Fauzan Anshary dan MMI-nya punya juru bicara lain, rupanya.

1. Saya memang kaget kalau MMI ikut. Karena setahu saya, mereka justru 
bersemangat mendukung kaum penyerang.

2.  Lucu sekali, MMI berkata, 

> 2. Sikap kami terhadap mereka yang terlanjur dianggap
> melakukan tindak
> kekerasan atau main hakim sendiri karena penyerangan
> terhadap kampus
> Mubarak, hendaklah dicarikan jalan damai sesuai dengan
> prinsip keadilan,
> bukan menjatuhkan tindakan yang justru lebih
> memperuncing permusuhan.

Karena pertama, mereka bilang "dianggap melakukan tindak kekerasan...." 
Padahal kekerasan itu faktual. Bukan berandai-andai. 

Kedua, masa iya terhadap pelaku kekerasan minta "dicarikan jalan damai"! 
Lelucon tidak lucu.
Mereka ya mesti dihukum dan dibui dong.

Ketiga, jalan paling damai untuk para penyerang adalah menangkap, mengadili dan 
memenjarakan mereka.

keempat, siapa yang mengobarkan permusuhan dan terus memperuncingnya? Kalo pake 
logika awam sih para penyerangnlah yang mengobarkan permusuhan. Kaum Ahmadiyah 
sendiri tidak melawan kekerasan itu, kendati tidak menerima.

Kelima, MMI tetap tak menganggap kekerasan dan kebrutalan, atauy dalam istilah 
agama, "kerusakan" itu merupakan perbuatan salah dan melanggar hukum. Mereka 
justru menjustifikasinya, dan bahkan membelanya. Artinya menjustifikasi dan 
membela tindakan kekerasan apapun, asal  dikasih bingkai agama. Mereka bahkan 
bermain-main dengan kata "hukum".

Bayangkan kalau dulu para wartawan PWI menyerang  kantor AJI, dengan dasar AJI 
illegal menurut hukum SOeharto, dan "melanggar HAM anggota PWI" karena 
mengkampanyekan anti amplop (yang waktu itu dihalalkan PWI --entah sekarang). 
Lalu sebuah organisasi, katlkanlah. "Majelis penyelamat Pers Pancasila", 
menyatalan bahwa terhadap para penyerang itu hendaklah dicarikan jalan damai 
sesuai prinsip keadilan, bukan menjatuhkan tindakan yang justru memperuncing 
permusuhan. 

Apakah Satrio, yang membantu MMI menyebarkan pernyataan sikap mereka, juga pro 
kekerasan, asal atas nama kemurnian agama, dan atas nama "penegakan hukum" oleh 
masyarakat? 


-----Original message-----
From: Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED]
Date: Wed, 27 Jul 2005 13:29:23 +0700
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [jurnalisme] Majelis Mujahidin soal Berita Detikcom

> MAJELIS MUJAHIDIN
> DEPARTEMEN DATA DAN INFORMASI
> Jl.Jatinegara Timur III no.26 Jaktim 13350 Tlp/Fax:
> 8517718
> 
> PROTES BERITA DETIKCOM
> 
> Sebuah berita bertajuk "Polri Diminta Tangkap Perusak
> Kampus Mubarok"
> tulisan Veronika Kusuma Wijayanti (26/7) memuat berita
> bahwa Majelis
> Mujahidin Indonesia bersama Aliansi untuk Kebebasan
> Beragama melakukan demo
> di depan Kantor Humas Mabes Polri Jalan Trunojoyo
> Jaksel menuntut Polri
> segera menangkap pelaku yang terlibat dalam kerusuhan
> di kampus milik
> Ahmadiyah itu. Maka kami perlu menyampaikan
> klarifikasi sebagai berikut:
> 
> 1. Berita keikutsertaan Majelis Mujahidin Indonesia
> dalam demo bersama
> Aliansi untuk Kebebasan Beragama itu adalah tidak
> benar (dusta).
> 
> 2. Sikap kami terhadap mereka yang terlanjur dianggap
> melakukan tindak
> kekerasan atau main hakim sendiri karena penyerangan
> terhadap kampus
> Mubarak, hendaklah dicarikan jalan damai sesuai dengan
> prinsip keadilan,
> bukan menjatuhkan tindakan yang justru lebih
> memperuncing permusuhan.
> 
> 3. Peristiwa penyerangan itu terjadi karena
> tersumbatnya mekanisme hukum
> terhadap aliran sesat Ahmadiyah yang telah meresahkan
> masyarakat sekitar
> hampir sepuluh tahun lamanya, sehingga mencapai titik
> kulminasinya pada
> peristiwa tersebut.
> 
> 4. Untuk mengatasi berbagai penyimpangan atau
> penyesatan terhadap ajaran
> Islam, kami menuntut pemerintah untuk segera membentuk
> Mahkamah Syariah yang
> memiliki otoritas penuh termasuk mengadili mereka yang
> dituduh aliran sesat
> demi menjaga kemurnian aqidah Islam dari berbagai
> rongrongan, baik berasal
> dari
> dalam maupun dari luar kalangan umat Islam. Sehingga
> tidak terulang lagi
> tindakan main hakim sendiri (eigenrichting).
> 
> Ya Allah, saksikanlah, kami telah menyampaikan, Allahu
> Akbar!
> 
> 
> Jakarta, 27 Juli 2005
> Fauzan Al-Anshari
> Ketua (HP. 0811-100138)
> 
> 
> 
> 
> 
>               
> ____________________________________________________
> Start your day with Yahoo! - make it your home page 
> http://www.yahoo.com/r/hs 
>  
> 
> 
> 
> 
>  
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>  
> 
> 


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke