Saya tidak dpt mengatakan mana yg lebih baik Mega / SBY ini kita akan lihat 
hanya dari tindakan2 pemerintah. Secara netral politik ekonomie nasionalisme 
harus ditambah dgn politik terbuka . Kita jaman sekarang harus give and take.  
Kita tidak memakai politik sef reliance seperti yg dijalankan oleh KKGcs Ini 
jaman sekarang sudah tidak mungkin. Lagi pegawai pemerintah bukan membantu 
produksi - mereka malah mengisap kering industrie dgn sogok2annya tanpa batas.  
Didalam ekonomie yg sehat memang rakyat harus ambil inisiatip untuk produksi 
tetapi kalau pendidikan kurang cukup atau pengetahuan kurang mendalam mana bisa 
ada initiatip. 
Pemerintah harus membikin stabiel keadaan - tidak boleh ada extraparlementer 
power yg membikin keadaan guram  Ambil example China, Taiwan,Korea, Singapore 
dan juga malaysia. Yg mereka lakukan adalah stabiel keadaan. demokrasi boleh 
tetapi terror di ganyang habis. Ada parlement - bicara disana dan ngamuk disana 
- mau berkelahi seperti diTaiwan tidak apa2. Jangan bikin rakyat takut bergerak 
 dan jangan bikin agama excuse utk terror. Ribuan tahun agama selalu merusak 
ekonomie dan keamanan negara. Kita boleh beragama tetapi dgn tertib. Extremisme 
harus diganyang, juga diskriminasi sedapat2nya diganyang.
Tidak ada seorang pengusaha akan gamble keuangannya didalam keadaan labiel. 
Politik pembangunan jangan slash and burn harus harvest dan conserve dan 
invest. Investor dalam negeri pengetahuannya terbatas dan tidak ada yg punya 
pandangan longterm [ ekonomie labiel] Pemerintah harus ada longterm view dgn 
memberikan insentip - bantuan technologie dan fiscal. Presiden dan wakil 
presiden harus memberikan jurusan pembangunan - kalau baik pasti akan ada 
hasilnya - tetapi kalau lihat keadaan cilaka. Mereka harus jadi leader. 
Mega cs memang lemah dan terlalu lunak utk Indonesia tetapi mereka ada tujuan.
Cukup lah ini hanya lamunan saya - yg berkuasa diIndonesia harus mencari tahu 
keadaan.
Andreas

Iwan Wibawa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
setuju bung... semuanya import...dari alat produksi sampai korek api semuanya 
import...bangsa indonesia ...bangsa yang konsumtif...mau beli apa saja tapi 
malas memproduksi sendiri...
terlepas dari itu tapi saya lihat ada beberapa menteri yang mungkin piawai jadi 
pengusaha, tapi jadi menteri gak becus, karena jadi menteri bukan lah hal yang 
mudah seperti mengendalikan perusahaan, suka ato tidak suka tim ekonominya 
Megawati lebih baik dari tim ekonomi SBY.


ANDREAS MIHARDJA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Ini keadaan sudah saya ramalkan dari jauh. Silahkan perhatikan kalau saya 
memberikan komentar:

Keadaan ini disebabkan oleh karena system ekonomie diIndonesia hanya 
berdasarkan consumption ekonomie dan tidak ada production economie. Sekarang 
dgn tidak adanya penghasilan netto yg positip dari minyak keadaan ini akan 
memburuk. 
Keuangan atau kuat lemahnya uang didalam suatu negara tergantung dari 
penghasilan. Dunia international tidak memakai emas sebagai standard dan 
sekarang hanya ditentukan oleh pasaran. Kalau Indonesia net exportnya positip 
maka keuangan akan kuat. 

Sekarang kesalahan yg banyak pemerintah negara ketiga didalam dunia lakukan 
dalam keadaan ini adalah kontrol export keuangan keluar negeri - seperti jaman 
Sukarno. Ini achirnya nanti akan mengakibatkan industri dan produksi didalam 
negerie tidak seimbang dgn keadaan dan achirnya akan lebih hancur. Technologie 
dari luar akan segan masuk kedlm negeri.
Uang akan tetap menghilang dari Indonesia sebab perdagangan akan nanti 
berdasarkan barter ekonomie. Saya kirim barang dan kamu kirim barang 
perbadaannya tinggalkan diluar Indonesia. 
Didalam keadaan ini biasanya IMF dapat membantu - tetapi kalau sudah 
diblacklist oleh KKG cs - kooperasi mereka juga sulit diminta.Negara EU dan US 
biasanya dalam keadaan ini akan membantu dgn donation money sebab mereka juga 
perlu business. Mereka akan memberikan kredit. Kalau Indonesia tidak terlalu 
corrupt mungkin belanda dapat membantu tetapi ini juga sudah dimusuhi oleh KKG 
cs sewaktu mereka berkuasa. Achirnya kan SBY minta bantuan China. Ini dia 
melamun dgn adanyta banyak sentimen cina diIndonesia ini juga sulit berjalan. 
Japan sudah tidak ada ny Presiden lagi jadi juga sulit.

Karena itu saya dari dulu selalu berkata jangan memakai politik nasional 
chauvinism kalau negara tidak cukup produksi atau industrie. Inilah achirnya yg 
kita akan dapati.  Investment dari luar tidak datang untuk membantu keuangan 
dan export negatip. Ini keadaan kita ketemukan diArgentina, Chili dan lain2 
negar amerika latin. Ini pengalaman saya personally.

Andreas

Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
MEDIA INONESIA
Selasa, 30 Agustus 2005 22:59 WIB



''Buruk Kemampuan Tim Ekonomi Kabinet SBY''
Penulis: wijyadi vijay


SOLO--MIOL: Pengamat ekonomi dari Sugeng Sarjadi Syndicates, Icshanudin Noorsy 
menilai hancur-hancurannya nilai tukar rupiah terhadap dolar sebagai bentuk 
buruknya kemampuan tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu.

"Mereka itu tidak memiliki skill, knowledge dan attitude memadai sehingga 
rupiah terus terpuruk. Kekurangan itu mengakibatkan kita memasuki jurang krisis 
karena rakyat kian sengsara," kata bekas anggota Komisi IX DPR itu Noorsy 
kepada Media usai menjadi narasumber Dialog Budaya: Refleksi 60 Tahun 
Kemerdekaan, di Solo, Jawa Tengah, Selasa (30/8) siang.

Pertanda kemampuan tim ekonomi Indonesia sangat buruk, antara lain ditunjukkan 
ketika Menko Perekonomian Aburizal Bakrie mengeluarkan pernyataan yang 
menyebutkan rakyat harus mengubah pola konsumsinya ketika harga gas naik. Dan 
itu masih ditambah dengan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di 
Beijing beberapa waktu lalu, yang menunjukkan keberpihakannya kepada pengusaha 
dibanding rakyat.

"Kedua pernyataan itu, terutama pernyataan SBY yang menyatakan I had to take a 
risk timely di depan pengusaha di China itu menunjukkan betapa pemerintah tidak 
memiliki attitude yang baik," timpalnya.

Begitu halnya mengenai asumsi kurs rupiah terhadap dolar serta asumsi harga 
minyak dunia pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 
(APBNP) 2005 dan 2006, Noorsy menilai tidak masuk akal. Dengan asumsi harga 
minyak dunia sekitar US$40 per barel, berarti sepertiga nilai APBN bakal 
digunakan untuk membayar utang sebesar Rp87 triliun dan Rp50 triliun lagi untuk 
membayar bunga obligasi.

"Ini menunjukkan kebijakan fiskal kita sangat rapuh. Sejak awal penyusunan APBN 
2005, pemerintah terlihat sudah terlalu sering memberi pesan negatif kepada 
pasar," tandas Noorsy.

Noorsy juga menyoroti lemahnya tim ekonomi dalam mengendalikan nilai tukar 
rupiah, seperti ditunjukkan pada adanya kebijakan tingkat suku bunga yang tidak 
independen. Yakni adanya obligasi dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 
yang harus dibayar kembali dengan menggunakan dana APBN. Hal yang memunculkan 
pesan negatif lainnya yang dilakukan pemerintah SBY-Kalla, selalu mengatakan 
fundamental ekonomi kita kuat. "Padahal kenyataan kan perekonomian kita terus 
merosot, dan kurs rupiah terus merosot."

Berdasar fakta yang mengerikan bagi masa depan perekonomian itulah, Noorsy 
mengusulkan agar Presiden Yudhoyono tidak perlu lagi menunda sampai dua bulan 
untuk melakukan perombakan tim ekonomi kabinetnya. Itu diusulkan agar rakyat 
tidak semakin sengsara.

"Kalau menunda dua bulan lagi, kasihan rakyat akan sengsara minimal empat tahun 
gara-gara tim ekonomi kita amburadul," ujarnya. (WJ/OL-02)

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS 
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn 

---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS 


    Visit your group "ppiindia" on the web.
  
    To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


---------------------------------




[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS 
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn 

---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS 


    Visit your group "ppiindia" on the web.
  
    To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


---------------------------------



            
---------------------------------
Start your day with Yahoo! - make it your home page 

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS 


    Visit your group "ppiindia" on the web.
  
    To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


---------------------------------




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/Ryu7JD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to