punten, baru disambung lagi sekarang ... ( juga menyambung penjelasan yang sudah diberikan oleh mas Muhkito sebelumnya ).
benar mas Sam, adanya entropi menyebabkab proses-proses yang melibatkan transfer energi umumnya tidak reversible, seperti yang kita jumpai di sekitar kita. Sepintas lalu, kesannya setiap bidang (fisika, termodinamika, teori informasi dan bidang-2 lain) masing-2 mempunyai rumusan sendiri mengenai entropi. Tetapi kalau dilihat lebih seksama, sebetulnya semuanya berdasarkan prinsip yang satu/unified. Rumusan entropi secara sederhana: S = k ln (Omega) S = entropi, k = konstanta Boltzman, Omega = jumlah semua state mikroskopik yang ada ( for a given macroscopic state, mis. pada suhu T, tekanan P ). Misalkan kita tinjau sekumpulan kelereng yang di wadahi di dalam sebuah mangkok yang terletak di atas meja. Sebelum t = t0, state (misalnya posisi setiap butiran kelereng di atas: X = x, y, z ) bersifat "well defined", karena berada di dalam mangkok tersebut ( confined by the geometry of the mangkok, yang posisinya juga kita tahu dengan pasti. Umpamanya posisi setiap butir kelereng di atas dapat dirumuskan sebagai: x <= Xo + DX y <= Yo + DY z <= Zo + DZ di mana X0, Yo, Z0, adalah sebuat titik acuan di dalam mangkok tersebut, sedang DX, DY, dan DZ adalah jarak yang berkaitan dengan tinggi dan diameter mangkok. Sekarang, pada waktu t = t0, seekor kucing yang naik di atas meja tersebut secara tidak sengaja menyepak mangkok, sehingga si mangkok terguling dan jatuh di lantai. Sudah tentu kelerengnya jatuh berhamburan ke segala arah. Setelah t = t0, akan lebih sulit bagi kita menentukan posisi setiap kelereng yang sekarang berhamburan di lantai. Dengan kata lain, tingkat keteraturan (order) dari sistem sekarang berkurang, atau dengan kata lain disorder-nya bertambah. Seperti yang dikatakan pak Samujo, untuk sistem seperti ini, kita katakan Entropinya n.a.i.k. Jika misalnya energi yang digunakan oleh si kucing untuk menyepak mangkok tadi sebesar E1 joule, ditambah "bantuan" perubahan energi potensial (yang membuat mangkok & kelereng jatuh ke lantai) sebesar E2 joule: oran bisa mengajukan pertanyaan: Dapatkah 'sistem' di atas di kembalikan ke keadaan semula jika kita "invest" jumlah energi yang sama: E1 + E2 Joule?. Secara intuitif bisa kita jawab dengan mudah : TIDAK! Karena sekarang sistemnya lebih "disordered". Dengan kata lain akan dibutuhkan "effort" ( = energi ) yang lebih besar untuk melakukan proses yang sebaliknya, membawa keadaan yang disorder kembali ke keadaan "ordered". Kita bilang, jauh lebih susah dan capek pekerjanb memunguti kelereng-2 tersebut dan mengembali kannya ke mangkok lalu meletakkan mangkok tersebut di atas meja lagi, ketimbang effor yang dilakukan oleh si kucing yang "dengan gampangnya" menyepak mangkok tersebut. Dengan kata lain, ini merupakan contoh typical sistem yang Irreversible. Dari tinjauan teori informasi, kita juga bisa mengatakan bahwa pada keadaan semula, sebelum t = t0, microstate dari setiap komponen sistem (posisi keleren-2) tersebut highly predictable ( bisa ditentukan dengan tingkat kepastian cukup tinggi). Tetapi setelah t0, setelah "numpleg", jauh lebih susah bagi kita menentukan atau meramalkan microstate (baca: posisi x, y) dari setiap butir kelereng. Jadi naiknya nilai entropi, di dalam teori informasi ditafsirkan sebagai naiknya "unpredictability" of the state of the system. Jika butiran "kelereng" di atas diganti dengan molekul-molekul gas ideal, dan ruang mangkok serta ruangan di sekelilingnya diganti dengan suatu "bejana" yang melingkupi gas ideal tersebut yang mengalami perubahan-perubahan (misalnya menerima tambahan energi eksternal dari luar sistem, atau melakukan /menghasilkan kerja mekanik ke luar sistem), maka analogi di atas mendekati situasi yang sering di bahas dalam termodinamika. ref: --- <http://www.nd.edu/~jeff/courses/Entropy%20-%20Wikipedia,%20the% 20free%20encyclopedia.htm> =====( IM )========================== --- "Samudjo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Saya agak bingung dengan istilah "entropinya sangat tinggi" > di tempat saya bergaul entropi adalah ukuran dari kemerawak > rambangan ("chaos") sebagai konsekwensi dari hk termodinamika > ke 2 dikatakan bahwa untuk proses adiabatik reversibel tidak > ada kenaikan entropi (=isentropi) > > Friksi-friksi yang timbul pada suatu proses juga > menyebabkan kenaikan entropi Jadi kalau diterapkan > kepada proses pemikiran seseorang Entropi yang tinggi > menunjukan banyaknya sumber referensi yang tidak bisa > dipertanggungjawabkan Sehingga menyebabkan seluruh proses > itu makin tidak transparant > Apakah ini yang dimaksudkan ? > > Please help me, > Trima kasih, > Samudjo ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/O4u7KD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/