http://www.indomedia.com/poskup/2005/09/27/edisi27/2709uta4.htm


Anjing di Flores harus dimusnahkan



Sejak awal kejadian, kami telah memberikan pertimbangan bahwa 

langkah terbaik untuk mencegah meluasnya virus rabies adalah eleminasi.



Kepala Dinas Kesehatan Propinsi NTT,

dr. Stef Bria Seran

Kupang, PK

Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dr. Stef Bria Seran, 
menyatakan, daratan Flores dan pulau-pulau sekitarnya, serta Lembata bisa bebas 
dari rabies jika semua anjing piaraan masyarakat dimusnahkan. "Jika kita semua 
sepakat untuk menghentikan jatuhnya korban akibat gigitan anjing tertular 
rabies, jalan satu-satunya untuk menghentikan itu adalah dengan memusnahkan 
anjing-anjing di pulau-pulau tersebut," kata Stef, di Kupang, Senin (26/9).

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan meningkatnya jumlah kasus rabies di 
Pulau Flores dan Lembata dalam dua tahun terakhir ini. Jumlah kasus rabies 
tahun 2004 tercatat 1.222 kasus, dua di antaranya meninggal dunia. Kasus 
terbanyak di Kabupaten Manggarai yakni 453 kasus, satu meninggal dunia, disusul 
Ngada 259 kasus, satu meninggal dunia.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan yang cukup dratis selama delapan bulan 
terakhir tahun 2005. Selama Januari-Agustus 2005 tercatat 1.380 kasus, dengan 
jumlah korban meninggal 10 orang. Korban meninggal paling banyak terdapat di 
Kabupaten Manggarai yakni tujuh orang, dengan jumlah kasus 746, Lembata 82 
kasus, dua meninggal dunis dan Ngada 44 kasus, satu meninggal dunia.

"Satu-satunya jalan untuk menghentikan jatuhnya korban akibat rabies adalah 
tindakan eleminasi untuk memutuskan mata rantai virus rabies yang sudah 
menyebar di Pulau Flores dan Lembata. Paling tidak, untuk jangka waktu lima 
tahun wilayah itu harus bebas dari anjing," tegas Stef.

Menurut dia, jumlah kasus dan korban meninggal dunia bisa mengalami peningkatan 
sampai akhir tahun ini, jika pemerintah dan semua pihak tidak secepatnya 
mengambil keputusan untuk melakukan eleminasi secara total anjing-anjing di 
wilayah tersebut.

"Sejak awal kejadian, kami telah memberikan pertimbangan bahwa langkah terbaik 
untuk mencegah meluasnya virus rabies adalah eleminasi. Selama lima tahun, 
seluruh Flores dan Lembata harus bebas dari anjing," katanya.

Setelah lima tahun, lanjut Stef, penduduk bisa mendatangkan lagi anjing dari 
luar Flores seperti dari Pulau Timor, Sumba dan Alor atau dari propinsi Bali 
untuk dipelihara kembali, tetapi wilayah itu sudah bebas dari rabies. Selain 
itu, pemerintah kabupaten harus menyiapkan anggaran khusus untuk pengadaan 
vaksin guna membantu pencegahan di lapangan. Stef mengatakan, upaya penanganan 
masalah rabies ini harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, karena 
pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa melibatkan masyarakat yang 
memiliki hewan anjing ini.

Dinas Kesehatan NTT, kata Stef, telah mengirim bantuan vaksin ke Kabupaten 
Manggarai, Sikka dan Lembata, sementara daerah lain belum dikirim karena tidak 
ada permitaan. "Bantuan vaksin selama ini dikirim langsung dari pusat. Kami 
hanya menyediakan bantuan dalam bentuk darurat, kalau ada permintaan mendadak," 
katanya. Menurut dia, stok vaksin yang tersedia saat ini di Dinas Kesehatan NTT 
hanya 400 keer, atau hanya untuk menangani 100 pasien rabies. (ant)


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a difference. Find and fund world-changing projects at GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/j2WM0C/PbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to