Artikelnya sangat menarik, bagus buat mengimbangi artikel2 lainnya. --- In ppiindia@yahoogroups.com, "trúlÿsøúl" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > ttg keyakinan iya n Insya Allah, tp ada yg lebih penting yg perlu dicermati, simak tulisan dibawah ini (di copet dr milis satunya..).. (tersipu..) > > jadi, sebagai agama, Islam perlu membentengi diri dan menyatukan aqidah agar lebih KUAT, tidak mudah disusupi oleh musuh² Islam, itulah yg sebenar-benarnya, tolong dipahami ini.. > sudah kewajiban seorang muslim untuk saling nasehat menasehati ingat mengingatkan, tentu dengan cara² se elegance mungkin, tidak dgn cara kekerasan dan pemaksaan.., sampai hari akhir, hal itu sudah menjadi KEWAJIBAN seorang muslim!..dan itulah yg dilakukan MUI.. > > wassalam, > tr.- > > > > Assalamu'alaikum wr wb, > > Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, selama masih > tidak menyimpang dari Al Qur'an dan Hadits. Misalkan > ada orang sholat dengan mengeraskan bismillah, > sementara yang lain tidak kedengaran. Keduanya punya > landasan hadits yang shahih. Jadi tidak masalah > apalagi itu cuma furu'iyah (masalah kecil/cabang). > > Tapi jika sudah menyimpang jauh atau masalah > aqidah/dasar kepercayaan, misalkan Tuhannya sudah > bukan satu lagi atau tidak mengakui Nabi Muhammad SAW > sebagai Nabi terakhir, maka ini sudah sesat. > > "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); > sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada > jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar > kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka > sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang > amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha > Mendengar lagi Maha Mengetahui." [Al Baqarah:256] > > Berikut artikel yang menarik tentang hadits palsu yang > menyatakan perbedaan adalah rahmat. Hadits ini sering > dipakai oleh pentolan kelompok sesat untuk menyimpang > dari Al Qur'an dan Hadits dengan alasan perbedaan > adalah rahmat. > > Wassalam > Perbedaan Pendapat Pada Umatku Adalah Rahmat? > http://swaramuslim.net/ISLAM/more.php?id=1284_0_4_0_M > > Berkata sebagian kaum Muslimin : > "Biarkanlah keragaman pendapat yang ada di tubuh kaum > Muslimin tentang agama mereka tumbuh subur dan > berkembang, asalkan setiap perselisihan dibawa > ketempat yang sejuk." > > Alasan mereka didasarkan pada sebuah hadits yang > selalu mereka ulang-ulang dalam setiap kesempatan, > yaitu hadits: > "Perbedaan pendapat pada umatku adalah rahmat" > > Benarkah ungkapan ini? benarkah Rasulullah mengucapkan > hadits tersebut? > Apa kata Muhadditsin (Ahli Hadits) tentang hadits > tersebut?? > > Syaikh Al-Albani rahimahulah berkata: "Hadits tersebut > tidak ada asalnya". [Adh-Dha'ifah :II / 76-85] > > Imam As-Subki berkata: "Hadits ini tidak dikenal oleh > ahli hadits dan saya belum mendapatkannya baik dengan > sanad shahih, dha'if (lemah), maupun maudhu (palsu)." > > Syaikh Ali-hasan Al-Halaby Al-Atsari berkata: "ini > adalah hadits bathil dan kebohongan." [Ushul Al-Bida'] > > Dan dari sisi makna hadits ini disalahkan oleh para > ulama. > > Al-`Alamah Ibnu Hazm berkata dalam Al-Ahkam Fii Ushuli > Ahkam (5/64) setelah menjelaskan bahwa ini bukan > hadits: "Dan ini adalah perkataan yang paling rusak, > sebab jika perselisihan itu adalah rahmat, maka > berarti persatuan adalah adzhab. Ini tidak mungkin > dikatakan oleh seorang muslim, karena tidak akan > berkumpul antara persatuan dan perselisihan, rahmat > dan adzhab." > > Bagaimanakah Daya Rusak Hadits Palsu Tersebut Terhadap > Islam ? > > Mengekalkan perpecahan dalam Islam > Tidak ragu lagi bahwa hadits tersebut adalah tikaman > para pembawanya bagi persatuan Islam yang haqiqi. > Ketika para pembawa panji-panji sunnah menyeru umat > kepada persatuan Aqidah dan Manhaj (jalan/metode) yang > shahih. Tiba-tiba muncul orang-orang yang mengaku > mengajak kepada persatuan Islam dengan berkata: > "Biarkanlah kaum muslimin dengan keyakinannya > masing-masing, biarkanlah kaum muslimin dengan > metodenya masing-masing dalam berjalan menuju Allah , > janganlah memaksakan perselisihan yang ada harus > seragam dengan keyakinan dan pola pikir orang-orang > arab padang pasir 15 abad yang lalu. Karena Rasulullah > bersabda: "perselisihan pendapat pada umatku adalah > rahmat." > > Allahu Akbar !! Alangkah kejinya ungkapan tersebut dan > banyak lagi perkataan yang semisalnya yang > mengakibatkan kaum muslimin abadi di dalam aqidah dan > manhaj yang berbeda. Padahal ayat-ayat dalam Al-Qur'an > melarang berselisih pendapat dalam urusan agama dan > menyuruh bersatu. Seperti Firman Allah dalam: > > Surat Al-Anfal ayat 46 yang artinya; > "Jangan kamu berselisih, karena kamu akan menjadi > lemah dan hilang kewibawaan kamu." > Surat Ar-Rum ayat 31-32: > > "Jangan kamu seperti orang-orang yang musyrik, yaitu > mereka mencerai-beraikan agamanya dan > bergolong-golongan. Dan setiap golongan berbangga > dengan apa yang ada pada golongan mereka." > Surat Hud ayat: 118-119: > > "Mereka terus-menerus berselisih kecuali orang yang > mendapatkan rahmat dari Tuhanmu." > > Dan kita diperintah Allah untuk bersatu dalam Aqidah > dan manhaj diatas Aqidah dan Manhajnya Rasulullah dan > para sahabatnya. Sebagaimana Firman Allah dalam surat > Al-An'am ayat: 153 yang artinya: > "Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku > yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu > mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan > itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang > demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu > bertaqwa." > > Dan kita diperintahkan Allah untuk merujuk bersama > kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah ketika terjadi > perselisihan, bukannya membiarkan perselisihan aqidah > dan hal-hal yang pokok dalam agama meradang di tengah > ummat dengan dalih sepotong hadist palsu. Firman-Nya > dalan surat An-Nisa' ayat 59 yang artinya: > "Jika kamu berselisih pendapat maka kembalikanlah > kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul-Nya (Sunnah-nya), > jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari > kemudian, yang demikian itu lebih utama dan lebih baik > akibatnya." > > > Kaum muslimin tidak lagi menjadikan Al-Qur'an dan > As-Sunnah sebagi sandaran kebenaran dan hakim > Syaikh Al-Albani berkata: "Diantara dampak buruk > hadits ini adalah banyak kaum muslimin yang mengakui > terjadinya perselisihan sengit yang terjadi diantara 4 > madzab dan tidak pernah sama sekali berupaya untuk > mengembalikannya kepada Al-Qu'an dan Al-Hadits." > [Adh-Dha'ifah: I/76] > > Allah berfirman menceritakan Nabi-Nya Muhammad ketika > mengadu kepada-Nya: > "Berkatalah rasul: `Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku > menjadikan Al-Qur'an ini suatu yang tidak diacuhkan." > [QS. Al-Furqan:30]. > > Sungguh hal itu terulang kembali di zaman ini > dikarenakan hadist palsu yang menggerogoti ummat. > > > Umat islam tidak lagi menjadi umat terbaik yang jaya > di atas umat yang lainnya. > ini dikarenakan hadits palsu tersebut menjadi dinding > bagi seorang muslim untuk beramar ma'ruf nahi mungkar, > seorang muslim tidak lagi menegur saudaranya yang > berbuat salah dalam syirik, kekufuran, dan bid'ah > serta maksiat disebabkan meyakini hadits palsu > tersebut. Karena mereka menganggap semua itu sebagai > suatu perbedaan yang hakikatnya adalah rahmat, > sehingga tidak perlu untuk ber-nahi mungkar. > Akibatnya, predikat ummat terbaik tidak lagi disandang > oleh umat islam, karena telah meninggalkan syaratnya > yakni Amar Ma'ruf dan Nahi Mungkar. Sebagaimana firman > Allah dalam surat Ali-'Imran ayat: 110 yang artinya: > "Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk > manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah > dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah ." > > > Ancaman dan kecaman yang keras dari Nabi, karena > berkata dengan mengatasnamakan Rasulullah secara > dusta. > Rasulullah bersabda : > "Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja, > maka hendaklah ia siapkan tempat duduknya dari api > neraka" [Riwayat Bukhari-Muslim]. > > Hendaklah takut orang-orang yang mengada-adakan > perkataan dusta atas nama Rasulullah , demikian pula > orang-orang yang menyebarkan dan mendongengkan > kisah-kisah palsu dan lemah yang hanya muncul dari > prasangka belaka yang padahal prasangka itu adalah > seburuk-buruk perkataan. > > Meninggalkan perintah Allah > Ini adalah efek lanjutan dari hadist palsu tesebut, > karena ketika seseorang mentolelir perselisihan > aqidah, halal dan haram, serta segala sesuatu yang > telah tegas digariskan oleh dua wahyu, maka di saat > yang sama ia telah meninggalkan perintah Allah untuk > menuntaskan setiap perselisihan kepada Al-Qur'an, dan > As-Sunnah. Sebagaimana Allah berfiman : > "Jika kamu berselisih pendapat maka kembali-kanlah > kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul-Nya (As-Sunnah) > jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari > akhir, yang demikian itu lebih utama dan lebih baik > akibatnya" [An-Nisa:59] > > Melemahkan kekuatan kaum Muslimin serta membuka jalan > bagi orang-orang kafir untuk menghancurkan Islam dari > dalam > > Syaikh Ali Hasan dalam kitabnya "ushul bida" > mengisyaratkan dampak buruk hadist tersebut yang dapat > melemahkan kaum muslimin dan menjatuhkan > kewibawaannya, karena jelas-jelas hadist palsu > tersebut menebarkan benih-benih perpecahan di tubuh > kaum Muslimin, sedangkan Allah berfirman : > "Jangan kamu berselisih, karena kamu akan menjadi > lemah dan hilang kewibawaan kamu." [Al-Anfal: 46] > > Ibnu mas'ud meriwayatkan : > "Rasulullah membuat satu garis dengan tangannya lalu > bersabda "ini jalan Allah yang lurus", lalu beliau > membuat garis-garis dikanan kirinya, kemudian > bersabda, "ini adalah jalan-jalan yang sesat tak > satupun dari jalan-jalan ini kecuali didalamnya > terdapat setan yang menyeru kepadanya." Selanjutnya > beliau membaca firman Allah , "dan bahwa (yang Kami > perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus maka > ikutilah dia janganah mengikuti jalan-jalan (yang > lain) karena jalan itu mencerai-beraikan kamu dari > jalan-Nya yang demikian itu diperintahkan oleh Allah > kepadamu agar kamu bertaqwa (Qs. Al-an'am153)". > (Hadits shahih riwayat Ahmad dan Nasa'i). > > Maraji': > Ushul bida' [Syaikh Ali Hasan Ali Abdul hamid] > Sifatush shalaty An-Naby [Syaikh Muhammad Nashiruddin > Al-Albani] dan sumber-sumber lainnya > Dicopy dari: anshorussunnah.cjb.net > > > Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > truly, bagus sekali kalau anda benar-benar bisa > memahami tulisan kiyai mustafa bisri ini.... dan kalau > kita semua bisa melaksanakan dalam hidup sehari-hari, > tentu dunia akan menjadi lebih damai.... > > tentu bukan tanpa sebab (ada konteksnya) bila kiyai > mustafa membuat tulisan ini.... kira-kira apa ya > konteksnya.....? > > salam, > > > > > > --------------------------------- > Start your day with Yahoo! - make it your home page > > [Non-text portions of this message have been removed]
------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> <font face=arial size=-1><a href="http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hfpqqkr/M=323294.6903899.7846637.3022212/D=groups/S=1705329729:TM/Y=YAHOO/EXP=1123482196/A=2896130/R=0/SIG=11llkm9tk/*http://www.donorschoose.org/index.php?lc=yahooemail">Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project </a>.</font> --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/