa komplain, cuma makan hati..
> Gimana nasib yang
> pegang kartu gakin?
> 
> Kalau ada RS yang mau melayani sebelum diliput
> media, saya harus akui/acungkan
> jempol deh.. tapi kan umumnya kebanyakan 'service
> provider' baru mau melayani
> kalau isunya sudah meluas.. diliput media massa,
> dll.. 
> 
> CMIIW..
> 
> > salam
> > fau
> 
> -- 
> Wassalam,
> 
> Irwan.K
> Jakarta, Indonesia
> 







[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke