Kalau saya sih terus terang tidak percaya perusahaan penerbangan dari negeri ketiga. Ini juga termasuk Mainland China atau Taiwan atau India jikalau planenya idak dipakai untuk international flight. Apalagi Indonesia - AURI saja tidak bisa memakai helicopter waktu Aceh - karena semua rusak. Andreas
Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote: http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=188456 Jumat, 09 Sept 2005, Mandala Akui Tak Membawa Mekanik JAKARTA - Belum selesai mengungkap penyebab jatuhnya pesawat Mandala di Medan, kinerja Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) diragukan. Komite itu dinilai lamban dan tidak terbuka. Karena itu, DPR mendesak pemerintah agar membentuk tim independen di luar KNKT. "Kita sudah belajar dari pengalaman Lion Air. Sampai dilupakan masyarakat, tidak terungkap penyebabnya," ujar Syarfie Hutauruk, anggota Komisi V DPR, dalam dengar pendapat dengan menteri perhubungan kemarin. Anggota lain komisi V, Abdullah Azwar Anas, mengusulkan pembentukan tim untuk meneliti kualitas maskapai penerbangan, bandara, sampai pilot. "Ini mengingat adanya indikasi manipulasi sertifikat yang dikeluarkan regulator," tandas Anas dalam rapat dengar pendapat dengan komisi V. Usul itu direspons anggota lain komisi V. Anas Jahya, misalnya, menghendaki hasil penyelidikan tim independen dilaporkan ke DPR. "Kerja tim audit independen adalah membuka persoalan yang terkait dengan rakyat," tuturnya. Namun, Menteri Perhubungan Hatta Radjasa menolak usul tersebut. Alasannya menyangkut masalah prinsip, terutama penegakan aturan dan hukum. Hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan diselenggarakan pemerintah sebagai regulator. Dia sepakat, penyelidikan dilakukan tim independen. Namun, pemerintah yang membentuk tim independen itu. Hasilnya bisa dilaporkan pemerintah kepada DPR. "Saya berharap masalah ini disepakati bersama. Sebab, dimikianlah aturannya," kata Hatta. Hatta menegaskan, pemerintah serius memperhatikan keselamatan penerbangan. Departemen Perhubungan segera memeriksa seluruh jenis pesawat Boeing 737-200. Jumlahnya 70 buah. Bahkan, hari ini tim mulai bekerja. Tentu, perlu waktu dan dana. Bila hasil pemeriksaan itu negatif, pihaknya siap mengambil langkah khusus. Apakah langkah itu berupa larangan? "Kita lihat saja nanti. Sebab, besok (hari ini, Red) tim baru bekerja," tegas Hatta. Pesawat Boeing 737-200 itulah yang jatuh dan terbakar di Medan Senin lalu. Sampai sekarang, penyebab pastinya belum terungkap. Yang sudah mengemuka adalah kerusakan kompresor sehingga tenaganya berkurang. Masih dicurigai pula adanya kelebihan beban. Trouble itu tidak terdeteksi oleh pilot maupun kopilot. Saat itu pesawat tidak membawa mekanik. "Selama ini Mandala memang tidak membawa mekanik. Cukup dicek kelaikannya sebelum take off," jelas Pelaksana Harian Direktur Mandala Airlanes Izhar Tanjung setelah dengar pendapat itu. Prosedurnya, sebelum diterbangkan, pesawat d iperiksa petugas secara detail. Bila tidak ada masalah, dia memberi tanda kepada pilot untuk bersiap-siap take off. "Sebelum pintu pesawat ditutup, petugas memberikan tanda bahwa pesawat bisa terbang," tambah Kepala Humas Mandala Airlanes Alex Widjojo Tjundo. Setelah itu, pesawat melakukan rounding atau berputar di landasan untuk berancang-ancang. Sesudah mendapat kode dari petugas menara air traffic control (ATC), pesawat boleh take off. "Mandala yang celaka pun melakukan hal itu. Petugas Mandala sudah cek dengan baik. ATC Bandara Polonia memberikan tanda bisa terbang," tandas Alex. Alex ragu menjawab bahwa untuk kepentingan keamanan, seharusnya disertakan seorang mekanik. "Saya tidak tahu apakah harus atau tidak," ujarnya. Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Iksan Tatang menyatakan, pesawat tidak diharuskan menyertakan mekanik. Mekanik hanya diperlukan sebelum take off. Dalam dengar pendapat tersebut, sejumlah anggota komisi V menyoroti kelayakan pesawat Mandala yang jatuh. Soal kelebihan beban, Plh Direktur Utama Azril Tanjung menampik hal itu. Di manifes tertulis, Mandala hanya membawa 51.997 kg. "Itu pertanda tidak terjadi overweight," katanya. Pesawat yang di-recheck pada Juni 2005 itu mampu membawa 55 ribu kg beban. Tapi, Mandala hanya sampai 52 ribu. "Kami takut saat landing di Jakarta, landasannya tidak bisa menahan beban pesawat," ujarnya berkelakar. (ham/bud) [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------- YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "ppiindia" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. --------------------------------- [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/