KENAIKAN BBM PICU AGRESI MASYARAKAT  
 
Yogayakarta, CyberNews.Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai 1 Oktober 
nanti bisa menimbulkan agresi atau gerakan sosial masyarakat yang mengarah pada 
ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah, kata Drs Sutaryo MSi, sosiolog 
dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu. 
"Kenaikan harga BBM tidak sesuai dengan harapan masyarakat terhadap pemerintah. 
Ketidak cocokan `raising expectation` terhadap `reality` akan menghasilkan 
`raising frustration` yang akan mengarah pada `aggression`," ujarnya, di 
Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, sampai sekarang harapan masyarakat tidak sesuai dengan kenyataan 
yang harus mereka hadapi, sehingga akan mengakibatkan meningkatnya frustasi 
yang akan mengarah pada agresi.

Ia mengatakan kenaikan harga BBM dapat disikapi dari dua sudut pandang, yaitu 
tepat bagi pemerintah, dan tidak tepat bagi masyarakat, karena jumlah orang 
miskin akan bertambah, demikian pula derajat kemiskinan akan semakin tinggi.

"Logika rezim untuk menaikkan harga BBM memang tepat, tapi kalau logika 
masyarakat tidak. Masyarakat tidak membutuhkan `reasoning`, yang mereka 
butuhkan pangan, sandang dan kesehatan yang murah. Masyarakat tidak bisa untuk 
diajak berlogika seperti rezim, karena masing-masing memiliki logika yang tidak 
bisa dipertemukan," katanya.

Apalagi, menurut Sutaryo, kompensasi kenaikan harga BBM masih belum sempurna, 
sehingga mereka akan menganggap kenaikan tersebut sebagai pembohongan publik.

"Masyarakat bisa mengerti apa alasan pemerintah, tapi masyarakat tidak mau 
mengerti kalau haknya untuk menjadi manusia sejahtera harus terganggu," 
sambungnya.

Menurut dia, pemerintah selalu menjadikan masyarakat sebagai obyek untuk 
mengatasi permasalahan negara, padahal sebagai warga negara, masyarakat juga 
butuh hidup yang layak. Sementara, kenaikan harga BBM akan semakin mempersulit 
masyarakat untuk memperoleh penghidupan yang layak.

"Tadinya orang berfikir apa yang mau dimakan. Sekarang untuk memproses barang 
yang mau dimakan saja sulit," ujarnya.

Sutaryo mengatakan seharusnya pemerintah mencari alternatif lain selain 
menaikkan harga BBM dengan melakukan kontrol terhadap pengelolaan minyak dalam 
negeri guna mencegah terjadinya penyelundupan minyak seperti yang baru-baru ini 
terjadi. "Ini langkah untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap 
pemerintah," sambungnya.( ant/Cn07 ) 
15 September 2005





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help Sudanese refugees rebuild their lives through GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/V8WM1C/EbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to