http://www.suarapembaruan.com/News/2005/08/12/index.html


SUARA PEMBARUAN DAILY 
Perebutan Irian Barat 

Di Balik Konflik RI-Belanda 1962 



Bagian Terakhir dari Dua Tulisan
 

Sudomo 

DALAM rangka Trikora yang dicanangkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 19 
Desember 1961, Angkatan Laut diperintahkan untuk mengadakan infiltrasi satu 
kompi sukarelawan dari suku Irian Barat di Vlakke Hoek pada tanggal 15 Januari 
1962. 

Operasi tersebut ditinjau dari aspek teknis/militer tidak dapat 
dipertanggungjawabkan atau dengan kata lain memiliki risiko tinggi karena tiga 
hal pokok. 

Pertama, jarak dari pangkalan awal ke pantai sasaran sekitar 2.000 mil dan 
karena radius active dari kapal cepat torpedo terbatas sekitar 600 mil sehingga 
harus isi ulang minyak di tengah laut sebanyak 3 kali. 

Kedua, tidak membawa senjata utama berupa torpedo untuk mempertahankan diri 
kalau diserang, karena diembargo oleh Inggris. 

Ketiga, tidak ada bantuan udara, baik untuk pengintaian udara maupun close air 
support. Saya selaku Kepala Direktorat Operasi dan Latihan Markas Besar 
Angkatan Laut yang bertugas mempersiapkan memberikan kesempatan kepada beberapa 
perwira menengah untuk memimpin operasi tersebut, namun tidak ada yang bersedia 
karena risiko tinggi. 

Akhirnya saya mengajukan permohonan kepada Kasal Laksamana TNI RE Martadinata 
untuk memimpin dan diperkenankan. Bahkan pangkat saya dinaikkan dari Letnan 
Kolonel menjadi Kolonel Laut, karena untuk memimpin 4 kapal cepat torpedo 
dengan tugas khusus, dipersyaratkan pangkat kolonel. 

Misi tersebut ternyata gagal karena tampaknya Belanda telah menciumnya tentang 
operasi tersebut dan menunggu di tempat untuk menjebaknya. Pertempuran yang 
tidak seimbang terjadi, dan akhirnya salah satu kapal yaitu KRI Macan Tutul 
terbakar kena tembakan dan tenggelam, dan gugurnya Komodor Jos Sudarso, Deputi 
Kepala Staf Angkatan Laut, dan 35 awak kapal. 

Sekembali dari operasi, saya melaporkan kepada Kasal bahwa operasi gagal dan 
sebagai etik saya mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri, tetapi ditolak 
dengan alasan saya sudah melakukan maksimal apa yang dapat dilakukan. Laksamana 
RE Martadinata berkata sebagai berikut. 

"Setiap perjuangan meminta pengorbanan dan mengandung risiko. Perjuangan hanya 
mengenal motto maju terus pantang mundur. Kita telah kehilangan seorang putra 
terbaik Angkatan Laut. Agar perjuangan tidak sia-sia, saya tugaskan Kolonel 
Sudomo untuk melanjutkan. Siapkan diri untuk bertugas di Komando Mandala 
Pembebasan Irian Barat dan silahkan revenge." 

Kolonel Sudomo yang baru naik pangkat menjadi Kolonel pada awal Januari 1962, 
tiga bulan kemudian dinaikkan pangkatnya menjadi Komodor Laut pada bulan April 
1962 untuk memimpin Angkatan Laut Mandala dan menyiapkan Operasi Gabungan 
Amphibi Jayawijaya yang terbesar dalam sejarah Indonesia sampai sekarang. 

Sampai saat ini saya belum dapat menemukan jawabannya, apa sebenarnya latar 
belakang keputusan Laksamana RE Martadinata tersebut, sudah gagal memimpin 
suatu misi khusus sampai menelan korban dengan gugurnya Komodor Jos Sudarso dan 
35 awak kapal, saya masih diberikan kepercayaan untuk tugas yang lebih tinggi 
sebagai Panglima Angkatan Laut Mandala dan dinaikkan pangkat setingkat lagi 
dalam kurun waktu 3 bulan, padahal sebelumnya sudah dinaikkan satu tingkat. 

Ada suatu kebijakan yang menyatakan: "A person greatness is measured not by how 
he celebrates his victories but how he handles his defeat" (Martha Washington) 

Stephen R Covey dalam bukunya Principal Centered Leadership menyebutkan adanya 
empat jenjang kepemimpinan yang berprinsip, yaitu personal (layak dipercaya), 
impersonal (kepercayaan), managerial (pemberdayaan) dan organisasional 
(penyelarasan). 

Dalam proses perkembangan jabatan (career), kepercayaan memainkan peranan yang 
menentukan. Kepercayaan adalah kekuatan dan aset yang mempunyai nilai tinggi. 
Kepercayaan didasarkan kepada karakter dan kecakapan (competence). 

Kepercayaan personal dinamakan layak dipercaya seseorang kalau ada keseimbangan 
dan keharmonisan antara karakter dan kecakapan tersebut. Kepercayaan impersonal 
adalah kepercayaan antar-dua orang, saling percaya, mereka akan memperoleh 
komunikasi jelas, empati, sinergi dan saling ketergantungan yang produktif. 

Kepercayaan antara atasan dan bawahan dapat membawa bawahan kepada karier yang 
lebih tinggi. Atasan pada dasarnya menentukan karier atau nasib seorang 
bawahan. 

Menurut Stephen R Covey, kecakapan yang dimaksud meliputi managerial 
(pemberdayaan) dan organisasi atau kepemimpinan (penyelarasan). 

Kepemimpinan (penyelarasan) manajemen terkait dengan membuat struktur dan 
sistem untuk mencapai hasil-hasil itu. Kepemimpinan berkaitan dengan visi 
dengan membuat misi yang selalu harus jelas dan dengan efektivitas dan hasil. 

Dengan tercapainya misi mengembalikan Irian Barat ke dalam negara kesatuan 
Republik Indonesia, nama Mayjen Soeharto melejit dan karirnya makin meningkat 
dari Panglima Mandala Pembebasan Irian Barat 1962, ke Menteri Pertahanan dan 
Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata 1963-1968, dan selanjutnya Pejabat 
Presiden tahun 1968, dan akhirnya Presiden Republik Indonesia selama enam kali, 
tahun 1968 hingga 1998. 

Seperti menurut teori Stephen R Covey tentang kepercayaan impersonal, Panglima 
Angkatan Laut Mandala (1962) Komodor Laut Sudomo mendapat kepercayaan untuk 
menjadi Kasal (1969-1973), Pangkopkamtib/Wapangab (1978-1983), Menteri Tenaga 
Kerja (1983-1988), Menko Polkam (1988-1993), dan akhirnya Ketua Dewan 
Pertimbangan Agung (1993-1998). Setelah itu pensiun pada umur 72 tahun pada 
tanggal 5 Mei 1998, sedangkan Pak Harto lengser sebagai presiden pada tanggal 
21 Mei 1998. 

Dalam buku yang berjudul Patroulleren voor de Papoea's de Koninklijke Marine in 
Nederlands New Guinea 1960-1962, yang ditulis oleh Kolonel (Purn) REE Van Helst 
Pelikaan, Komodor (Purn) JC de Regt dan JF Bastiaan, ditulis tentang Kolonel 
Pelaut R Soedomo yang dikaitkan dengan Operasi Gabungan Amphibi Jayawijaya 
sebagai berikut. 

"Tidak dapat diingkari bahwa staf ALRI di bawah pimpinan Kolonel Pelaut Sudomo 
telah melaksanakan pekerjaan staf dengan baik se-kali. 

Cara yang dilakukan oleh Angkatan Laut Republik Indonesia yang masih muda 
usianya untuk mempersiapkan dan mengorganisir pemindahan pasukan sebesar 12.000 
orang, mendorong kekaguman. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa hal 
tersebut mencuatkan Sudomo ke posisi puncak pimpinan Angkatan Laut Republik 
Indonesia (Kasal)." 

Mengenai kepercayaan impersonal antara Pak Harto dan Sudomo dilukiskan oleh 
Prof Dr Donald Wilson dari Amerika Serikat dalam bukunya Sudomo The 
Indispensable Man sebagai berikut: 

"Sudomo adalah titik tambahan positif kepada presiden. Mereka tidak sama, 
Sudomo lebih mementingkan hal-hal lahiriah. Bagian dari kecerdasan pikiran dari 
Presiden Soeharto adalah merekrut Sudomo dan kemampuannya untuk memperkuat, 
melengkapi dan mempertinggi kekuatan dan kelemahan." 

Semoga tulisan ini berguna khususnya untuk generasi muda penerus. * 


Penulis adalah mantan Panglima Angkatan Laut Mandala Pembebasan Irian Barat 
merangkap Komandan Angkatan Tugas Amphibi-17 (ATA-17) 



--------------------------------------------------------------------------------
Last modified: 12/8/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
<font face=arial size=-1><a 
href="http://us.ard.yahoo.com/SIG=12h848i5i/M=362343.6886681.7839642.3022212/D=groups/S=1705329729:TM/Y=YAHOO/EXP=1123848353/A=2894350/R=0/SIG=10tj5mr8v/*http://www.globalgiving.com";>Make
 a difference. Find and fund world-changing projects at GlobalGiving</a>.</font>
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke