tul saya setuju dengan mas kucing !!! 

-----Original Message-----
From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Behalf Of kucing_liar1
Sent: 11 Agustus 2005 14:17
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Re: Suciwati Tolak Disalami Polly



Kalau dalam hukum Islam, suciwati sbg keluarga berhak memutuskan 
hukum gantung ke Polly. Dia tidak mau disentuh juga hak dia sebagai 
wanita dan tidak mau dilecehkan.
Anda malah menyalahkan Suciwati? Gimana sih? PAKE OTAK dong mas???

'salam


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Samsul Bachri" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Beritahukan ke Suciwati bahwa tindakannya tlah melanggar HAM, 
meskipun tidak
> berat.
> 
> ----- Original Message -----
> From: "heri latief" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: "SP" <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Wednesday, August 10, 2005 9:16 PM
> Subject: [ppiindia] Suciwati Tolak Disalami Polly
> 
> 
> Rabu, 10 Agt 2005,
> http://jawapos.com/index.php?act=detail&id=5406
> 
> Suciwati Tolak Disalami Polly
> 
> 
> JAKARTA - Pembunuh.pembunuh.pembunuh! Teriakan seperti itu terus 
menggema di
> lantai dua ruang sidang PN Jakarta Pusat kemarin. Teriakan itu 
semakin kuat
> saat Pollycarpus Budihari Priyanto, terdakwa pembunuh Munir, masuk 
ke ruang
> sidang.
> 
> Pollycarpus tidak terpancing oleh cacian pengunjung sidang. Mereka 
adalah
> aktivis HAM yang mengenakan kaus hitam dan topeng bergambar wajah 
Munir.
> Pilot senior Garuda itu tetap tenang berjalan menuju kursi 
pesakitan. Dia
> dikawal ketat polisi.
> 
> Di deretan bangku depan pengunjung sidang, Pollycarpus melihat 
istri Munir,
> Suciwati. Dia berhenti sejenak hendak menyalami janda pendiri 
Kontras itu.
> Dia mengulurkan tangan kanannya. Namun, Suciwa menepisnya. Tubuh 
Pollycarpus
> yang terdorong kerumunan polisi hampir mengenai Suciwati.
> 
> Suara riuh pengunjung sidang berhenti ketika majelis hakim 
memasuki ruangan.
> Inilah suasana sidang pertama perkara pembunuhan pejuang HAM 
Munir. Jaksa
> Domu P. Sihite mendakwa Pollycarpus dengan pasal 340 KUHP tentang 
Pembunuhan
> Berencana dan pasal 263 KUHP tentang Pemalsuan Dokumen.
> 
> "Terdakwa Polly (Pollycarpus), baik secara sendiri-sendiri maupun
> bersama-sama dengan Yeti Susmiarti dan Oedi Irianto, telah 
melakukan,
> menyuruh melakukan, atau turut melakukan perbuatan yang sengaja dan
> direncanakan untuk menghilangkan jiwa orang lain, yaitu jiwa 
Munir," kata
> jaksa. Yeti dan Oedi adalah pramugari dan awak kabin Garuda.
> 
> Dalam dakwaannya, jaksa menyatakan bahwa Pollycarpus telah 
berkecimpung
> dalam kegiatan pembelaan dan penegakan Negara Kesatuan RI (NKRI) 
sejak 1999.
> "Polly melihat Munir, sebagai ketua Dewan Pengurus Kontras dan 
direktur ekse
> kutif Imparsial, sering melontarkan kritik dan komentar yang 
bernada negatif
> terhadap NKRI. Karena itu, terdakwa beranggapan bahwa kegiatan 
Munir sudah
> menganggu jalannya program pemerintah," ungkap jaksa.
> 
> Berlatar belakang itu, menurut jaksa, terdakwa Pollycarpus 
merencanakan
> secara matang untuk menghilangkan jiwa korban. Dia terus memonitor 
kegiatan
> Munir hingga mengetahui rencana keberangkatan Munir ke Belanda 
untuk studi.
> 
> "Tanggal 4 September 2004, terdakwa menelepon ponsel Munir dan 
diterima
> istrinya, Suciwati," sambung jaksa. Polly ingin mengetahui secara 
pasti
> tanggal keberangkatan Munir ke Belanda. Suciwati menjawab bahwa 
suaminya
> berangkat 6 September 2004.
> 
> Polly lalu mengubah jadwal keberangkatannya, dari yang seharusnya 
ke Peking,
> China, menjadi ke Belanda. Dengan pesawat Garuda Indonesia Airways 
bernomor
> GA-974, dia berangkat ke Belanda bersama Munir. Dia menawarkan 
tempat
> duduknya di kelas bisnis no 3 K kepada Munir.
> 
> "Tujuannya untuk mempermudah terdakwa melakukan rencana 
penghilangan nyawa
> Munir," ungkap jaksa. Mengapa harus di kelas bisnis? Sebab, hanya 
ada 18
> tempat duduk di situ.
> 
> Lalu, awak kabin Oedi Irianto menyiapkan minuman
> welcome drink di kelas bisnis. Sementara itu, Pollycarpus beranjak 
menuju
> pantry di dekat bar premium. "Dia memasukkan sesuatu ke minuman 
orange
> juice," ungkap jaksa.
> 
> Laboratorium Kementerian Kehakiman Lembaga Forensik Belanda 
memastikan bahwa
> sesuatu itu racun arsen dalam jumlah mematikan. Dipilihnya orange 
juice
> karena Pollycarpus mengetahui Munir tidak minum alkohol.
> 
> Pramugari Yeti Susmiarti kemudian memberikan dua gelas wine dan 
dua gelas
> orange juice kepada Lie Khie Ngian, penumpang yang duduk di 
sebelah Munir.
> Lie Khie Ngian mengambil wine di samping orange juice berisi arsen.
> Sedangkan Munir meminum orange juice berisi arsen hingga habis.
> 
> Mengetahui Munir telah minum orange juice, Polly pergi ke ruang 
pilot. Dia
> berbicara dengan pilot Pantun Matondang. "Setelah 120 menit 
mengudara,
> sekitar pukul 23.32, pesawat mendarat di Bandara Changi Singapura. 
Selama
> satu jam, Munir menunggu untuk transit pesawat," jelas jaksa.
> 
> Pukul 00.45 pada 7 September 2004, pesawat Munir lepas landas. 
Selang 15
> menit, Munir mulai mules. Lalu dia muntah-muntah. Tiga jam 
kemudian, pilot
> Pantun Matondang mendapat kabar kalau Munir sakit dan ditangani 
dokter
> Tarmizi.
> 
> Munir dibawa ke kelas bisnis. Dia dibaringkan lalu diberi obat dua 
butir New
> Diatab, satu butir Zantac, dan satu Promag. Setelah itu diberikan 
suntikan
> Primperam dan Diazepam hingga Munir tenang. Dua jam kemudian pilot 
mendapat
> kabar Munir tewas.
> 
> Dari dokter Tarmizi, pilot mendapat kabar kalau Munir tewas karena 
sakit
> perut dan muntaber. "Dari hasil visum yang dibuat Lembaga Forensik 
Belanda
> 13 Oktober 2004, yang ditandatangani dr Robbert Visser, 
berdasarkan otopsi
> mayat, disimpulkan ada konsentrasi arsen yang meningkat pada 
darah, urin,
> dan lambung," papar jaksa.
> 
> Dakwaan Dinilai Kabur
> 
> Usai sidang, pengacara Pollycarpus, M. Assegaf, mengatakan, 
dakwaan jaksa
> kabur dan spekulatif. Dakwaan kabur karena jaksa menganggap 
kliennya
> mempunyai motivasi dan kepentingan untuk melenyapkan nyawa Munir. 
Sedangkan
> dakwaan dinilai spekulatif karena jaksa meyakini Munir akan 
mengambil gelas
> berisi orange juice berisi arsen. Bukan wine yang turut disajikan
> bersama-sama.
> 
> "Padahal, bicara hukum harus secara konkret. Bukannya
> menyatakan hal-hal spekulatif seperti itu," katanya.
> 
> Assegaf menambahkan, dalam dakwaan ada satu hal yang tidak 
dimengerti Polly.
> Yaitu, pernyataan tentang Polly mempunyai kegiatan menjaga 
keutuhan Negara
> Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Assegaf menganggap jaksa 
mengada-ada
> sehingga seolah Polly risau dengan kegiatan Munir yang dianggap 
mengganggu
> kepentingan Polly untuk menjaga keutuhan NKRI.
> 
> Assegaf menilai proses hukum seharusnya tidak hanya sampai pada 
Polly dan
> dua tersangka lain, Oedi Irianto dan Yeti Susmiarti. Sebab, ada 
pihak lain
> sebagai otak pengatur pembunuhan Munir. "Seakan-akan ketiga orang 
itu
> terdakwa tunggalnya. Ini tidak masuk akal," ujarnya.
> 
> Istri Polly, Herawati, mengatakan siap menghadapi apa pun hukuman 
yang bakal
> dijatuhkan kepada suaminya. "Saya siap menghadapi semuanya jika 
suami saya
> terbukti bersalah," tutur Herawati saat menghadiri persidangan.
> 
> Wanita cantik ini berharap persidangan bisa mengungkap kebenaran 
di balik
> kasus terbunuhnya aktivis HAM Munir. Dia mengatakan, Munir adalah 
sosok yang
> sangat baik. "Kita sama-sama mencari kebenaran," ujarnya setelah 
terdiam
> beberapa saat.
> 
> Kalau begitu, mengapa Polly tidak menceritakan yang sebenarnya? 
Herawati
> tidak menjawabnya. Dia hanya mengatakan, "Terima kasih atas 
pertanyaan
> seperti itu."
> 
> Sedang istri Munir, Suciwati, menginginkan Polly tidak hanya 
dijatuhi
> hukuman maksimal, tapi juga harus mau mengungkapkan siapa 
sebenarnya dalang
> pembunuhan itu. "Itu hukuman setimpal untuk yang membunuh suami 
saya," kata
> Suciwati seusai persidangan kemarin.
> 
> Suciwati datang ke pengadilan juga mengenakan kaus hitam bergambar 
wajah
> Munir. Dia berharap nurani Polly terbuka sehingga bisa mengungkap 
siapa
> dalang utama kasus kematian suaminya. "Saya yakin dia masih punya 
nurani
> daripada hanya dijadikan dalang. Padahal, dia masih punya anak 
yang juga
> membutuhkan kasih sayangnya. Saya harap dia mau bicara di 
pengadilan siapa
> yang menyuruh dia," ujarnya.
> 
> Meski pasal KUHP yang dijeratkan kepada Polly mempunyai ancaman 
hukuman
> mati, Suciwati menolak hukuman itu. "Sejak dulu saya menolak 
pemberlakuan
> hukuman mati," tandasnya. (eko/agm)
> 
> 
> ---------------------------------
> Yahoo! Mail for Mobile
>  Take Yahoo! Mail with you! Check email on your mobile phone.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 
*********************************************************************
******
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-
india.org
> 
*********************************************************************
******
> 
_____________________________________________________________________
_____
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 
dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> 
> Yahoo! Groups Links





***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links



 





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
<font face=arial size=-1><a 
href="http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hou2lfd/M=323294.6903899.7846637.3022212/D=groups/S=1705329729:TM/Y=YAHOO/EXP=1123752038/A=2896129/R=0/SIG=11llkm9tk/*http://www.donorschoose.org/index.php?lc=yahooemail";>DonorsChoose.
 A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in 
public schools. Fund a student project in NYC/NC today</a>!</font>
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke