** Mailing List Nasional Indonesia http://www.ppi-india.org ** 
** Situs milis nasional: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia ** 
** Info Beasiswa Indonesia http://informasi-beasiswa.blogspot.com **
Sebagian ekonom berpendapat bahwa subsidi sebaiknya
diberikan langsung kepada yang memerlukan. Sebagai
contoh, subsidi terhadap produk seperti BBM sebaiknya
dihilangkan. Sebaliknya subsidi diberikan langsung
kepada rakyat miskin yang berhak menerima.

Sekilas itu lebih beralasan. Namun pada kenyataan, hal
itu sulit diwujudkan. Apalagi ide tersebut dijiplak
dari AS dan negara Barat lainnya yang kondisinya jauh
berbeda dengan Indonesia.

Pertama di AS dan Negara Barat lainnya jumlah rakyat
miskin hanya 10%. Jumlahnya sangat sedikit dan terdata
rapi lewat social security number sehingga lebih mudah
manajemennya. Jika di AS misalnya jumlah penduduk 275
juta jiwa, maka jumlah rakyat miskin hanya 27,5 juta
jiwa. 

Di Indonesia sebaliknya. Lebih dari 80% penduduknya
miskin (penghasilan per KK Rp 1 juta per
bulan/kurang). Ini berarti ada sekitar 192 juta jiwa
penduduk miskin. Lebih parah lagi, datanya juga baru
didata BPS beberapa waktu lalu dengan akurasi 5%. Itu
pun yang terdata hanya penduduk yang punya rumah
tinggal dan KTP. Ada pun yang tak punya KTP atau hidup
di kolong jembatan tidak dianggap miskin/tidak
terdata. Jumlahnya di Jakarta saja lebih dari 4000
jiwa.

Jika di AS penduduk yang tunawisma ada tempat
penampungan, maka di Indonesia nyaris tidak ada. Oleh
karena itu semakin besar kemungkinan rakyat miskin
tidak tertolong.

Dengan kondisi di atas, sulit menyalurkan bantuan
langsung ke rakyat miskin. Perlu dana dan tenaga yang
banyak untuk memberikannya ke rakyat miskin yang
tersebar di seluruh Indonesia.

Kedua, jika AS menempati urutan 27 negara terkorup
dari 41 negara dengan skor 7,79, maka Indonesia
menempati urutan pertama dengan skor 1,94 (The 1995 TI
Corruption Index).

Oleh karena itu nyaris sebagian besar bantuan yang
diperuntukkan bagi rakyat miskin justru tidak sampai
dan jadi bahan korupsi bagi para penyalurnya. Kasus
JPS dan juga kurang tersalurkannya dana kompensasi
kenaikan BBM pada bulan Maret 2005 kepada rakyat
miskin berupa pendidikan dan kesehatan gratis serta
beras raskin merupakan bukti bahwa penyaluran bantuan
langsung kurang efektif di Indonesia.

Indonesia harus menjadi 10 negara terbersih dulu baru
penyaluran bantuan dapat dilaksanakan dengan tingkat
kebocoran yang rendah.

Oleh sebab itu, saya berpendapat penyaluran subsidi
langsung belum dapat dijalankan di Indonesia. Lebih
baik subsidi BBM yang ada sekarang diteruskan karena
semua warga bisa menikmatinya berupa biaya
transportasi dan harga barang yang murah.

Untuk mengembalikan dana subsidi dari orang kaya yang
tidak berhak menikmatinya, pemerintah tinggal
mengenakan pajak kendaraan yang tinggi sehingga dana
subsidi pada orang kaya bisa kembali. Ini lebih
realistis karena pemerintah punya data pemilik
kendaraan dan telah berhasil menarik pajak dari orang2
tersebut.




Ingin belajar Islam? Mari bergabung milis Media Dakwah
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]


                
__________________________________ 
Yahoo! Mail - PC Magazine Editors' Choice 2005 
http://mail.yahoo.com


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/Ryu7JD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.org **
** Beasiswa Indonesia, http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Reply via email to