http://www.sinarharapan.co.id/berita/0508/26/opi02.html


Makna Sebuah Arsip  
Oleh
Yogi W Utomo


Salah satu sumber penulisan sejarah adalah catatan-catatan dan memori para 
pelakunya. Menjaga dan melestarikan arsip para pelaku sejarah itu juga berarti 
menjaga kemurnian sejarah. Semangat itu tertangkap dalam penyelenggaraan 
Pameran Arsip Nasional Republik Indonesia bertajuk "Enam Dasawarsa Perjalanan 
Bangsa" di Gedung Arsip Nasional, Jl Gajah Mada, Jakarta. Sekitar dua ratus 
lima puluh dokumen berupa foto, surat, dan catatan-catatan kecil dipamerkan 
dari 8 sampai 18 Agustus 2005. 
Pengunjung juga disuguhi beberapa surat tulisan tangan tokoh-tokoh nasional. 
Surat-surat tersebut memberi warna tersendiri dalam proses penelusuran sejarah. 
Tengok saja surat tulisan tangan Presiden Soekarno kepada Panglima Besar 
Jenderal Soedirman terkait pembentukan negara Republik Indonesia Serikat 
tanggal 27 Desember 1949 yang menjelaskan bahwa RIS bukanlah akhir perjuangan. 
RIS justru akan dijadikan sarana perjuangan. Yang dituju adalah pengakuan 
kedaulatan Indonesia.

Isi surat itu menyiratkan kedekatan pribadi Bung Karno dan Jenderal Soedirman. 
Bung Karno menyebut dirinya dengan kata ganti kanda dan dinda untuk Jenderal 
Soedirman. 
Sayang, foto foto di pameran tersebut tidak didukung teks yang memadai. 
Tokoh-tokoh yang disebutkan dalam teks foto adalah mereka yang punya nama 
besar. Tokoh lain di foto-foto itu tidak disebut nama dan posisinya. 

Sebagai contoh, foto Presiden Soekarno yang sedang berbincang dengan dua tokoh. 
Teksnya berbunyi: "Presiden Soekarno beramahtamah dengan Ketua MA dan Wakil 
Ketua MA setelah pelantikan, Jakarta, 30 Oktober 1952". Tidak jelas di mana 
peristiwa itu terjadi dan siapa yang dilantik itu. 


Pengunduran Diri Soeharto
Pameran ini menyajikan beberapa hal yang cukup menarik. Pengunjung dapat 
membandingkan naskah-naskah yang kerap berbeda susunan kata dan kalimat antara 
konsep hasil tulisan tangan perumusnya dengan naskah hasil ketikan yang 
kemudian dibacakan. Menarik, karena kita bisa mempelajari kondisi dan situasi 
saat peristiwa itu terjadi.

Misalnya, dalam konsep Proklamasi Kemerdekaan tulisan tangan Bung Karno 
tercantum "Wakil-wakil Rakjat Indonesia, Soekarno - Hatta." Sedangkan hasil 
ketikan Sayoeti Melik yang lalu dibacakan Bung Karno disaksikan Bung Hatta 
tanggal 17 Agustus 1945 itu berbunyi "Atas nama bangsa Indonesia, 
Soekarno-Hatta." Dengan melihat perbedaan ini, para pengunjung akan terpancing 
untuk mempelajari lagi sejarah seputar teks Proklamasi.
Perbedaan itu juga terlihat dalam peristiwa pengunduran diri Presiden Soeharto. 
Dalam teks tulisan tangan Soeharto yang dipamerkan di pameran ini, tidak ada 
kata-kata "berhenti dari jabatan Presiden". 
Soeharto saat itu hanya menuliskan kalimat "Sesuai dengan Pasal 8 UUD '45, maka 
Wakil Presiden Republik Indonesia Prof Dr B.J. Habibie yang akan melanjutkan 
sisa waktu jabatan Presiden Mandataris MPR 1998 - 2003. 

Atas bantuan dan dukungan rakyat selama saya memimpin negara dan bangsa 
Indonesia ini, saya ucapkan terima kasih dan minta maaf bila ada kesalahan dan 
kekurangannya. Semoga bangsa Indonesia tetap jaya dengan Pancasila dan UUD 
'45-nya." Sedangkan dalam naskah hasil ketikan Sekretariat Negara yang lalu 
dibacakan Soeharto pada 21 Mei 1998, tertulis beberapa pertimbangan yang 
membuat dia memutuskan "berhenti dari jabatan Presiden". 

Naskah sepanjang 3 halaman kuarto dan diketik 2 spasi itu antara lain menyebut 
rencana Soeharto membentuk Komite Reformasi dan mengubah susunan Kabinet 
Pembangunan VII untuk mengawal proses reformasi. Namun, kedua rencana itu tidak 
mendapat dukungan yang memadai.
Karena tidak ada dukungan itulah, dalam naskah tersebut, Soeharto menyatakan 
"Saya berpendapat sangat sulit bagi saya untuk dapat menjalankan tugas 
pemerintahan negara dan pembangunan dengan baik. Oleh karena itu, dengan 
memperhatikan ketentuan Pasal 8 UUD 1945 dan setelah dengan sungguh-sungguh 
memperhatikan pandangan pimpinan DPR dan pimpinan fraksi-fraksi yang ada di 
dalamnya, saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai 
Presiden Republik Indonesia terhitung sejak saya bacakan pernyataan ini pada 
hari ini, Kamis 21 Mei 1998."

Menanamkan Tradisi
Selama ini dicitrakan Presiden Soeharto mundur dari jabatannya karena kearifan. 
Ia tidak menghendaki pertumpahan darah yang mungkin terjadi jika ia tidak 
bersedia mengundurkan diri. Jika disimak kata-kata dalam naskah tulisan 
tangannya, ia tidak menyatakan berhenti tetapi hanya menyebut Wakil Presiden BJ 
Habibie akan melanjutkan sisa masa jabatannya. 

Susanto Trisno, Ketua I MAPA (Masyarakat Peduli Arsip) pernah mengatakan 
"Bangsa yang tidak memiliki arsip bagaikan orang yang tak punya ingatan." 
Ucapan ini diperkuat Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Djoko 
Utomo , saat membuka pameran. Menurutnya, arsip adalah potret dan cermin jati 
diri kita yang menyimpan dan melestarikan memori bangsa. Setiap bangsa punya 
sejarah. Masalahnya, tidak banyak tokoh yang mendokumentasikan arsipnya. 
Bahkan bisa dikatakan bangsa Indonesia tak punya budaya pendokumentasian. 
Banyak dokumen penting tercecer. Misalnya, naskah Surat Perintah Sebelas Maret 
(Supersemar) yang hingga kini masih terus diperdebatkan keberadaannya. Pameran 
ini memberi kita pelajaran, betapa pentingnya arsip bagi kehidupan bangsa dan 
negara. 

Penulis adalah peminat seni dan budaya
 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke