Soal Papua, Kongres AS Campur Tangan dan Arogan
M. Rizal Maslan - detikcom

Jakarta - Diangkatnya persoalan Papua oleh dua anggota Kongres AS
merupakan bentuk campur tangan AS terhadap persoalan dalam negeri
Indonesia. Bahkan sikap Kongres AS ini dianggap sebagai sikap arogansi
negara adikuasa itu.

"Saya melihat persoalan Papua yang diangkat oleh Kongres AS sebagai
campur tangan dan arogansi negara adikuasa terhadap persoalan dalam
negeri," jelas mantan Wakil KSAD Letjen (purn) TNI Kiki Syahnaki dalam
dialog bebas di Rumah Makan Sari Kuring, Kawasan Sudirman, Jakarta
Selatan, Rabu (3/8/2005).

Namun jelas Kiki, menghadapi sikap dua orang anggota Kongres AS itu
Indonesia diminta tidak menanggapi secara emosional tapi ditanggapi
dengan serius agar tidak terjadi kontraproduktif. Kiki menilai Papua
secara yuridis formal merupakan bagian dari NKRI. Artinya pihak lain
atau negara asing yang menggugat persoalan ini harus dilawan dengan
cara diplomasi atau politik.

Ia juga menambahkan dengan momen seperti ini semua komponen bangsa
harus menggalang rasa nasionalisme. "Kalau kita berupaya untuk
mempertahankan kedaulatan, kalau pemerintah pusat dan daerah gagal
membuat rakyat Papua sejahtera maka kita tidak bisa mencari
argumentasi yang memadai untuk mempertahankan negara ini," jelas Ketua
Yayasan Jati Diri Bangsa ini.

Oleh sebab itu pemerintah tidak hanya harus serius menangani Papua,
tapi juga daerah lain dengan cara tetap berkomitmen untuk
mensejahterakan bangsa, terciptanya kehidupan yang lebih demokratis
dan menghargai hukum. (ddn)

http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/08/tgl/03/time/201946/idnews/415517/idkanal/10

===================================================================

Papua Diobok-obok, RI Lobi Negara-negara Sahabat
Luhur Hertanto - detikcom

Jakarta - Meski tidak risau atas wacana mempertanyakan proses Perpera
1969 di Kongres AS, Pemerintah RI akan melakukan pendekatan intensif
ke semua negara sahabat untuk tidak memberi dukungan pada upaya
mendorong pemisahan Papua dari wilayah NKRI.

"Utamanya akan kita lakukan lobi dengan pihak Pemerintah AS, tapi juga
melalui anggota kongres dan senat agar masalah ini tidak berkembang,"
kata Menlu Hassan Wirajuda usai pembukaan Millenium Development Goals
di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2005).

Langkah tersebut terkait dengan masih adanya aspirasi pemisahan Papua
yang tidak hanya berkembang di luar negeri, tapi juga di dalam negeri.
Proses ini digerakkan oleh berbagai elemen yang bergerak di Papua.
Seperti sebagian anggota parlemen di negara asing, LSM dan kalangan
gereja.

Hassan menegaskan, hingga saat ini tidak ada satu pun negara yang
mendukung gerakan separatisme di Papua. Pemerintah AS telah secara
tegas menyatakan anti terhadap disintegrasi NKRI.

"AS mendukung keutuhan wilayah Indonesia. Presiden Bush
menyampaikannya langsung dan tertulis ketika menerima kunjungan
Presiden Megawati dan Presiden Yudhoyono beberapa waktu lalu," ujarnya.

Lebih lanjut Hassan menjelaskan, sebenarnya Pengumpulan Pendapat
Rakyat (Perpera) lebih merupakan mekanisme untuk menyelesaikan proses
kolonisasi di Papua tanpa membuat pihak penjajahnya pada waktu itu
kehilangan muka.

Argumentasi yang menyatakan proses Pepera cacat hakum dengan alasan
yang punyai hak memilih adalah para kepala suku dan bukan semua warga
Papua, menurutnya juga tidak relevan mengingat situasi dan kondisi
objektif saat itu.

"Tidak pernah dalam sejarah dekolonisasi PBB ada pemungutan suara
one-man-one-vote. Tanya di 57 negara Afrika, apalagi pada tahun 60-an,
apa ada Pepera? Tidak ada," tandasnya.(nrl)

http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/08/tgl/03/time/124031/idnews/415133/idkanal/10




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
<font face=arial size=-1><a 
href="http://us.ard.yahoo.com/SIG=12h5t9qfg/M=323294.6903899.7846637.3022212/D=groups/S=1705329729:TM/Y=YAHOO/EXP=1123098596/A=2896129/R=0/SIG=11llkm9tk/*http://www.donorschoose.org/index.php?lc=yahooemail";>DonorsChoose.
 A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in 
public schools. Fund a student project in NYC/NC today</a>!</font>
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke