>
>Harus diakui berkat Cheng Ho, pernah tercipta harmoni di tengah masyarakat 
>Jawa saat itu. Saat itu terjadi akulturasi antara nilai-nilai China, Jawa, 
>dan Islam secara harmonis. Bukti-bukti harmoni itu hingga kini bisa 
>dilihat di kelenteng-kelenteng di pantura Jawa, termasuk di Masjid Demak 
>yang terkenal itu.....
>
>
>
>******Hmmmm...dimanakah tersisa toleransi itu kini? Dimana kemajemukan 
>alias pluralisme malah dikutuk?
>
>DH
========

tenang saja pak, toleransi dan harmoni insya Allah akan tetap
lestari di bumi pertiwi.... dibawah ini contohnya....

salam,



Tadinya Bukan Orang Lain

Fatwa sesat dikeluarkan MUI untuk Jemaat Ahmadiyah. Di daerah mereka hidup 
rukun bersama komunitas agama lain.

***-
DALAM sepekan terakhir ini Abdul Muhaimin, 48 tahun, sering uring-uringan. 
Apalagi jika pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ummahat di Kotagede, 
Yogyakarta, itu dimintai pendapatnya tentang fatwa Majelis Ulama Indonesia 
(MUI) mengenai Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI).
Kiai Nahdlatul Ulama ini juga tidak berbahagia diingatkan soal aksi 
penyerbuan ke kampus Al-Mubarok di Parung, Bogor, pertengahan Juli 
lalu.  "Saya sangat kecewa," katanya. "Islam kok melakukan kekerasan."
Bagi Muhaimin, Jemaat Ahmadiyah itu seperti keluarganya sendiri. Mereka 
sering berkunjung ke pondoknya, terkadang ikut makan, tidur, dan salat 
berjemaah dengan warga pondok lainnya.
Sebaliknya, Muhaimin juga sering mampir ke kantor mereka di Kotabaru, 
Yogyakarta. "Mereka itu bukan orang lain bagi saya, keluarga dan penghuni 
pondok," katanya.
Tamu Muhaimin itu umumnya mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan 
Kalijaga, Yogyakarta. Mereka membantu Muhaimin mencetak majalah Suluh, 
terbitan Forum Persaudaraan Umat Beriman.
Para mahasiswa itu juga ikut menyiapkan kemah bersama umat beragama yang 
digelar di Desa Turgo, Kecamatan Pakem, Sleman, akhir Juli lalu. Acara yang 
digelar di lereng Gunung Merapi itu dihadiri seluruh komunitas keagamaan, 
NU, Muhammadiyah, Hindu, Buddha, Kristen, Katolik, dan aliran kepercayaan.
Di Madiun, Jawa Timur, Masjid Biturrohman di kawasan Ngrowo, Taman, selalu 
penuh setiap Sabtu malam. Sebenarnya pengajian rutin selepas salat isya itu 
merupakan agenda JAI, tapi berubah menjadi acara rutin lingkungan.
Pesertanya juga bukan sebatas pengikut Ahmadiyah. "Sejak didirikan pada 
1973, masjid ini memang untuk masjid umum, bukan untuk orang Ahmadiyah 
saja," kata Ahmad Sumani, pendiri JAI di Madiun.
Selain untuk pengajian, sehari-hari masjid itu juga ramai dengan anak-anak 
dan remaja yang ikut kursus baca Al-Quran. Pesertanya umum. Juga para warga 
yang berobat alternatif homoe pahly. Selain bayar seikhlasnya, pengobatan 
ini dilakukan dengan ramuan tumbuhan yang disertai doa. Peminatnya banyak.
Di lereng Gunung Lawu, begitu azan dikumandangkan dari pengeras suara 
Masjid Mubarak, warga Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten 
Karanganyar, Jawa Tengah, berduyun-duyun datang untuk salat. Salat Jumat 
juga digelar berjemaah dengan warga sekitar. Padahal bangunan masjid dua 
lantai yang didirikan pada 1987 itu juga digunakan sebagai kantor JAI.
Sehari-hari masjid itu tak pernah sepi. Seminggu tiga kali digelar 
pengajian dan arisan ibu-ibu. Setiap hari, selepas zuhur, anak-anak desa 
ramai belajar membaca Al-Quran. Tiga bulan sekali digelar acara donor darah 
dan pengobatan massal--pesertanya dari berbagai kalangan.
Tak ada masalah dengan komunitas agama lain. Azis Suyatno, Ketua JAI 
Tawangmangu, adalah ketua RT setempat. Nasir Sumardi, eks Ketua Cabang JAI 
Tawangmangu, juga ketua seksi kerohanian desa.
Sebagai pamong desa, mereka tak jarang harus tampil memimpin doa dalam 
berbagai acara, termasuk acara keagamaan. "Tak ada yang ribut, fatwa MUI 
tak berpengaruh sampai di sini," kata Sulisyani, Ketua Fatayat NU Karanganyar.
MUI Kabupaten Karanganyar sendiri memilih bersikap adem-ayem ketimbang 
meneruskan fatwa dari Jakarta. "Lebih baik kami dekati daripada 
dibubarkan," ujar Badaruddin, Ketua MUI Karanganyar. Selain karena pengikut 
JAI hanya 209 orang, mereka menganggap lebih baik memelihara silaturahmi 
agar tak terjadi konflik antarumat beragama.
Harmoni seperti itu pula yang kini sebenarnya diharapkan warga JAI di 
Surabaya. Apalagi, sebelum fatwa MUI keluar, warga JAI Surabaya cukup akrab 
dengan MUI Jawa Timur dan ormas Islam lainnya.
Para mubalig JAI Wilayah Jawa Timur, seperti Basuki Ahmad, rajin sowan ke 
pondok besar di Jawa Timur seperti Pondok Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, 
Pondok Lirboyo Kediri, Pondok Gontor Ponorogo, dan Anugayah, Gulukguluk, 
Sumenep. Sayang, keinginan itu cuma mimpi. Begitu papan nama kantor itu 
diturunkan polisi pekan lalu, harmoni itu kini tinggal kenangan.

Widiarsi Agustina, Syaiful Amin (Yogyakarta), Imron Rosyid (Solo), Rochman 
Taufiq (Madiun), Sunudyantoro (Surabaya)

(Majalah TEMPO, 8 Agustus 2005)



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
<font face=arial size=-1><a 
href="http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hpa0130/M=323294.6903899.7846637.3022212/D=groups/S=1705329729:TM/Y=YAHOO/EXP=1124084689/A=2896130/R=0/SIG=11llkm9tk/*http://www.donorschoose.org/index.php?lc=yahooemail";>Give
 underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to 
life by funding a specific classroom project  
</a>.</font>
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to