http://www.indomedia.com/bpost/092005/11/depan/utama2.htm

Analisis
Indra J Piliang
Pengamat politik CSIS 
Tak Masuk Akal

PENGANTAR: Di tengah kencangnya desakan reshuffle kabinet terhadap Presiden 
Susilo Bambang Yudhoyono, Partai Golkar malah meminta tambahan enam kursi 
kementerian baru. Golkar juga mempertahankan dua kursi yang sudah didapat yakni 
Menakertrans Fahmi Idris dan Menko Perekonomian Aburizal Bakrie. Ada apa di 
balik tuntutan Golkar? Haruskah dituruti presiden? Berikut analisis pengamat 
politik dari Central For Strategic and International Studies (CSIS) Indra J 
Piliang: 

TUNTUTAN enam kursi menteri dari Partai Golkar itu tak masuk akal. Kalau begitu 
Golkar memang sudah mencurangi Pilpres 2004 tahun lalu. Bagaimanapun menurut 
saya ini adalah bagian dari kecurangan politik. 

Justru yang semestinya dilakukan Golkar adalah meningkatkan dukungan politik 
kepada Yudhoyono, dan itu bukan terkait dengan kalkulasi politik. Kita Juga 
tahu jangan-jangan Golkar sedang mengarahkan untuk membalik isu. Karena isu 
reshuffle sekarang justru mengarah kepada kader-kadernya sendiri di kabinet, 
khususnya kepada Menko Perekomomian Aburizal Bakrie.

Ini semestinya tuntutan yang sudah harus keluar dari Golkar. Apabila tuntutan 
Golkar tidak dipenuhi Yudhoyono, konsekuensinya apa, saya belum tahu. Tapi 
kalau seandainya Golkar keluar dari kabinet dan menjadi partai oposisi 
pemerintah, ya apa salahnya juga?

Justru hal itu yang dituntut masyarakat. Bagaimanapun Golkar adalah partai yang 
kalah dalam pilpres pada putaran ke II. Data yang kita punya mereka mendukung 
calon Mega-Hasyim daripada Yudhoyono-Kalla. Jadi menurut saya ini adalah ciri 
khas permainan Golkar, yakni mengambil keuntungan di saat yang sangat sulit 
bagi Yudhoyono untuk mengambil keputusan. 

Menurut saya ini suatu tindakan politik yang tidak pantas dilakukan Golkar. 
Saran saya, Yudhoyono saya kira kalau akan melakukan reshuffle kabinet dia 
harus kembali kepada janji awalnya. Dia pernah bilang akan membentuk kabinet 
kerja yang terdiri atas kalangan profesional dan tidak mempertimbangkan parpol. 

Kalaupun ada orang-orang parpol, idealnya bukan perwakilan partai, tapi orang 
pilihan Yudhoyono karena pertimbangan profesional. Kita tidak mempunyai sistem 
kenegaraan yang memakai wakil parpol di kabinet. Wakil partai itu hanya di 
parlemen.

Soal nama-nama yang disiapkan Golkar seperti Muladi, Andi Mattalata dan Paskah 
Suzetta, saya kira bagaimanapun nama-nama itu apa jauh lebih baik dari posisi 
yang akan digantikannya? Bagaimanapun masih banyak orang yang lebih baik lagi 
bila dibanding mereka.

Persoalannya, sebaiknya diperjelas dulu apakah jabatan menteri itu jabatan yang 
harus diisi oleh orang-orang parpol atau jabatan itu sudah menjadi hak 
prerogatif presiden? 

Golkar dulu ketika mundur dari kabinet Soeharto juga begitu. Kemudian juga 
menjadikan isu ketika Jusuf Kalla dipecat Gus Dur atau mundur sebagai 
menkokesra, perilakunya juga begini. Golkar cenderung berbalik arah. Saya kira 
perilaku ini dihindari Golkar-lah sekarang. Bagaimanapun kita mengalami proses 
transisi dengan masalah yang serius.

Untuk itu, Yudhoyono saya kira tidak perlu melayani manuver Jusuf Kalla. 
Kalaupun Yudhoyono melakukan reshuffel kabinet, kabinetnya mesti betul-betul 
ciptaan dia. Bukan kabinet berdasarkan bargaining politik. Karena kalau 
terus-menerus seperti itu. Saya kira bukan hanya Yudhoyono saja yang akan 
terjadi penurunan legitimasi, bahkan Jusuf Kalla juga akan turun legitimasinya.

Tapi di sisi lain, saat ini saya juga belum melihat Partai Demokrat sepenuhnya 
membantu Yudhoyono. Kalau Jusuf Kalla ingin jadi presiden, itu sah-sah saja. 
Itu soal lain yang berbeda sekali. 

Sekalipun Golkar menang 58 persen, belum tentu rakyat Indonesia memilih Jusuf 
Kalla. Karena banyak sekali faktor yang menyebabkan Jusuf Kalla tidak terpilih. 
Faktor pertama, dia bukan orang Jawa. Kedua, selama ini survei yang membuktikan 
popularitas Jusuf Kalla masih di bawah Akbar Tanjung. Saya kira masih panjang 
langkah Jusuf Kalla. JBP/abs/ade


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/Ryu7JD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke