kata siapa menteri kita berhasil  dalam memimpin perusahaan,
ternyata ada juga menteri yang nggak  berhasil .....malahan
perusahaannya bangkrut  ..  di sinilah kurang jelinya sby memilih
menteri  ....    apalagi perusahaannya hanya warisan bukan
dari hasil keringat sendiri  ....pantaslah rupiah semakin terpuruk
akibat para petualang yang banyak mengumpulkan dollar
untuk membangun perusahaan sehingga membangkrutkan
perekonomian indonesia akibat melemahnya nilai tukar
rupiah karena banyaknya kebutuhan dollar untuk membayar
hutang  ....

salam
yustam








betul sekali embah : sebenarnya pesan yang ingin saya sampaikan adalah
boleh saja seseorang berhasil jadi pengusaha sukses, CEO yang berhasil,
bukan berarti menjadi jaminan bakal menjadi menteri yang berhasil dan
piawai yang senantiasa trengginas mengantisipasi dinamika ekonomi
masyarakat.
ketika menjadi CEO mungkin saja bisa bebas mengemukan pendapat dan dikutip
media massa tanpa mempengaruhi dinamika masyarakat, tapi ucapan dia ketika
menjadi menteri kemudian dikutip media massa maka pendapatnya itu bisa
berpengaruh besar terhadap ekspektasi dan dinamika masyarakat.
maksudnya sih begitu mbah....
cuman yang saya heran koq pemerintah adem ayem saja ketika rupiah merayap
jatuh dari 8.400 sampai 9.600 dan kemudian meluncur cepat menembuh batas
10.000,- barulah pemerintahan seperti kebakaran jenggot dan mengambil
tindakan-tindakan.
kalau saja pemerintah waspada dan memperhatikan secara seksama dari waktu
ke waktu pergerakan kejatuhan rupiah, mungkin akibatnya tidak akan seperti
separah sekarang, celakanya pemerintahan SBY sepertinya kebingungan harus
melakukan tindakan apa.
ibarat orang sakit baru kedokter ketika sudah parah, sehingga terpaksa
dilakukan operasi padahal kalau dia pergi kedokter lebih awal, mungkin
tidak perlu di operasi tapi cukup minum obat saja.
setuju gak mbah ???

RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Iwan Wibawa: "....tapi saya lihat ada beberapa menteri yang mungkin
piawai jadi pengusaha, tapi jadi menteri gak becus, karena jadi
menteri bukan lah hal yang mudah seperti mengendalikan perusahaan..."

DH: Mas Iwan, saya fikir, mengendalikan perusahaan, terutama secara
tepat dan benar, sehingga perusahaan itu benar benar mantap, juga
tidak mudah, dan jarang yang mampu. namun, menjadi mentri adalah
pengabdian. Ini yang sulit, karena kepentingan sendiri selalu ada
dimuka, kepentingan publik, di-ekor-kan.
Falsafah dharma adalah sangat tipis. Tidak difahami. Tidak dihayati..



Salam

danardono

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Iwan Wibawa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> setuju bung... semuanya import...dari alat produksi sampai korek
api semuanya import...bangsa indonesia ...bangsa yang konsumtif...mau
beli apa saja tapi malas memproduksi sendiri...
> terlepas dari itu tapi saya lihat ada beberapa menteri yang mungkin
piawai jadi pengusaha, tapi jadi menteri gak becus, karena jadi
menteri bukan lah hal yang mudah seperti mengendalikan perusahaan,
suka ato tidak suka tim ekonominya Megawati lebih baik dari tim
ekonomi SBY.
>
>
> ANDREAS MIHARDJA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ini keadaan sudah saya ramalkan dari jauh. Silahkan perhatikan
kalau saya memberikan komentar:
>
> Keadaan ini disebabkan oleh karena system ekonomie diIndonesia
hanya berdasarkan consumption ekonomie dan tidak ada production
economie. Sekarang dgn tidak adanya penghasilan netto yg positip dari
minyak keadaan ini akan memburuk.
> Keuangan atau kuat lemahnya uang didalam suatu negara tergantung
dari penghasilan. Dunia international tidak memakai emas sebagai
standard dan sekarang hanya ditentukan oleh pasaran. Kalau Indonesia
net exportnya positip maka keuangan akan kuat.
>
> Sekarang kesalahan yg banyak pemerintah negara ketiga didalam dunia
lakukan dalam keadaan ini adalah kontrol export keuangan keluar
negeri - seperti jaman Sukarno. Ini achirnya nanti akan mengakibatkan
industri dan produksi didalam negerie tidak seimbang dgn keadaan dan
achirnya akan lebih hancur. Technologie dari luar akan segan masuk
kedlm negeri.
> Uang akan tetap menghilang dari Indonesia sebab perdagangan akan
nanti berdasarkan barter ekonomie. Saya kirim barang dan kamu kirim
barang perbadaannya tinggalkan diluar Indonesia.
> Didalam keadaan ini biasanya IMF dapat membantu - tetapi kalau
sudah diblacklist oleh KKG cs - kooperasi mereka juga sulit
diminta.Negara EU dan US biasanya dalam keadaan ini akan membantu dgn
donation money sebab mereka juga perlu business. Mereka akan
memberikan kredit. Kalau Indonesia tidak terlalu corrupt mungkin
belanda dapat membantu tetapi ini juga sudah dimusuhi oleh KKG cs
sewaktu mereka berkuasa. Achirnya kan SBY minta bantuan China. Ini
dia melamun dgn adanyta banyak sentimen cina diIndonesia ini juga
sulit berjalan. Japan sudah tidak ada ny Presiden lagi jadi juga
sulit.
>
> Karena itu saya dari dulu selalu berkata jangan memakai politik
nasional chauvinism kalau negara tidak cukup produksi atau industrie.
Inilah achirnya yg kita akan dapati.  Investment dari luar tidak
datang untuk membantu keuangan dan export negatip. Ini keadaan kita
ketemukan diArgentina, Chili dan lain2 negar amerika latin. Ini
pengalaman saya personally.
>
> Andreas
>
> Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> MEDIA INONESIA
> Selasa, 30 Agustus 2005 22:59 WIB
>
>
>
> ''Buruk Kemampuan Tim Ekonomi Kabinet SBY''
> Penulis: wijyadi vijay
>
>
> SOLO--MIOL: Pengamat ekonomi dari Sugeng Sarjadi Syndicates,
Icshanudin Noorsy menilai hancur-hancurannya nilai tukar rupiah
terhadap dolar sebagai bentuk buruknya kemampuan tim ekonomi Kabinet
Indonesia Bersatu.
>
> "Mereka itu tidak memiliki skill, knowledge dan attitude memadai
sehingga rupiah terus terpuruk. Kekurangan itu mengakibatkan kita
memasuki jurang krisis karena rakyat kian sengsara," kata bekas
anggota Komisi IX DPR itu Noorsy kepada Media usai menjadi narasumber
Dialog Budaya: Refleksi 60 Tahun Kemerdekaan, di Solo, Jawa Tengah,
Selasa (30/8) siang.
>
> Pertanda kemampuan tim ekonomi Indonesia sangat buruk, antara lain
ditunjukkan ketika Menko Perekonomian Aburizal Bakrie mengeluarkan
pernyataan yang menyebutkan rakyat harus mengubah pola konsumsinya
ketika harga gas naik. Dan itu masih ditambah dengan pernyataan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Beijing beberapa waktu lalu,
yang menunjukkan keberpihakannya kepada pengusaha dibanding rakyat.
>
> "Kedua pernyataan itu, terutama pernyataan SBY yang menyatakan I
had to take a risk timely di depan pengusaha di China itu menunjukkan
betapa pemerintah tidak memiliki attitude yang baik," timpalnya.
>
> Begitu halnya mengenai asumsi kurs rupiah terhadap dolar serta
asumsi harga minyak dunia pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2005 dan 2006, Noorsy menilai tidak
masuk akal. Dengan asumsi harga minyak dunia sekitar US$40 per barel,
berarti sepertiga nilai APBN bakal digunakan untuk membayar utang
sebesar Rp87 triliun dan Rp50 triliun lagi untuk membayar bunga
obligasi.
>
> "Ini menunjukkan kebijakan fiskal kita sangat rapuh. Sejak awal
penyusunan APBN 2005, pemerintah terlihat sudah terlalu sering
memberi pesan negatif kepada pasar," tandas Noorsy.
>
> Noorsy juga menyoroti lemahnya tim ekonomi dalam mengendalikan
nilai tukar rupiah, seperti ditunjukkan pada adanya kebijakan tingkat
suku bunga yang tidak independen. Yakni adanya obligasi dalam bentuk
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang harus dibayar kembali dengan
menggunakan dana APBN. Hal yang memunculkan pesan negatif lainnya
yang dilakukan pemerintah SBY-Kalla, selalu mengatakan fundamental
ekonomi kita kuat. "Padahal kenyataan kan perekonomian kita terus
merosot, dan kurs rupiah terus merosot."
>
> Berdasar fakta yang mengerikan bagi masa depan perekonomian itulah,
Noorsy mengusulkan agar Presiden Yudhoyono tidak perlu lagi menunda
sampai dua bulan untuk melakukan perombakan tim ekonomi kabinetnya.
Itu diusulkan agar rakyat tidak semakin sengsara.
>
> "Kalau menunda dua bulan lagi, kasihan rakyat akan sengsara minimal
empat tahun gara-gara tim ekonomi kita amburadul," ujarnya. (WJ/OL-02)
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
**********************************************************************
*****
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
http://www.ppi-india.org
>
**********************************************************************
*****
>
______________________________________________________________________
____
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>
> SPONSORED LINKS
> Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn
>
> ---------------------------------
> YAHOO! GROUPS LINKS
>
>
>     Visit your group "ppiindia" on the web.
>
>     To unsubscribe from this group, send an email to:
> [EMAIL PROTECTED]
>
>     Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Service.
>
>
> ---------------------------------
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
**********************************************************************
*****
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
http://www.ppi-india.org
>
**********************************************************************
*****
>
______________________________________________________________________
____
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>
> SPONSORED LINKS
> Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn
>
> ---------------------------------
> YAHOO! GROUPS LINKS
>
>
>     Visit your group "ppiindia" on the web.
>
>     To unsubscribe from this group, send an email to:
>  [EMAIL PROTECTED]
>
>     Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Service.
>
>
> ---------------------------------
>
>
>
>
> ---------------------------------
>  Start your day with Yahoo! - make it your home page
>
> [Non-text portions of this message have been removed]





***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn

---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS


    Visit your group "ppiindia" on the web.

    To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]

    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.


---------------------------------



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project
today!
http://us.click.yahoo.com/O4u7KD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links














______________________________________________________________

Disclaimer :
- This email and any file transmitted with it are confidential and
are intended solely for the use of the individual or entity whom
they are addressed, if you are not the original recipient, please
delete it from your system.
- Any views or opinions expressed in this email are those of the
author only.
______________________________________________________________

------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/O4u7KD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke