PENDAPAT KITA
^^^^^^^^^^^^^
 
Haruslah   kita   selidiki   bagaimana   besarnya   pengaruh
kepercayaan  kaum  Syiah,  terutama  di  Iran  dan  juga  di
Hidustan.  Menunggu kedatangan Imam yang Ghaib,  Imam  Mahdi
akan  datang  kembali  dan  Nabi Isa akan turun, dan Isa dan
Mahdi itu ialah yang seorang itu juga, demikian mendalam  di
kalangan   Syiah,   sehingga   menjadi   salah   satu  rukun
kepercayaan yang tidak dapat  dipisahkan  lagi  dari  agama.
Kadang-kadang    Ahli   Sunnah-pun   turut   juga   menerima
kepercayaan ini, walupun tidak  menjadi  dasar  benar-benar.
Dan inipun kadang-kadang bertemu didalam sebagian kepercayaan
kaum Sufi, seperti Ibnu 'Arabi.  Maka tidaklah  kita  heran,
kalau  dari  kedua  negeri  inilah  timbul  orang-orang  yang
mendakwakan dirinya  nabi,  atau  rasul,  atau  Mahdi,  atau
Al-Bab  (pintu),  atau  Imam  yang  Ghaib telah datang, atau
didakwakan oleh muridnya.
 
Kita tetap memegang pendirian  Ahli  Sunnah,  bahwa  sesudah
Muhammad  tidak  akan datang nabi lagi. Karena soalnya sudah
habis.  kalau akan kita terima kedatangan itu, manakah  yang
akan kita  tetapkan?   Apakah Mirza Ghulam Ahmad, atau Mirza
Ali Muhammad (Al-Bab),  atau  Bahaullah?    Atau  kita  akui
semuanya,  padahal  diantara satu sama lain berlawanan pula.
Atau kita akui semuanya, dan kita akui pula yang  lain  yang
akan mendakwakan dirinya menjadi nabi pula nanti.
 
Kalau dikatakan karena dia menyerukan perdamaian Dunia, maka
dia membawa syariat  baru,  tidak  bolehkah  Mahatma  Gandhi
dikatakan pula  nabi?  Atau Krisna Vedanta di Colorado? yang
juga menyerukan perdamaian dunia.
 
Kaum Ahmadi dan Bahai mengemukakan alasan  yang  sama  untuk
menolak  pendirian  umum bahwa Nabi Muhammad "Penutup Segala
Nabi," dengan ayat  "Khataman  Nabiyyin."    Menurut  qiraat
(bacaan) yang umum ayat itu dibaca "Khatam," bukan "Khatim."
Tetapi artinya adalah "Khatim."  Khatam artinya cincin,  dan
Khatim artinya penutup.
 
Khataman Nabiyyin artinya cincin permata segala nabi.  Kalau
sekiranya kita perturutkan rasa bahasa, tentu Nabi  Muhammad
itu  tidak  nabi  lagi,  hanyalah  cincin  perhiasan  segala
nabi-nabi.  Yang mempunyai cincinlah yang nabi, bukan cincin
itu sendiri.
 
Didalam keterangan yang biasa mereka kemukakan, adalah bahwa
tidaklah perkara yang mustahil bahwa Allah akan berkata-kata
dengan hambanya.    Tidaklah  akan  putus sampai hari kiamat
orang yang dipilih Allah buat menumpahkan katanya.  Tidaklah
akan hilang begitu saja wahyu sampai kiamat.
 
Tentang itu  Ahli  Sunnah-pun  mengakui  juga.   Di kalangan
sahabat Nabi, ketika  Nabi  masih  hidup  terdapatlah  orang
istimewa yang demikian.    Yaitu Umar bin Khattab.  Sehingga
Nabi Muhammad pernah mengatakan, bahwasanya  jika  ada  nabi
sesudahku, niscaya Umarlah orang itu.  Tetapi tidak ada lagi
nabi sesudahku.
 
Mengapa tidak?   Nabi  Muhammad  sendiri  menjelaskan  bahwa
"Ulama-ulama  umatku adalah sama derajatnya dengan nabi-nabi
Bani Israil."  Kalau kata nabi yang demikian akan diperluas,
maka  seluruh  ulama  yang berjasa membangun Islam, patutlah
disebut nabi.   Imam  Al-Ghazali,  Imam  ul  Haramain,  Ibnu
Taimiyah,  dan  muridnya Ibnu Qayyim, dan Syeh Muhammad ibnu
Abdil Wahhab,  dan  Said  Jamaluddin  Al-Afghani,  dan  Syeh
Muhammad  Abduh  dan  Said  Rasyid  Ridha,  patutlah disebut
sebagai nabi.    Karena  mereka  dalam  sifat   keulamaannya
samalah jasanya  dengan  nabi-nabi  Bani  Israil.  Dan orang
Indonesia dalam kalangan Nahdhatul Ulama  patutlah  menyebut
kyai  besarnya  Hasyim  Ashari  sebagai  nabi, sebab jasanya
besar pula.  Demikian pula  Muhammadiyah  dengan  Kyai  H.A.
Dahlannya.
 
Banyak diantara ulama mendapat ilham dari Tuhan, seakan-akan
wahyu Illahi.  Karena mereka berfaham Ahli Sunnah,  tidaklah
mereka berani  mengatakan  dirinya  nabi.   Dan kalau mereka
mendakwakan dirinya nabi, akan musnahlah mereka.
 
Kalimat wahyu suci yang diberikan  Tuhan,  oleh  faham  Ahli
Sunnah    telah    ditentukan    buat    rasul   dan   nabi.
Setinggi-tinggi martabat manusia ini hanyalah mendapat hatif
atau ilham,  atau  mimpi  yang  benar, atau mahaddas.  Kalau
wahyu itu dikatakan akan putus selama-lamanya, perkataan itu
benar juga  dari  segi  lain.    Lebah  menurut  Sabda Tuhan
didalam Quran, mendapat wahyu  untuk  membuat  sarangnya  di
bukit dan  di bubungan rumah.  Ibu Musa mendapat wahyu Tuhan
supaya melemparkan puteranya dalam peti di sungai Nil.   Dan
lebah  bukanlah nabi, padahal sampai sekarang tidaklah putus
dia mendapat wahyu itu, selama dia masih bersarang di  bukit
dan di bubungan rumah.  Dan ibu Nabi Musa bukanlah nabi.

[Demikian Buya Hamka berpendapat]

wassalam,
Lina
 
 

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "The saint" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> 
> 
> Masya Allah uraian yang sangat menarik. Saya sangat mendambakan 
> sekali dapat menulis hal seperti ini dengan dilengkapi rujukan-
> rujukan yang lengkap. Sebenarnya saya yakin masih banyak lagi 
> rujukan-rujukan tambahan lain yang dapat kita ambil dari karya-
karya 
> ulama-ulama salaf maupun khalaf dan juga ulama kontemporer 
mengenai 
> masalah takfir ini.
> 
> Jazakumullah ahsanal jaza dan penghargaan yang sebesar-besarnya 
> kepada Saudara Aman Fatha atas uraiannya yang sangat baik dan 
> terinci ini. Sebenarnya begitulah keyakinan Ahmadiyah.....bahwa 
kami 
> tetap meyakini dan bersaksi bahwa TIADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN 
BAHWA 
> MUHAMMAD ADALAH RASUL ALLAH.
> 
> Adapun soal keyakinan kepada HAdhrat Mirza Ghulam Ahmad as sebagai 
> Masih dan MAhdi sebenarnya dari sisi ushul maupun akidah masih 
> berkaitan dengan keyakinan islam dan kita seharusnya dapat 
> memposisikannya secara proporsional.
> 
> Caranya dengan mengajukan pertanyaan sbb.
> Walaupun Umat Islam meyakini bahwa Rasulullah saw adalah Nabi 
> terakhir apakah Nabi Isa as dan Mahdi akan datang kepada umat 
islam.
> 
> Dari sisi ini jawabannya adalah : 
> Ya menurut Islam janji kedatangan NAbi Isa as dan Mahdi memang ada 
> dan masuk dalam kategori baik (hasan) bahkan tingkat mutawatir 
> maknawi walaupun ada juga sebagian yang meragukannya.
> 
> Jadi perbedaan pokok ahmadiyah dengan islam dan bahkan kristen 
> adalah hanya pada sudah dan belum datangnya janji 
tersebut......dan 
> sama sekali tidak menyimpang dari kaidah dasarnya.
> 
> Sekarang pertanyaannya dapat diajukan kepada diri setiap umat 
islam 
> sendiri :
> 
> Jika Isa dan Mahdi yang anda yakini sudah datang, apakah anda akan 
> beriman kepadanya?
> 
> Jika anda sudah beriman kepadanya? Bagaimana dengan yang menolak 
Isa 
> dan Mahdi yang benar tersebut?
> 
> Tentu sangat menarik sekali jika Saudara Aman dapat memberikan 
> uraiannya lagi mengenai hal ini.....
> 
> Sekali lagi Jazakumulah ahsanal Jaza.
> 





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery.
http://us.click.yahoo.com/X3SVTD/izNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke