Hmm..
 
Ide penghematan seperti yang dikemukakan mas Nugroho memang bukan ide buruk. 
Selain bisa berhemat, kita juga bisa nambah teman..he he..
 
Tapi persoalannya, saya rasa tidak sesederhana itu. Perlu kita ingat bahwa 
persoalan penghematan bukan melulu jadi persoalan mereka yang punya kendaraan 
pribadi saja.
 
Lantas apa yang harus dilakukan oleh, misalanya;  petani menegah yang tidak 
tergolong miskin, nggak dapet subsidi, tapi juga nggka punya kendaraan pribadi 
dengan bahan bakar minyak. Banyak lho mas, yang kayak gitu. Dan soal nebeng 
menebeng, sebetulnya seberapa besar sih signifikansinya, trus, Presiden ganteng 
kita enak aja nyuruh kita cari jalan keluar untuk ngatasin krisis..apa gunanya 
mereka dibayar untuk ngurusin negara, kalau kita kita malah dibikin susah, dah 
gitu suruh mikir sendiri lagi..alah laaahhh...Pak'e pak 'E..
 
Satu lagi soal efisiensi BBM, khususnya dalam konteks pemborosan BBM oleh 
kendaraan Pribadi.
 
Saya pribadi sih..nggak heran kalau kebanyakan orang memilih kredit kendaraan 
pribadi ketimbang naik kendaraan umum. Kenapa ? Realistis aja deh..gimana sih 
situasi dan kondisi public transportation di indonesia, khususnya di kota kota 
besar...,semrawut,padat, tak terawat,rawan copet,lelet, Mahal pula...kalau saja 
semua orang ditanay, dan punya kesempatan menggunakan mobil pribadi, biarpun 
lebih mahal ongkos bensinnya, pasti..mereka memilih naik knedaraan pribadi 
ketimbang kendaraan umum..

Terkadang, saya iri sama india. 4 bulan disini mengajarkan saya banyak hal, 
khususnya soal bagaimana 'menikmati' hidup di negara dunia ketiga. 
Dalam banyak hal,Delhi jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhh lebih 
'udik' dan 'terbelakang' ketimbang jakarta.Kalau ditengok lagi,untuk urusan 
pembangunan fisik,  Delhi 2005 tak ubahnya seperti Jakarta 1975 Disini nggak 
ada Mall megah. Kalaupun ada, tidaklah semewah dan semodern mall mall 
dijakarta.Eskalator masih jaraaaaannngg sekali ditemui di gedung gedung 
komersial..
Elevetor..hmm...jangan harap bisa nemu lift di gedung yang 'cuma' berlantai 
lima..
AC? wah, hanya gedung gedung mewah saja yang punya, even di perkantoran 
pemerintahan...jarang banget AC ada, kalaupun ada...hampir pasti tidak 
diaktifkan, mereka lebih memilih mengaktifkan 'indian AC' atawa cooler..:) tapi 
somehow, lumayan kok..bisa mengatasi panasnya Delhi Summer heat yang kadang 
sampai ke point 45 derajat celciuss..
Soal kendaraan pribadi..sejak India punya kebijakan ekonomi yang lebih terbuka, 
sudah mulai banyak mobil mobil jepang, korea, dan eropa yang masuk india.JAdi, 
dibandingkan sebelum tahun 2000 lalu lintas Delhi jauh lebih padat saat ini. 
Tetapi, yang mendominasi jalanan Delhi adalah mobil mobil dengan mesin 800 CC, 
karena...bahan bakar disini harganya mahal buangettt...kalau di kurs ke rupiah 
harganya kurang lebih 5000-9000 rupiah per liter.jadi, orang orang lebih 
memilih naik mobil dengan CC rendah.Selain itu, ada juga laternatif bahan bakar 
gas, yang tentunya jauh lebih murah dan efisien.
 
Nah, yang menarik dari Delhi, biarpun sederhana (nyaris kumuh) fasilitas 
umumnya boleh dibilang jauh lebiyh 'ramah' masyarakat.
 
Pemerintah dengan cerdasnya memfasilitasi seluruh kendaraan umum untuk 
mengganti bahan bakarnya dengan bahan bakar gas (CNG) yang selainb reamah 
lingkungan, juga ramah kantong.
 
Tarif angkutan umum disini juga bisa dibilang murah.Tarif diberlakukan sesuai 
jarak, variasinya mula 2,4,6 samapai 10 rupees untuk jarak terjauh.Pemerintah 
juga memberikan subsidi bagi masyarakat poengguna kendaraan umum.Ada yang 
namanya Bus Pass, yang diberikan kepada beberapa golongan masyarakat , 
diantaranya; Pelajar, Pegawai Negeri, Tentara dan Lansia.Untuk kategori ini, 
mereka bisa membeli bus pass seharga 50 rupees, berlaku untuk SEMUA bis negara 
yang ada di jalan raya, semua rute, dan masa berlakunya....4 
BULAN..bayangkan..10 ribu perak untuk 4 bulan...Saya sangat meniukmati 
fasilitas ini..sebagai pelajar, saya berhak memiliki bus pass daan..bayar 50 
rupees dimuka..selanjutnya...keliling delhi GRATIS, sesuka hati selama 4 
Bulan..:D
 
Naik Bis disini, walaupun considerably 'berbahaya' tapi sejujurnya, saya rasa 
masih jauh lebih 'nyaman' dan teratur ketimabang jakarata. Pertama, Bus hanya 
akan berhenti di halte atau bus stop, nggak ada tuh acara ngetem 
ngeteman..kalaupun ngetem paling lama juga 5 menit..
Hal ini membuat waktu tidak terbuang..dari flat ke kampus, yang jaraknya kurang 
lebih 33 kilo, cuma butuh waktu 45 menit dengan bus...keren nggak tuh..
 
Dalam bus juga tersedia jalur khusus di sisi sebelah kiri bus, untuk 
perempuan.Kebanyakan orang disini juga lumayan meghargai prinsip 'ladies first' 
apalagi perempuan foreigner seperti saya...dijamin pasti dapet tempat duduk 
deehhh...hehehe..karenanya, biarpun dijakarta saya nyaris seumur hidup nggak 
pernah naik bis ( Paling naik angkot atau ojeg) di Delhi..saya 'sanggup' dan 
cukup menikmatinya..:D
 
Selain BUS, Delhi juga punya mass transportation yang nyaman banget, namanya 
metro.Metro itu adalah kreta listrik bawah tanah, persis sama seperti yang di 
London, atau MRT yang ada di singapur.Sebagai orang jakarta yang jarang banget 
menikmati fasilitas umum, metro ini cukup membuat saya terkagum kagum..boleh 
juga pemerintah india..di kota dimana sapi liar berseliweran di tengah jalan 
raya, ada fasilitas umum se'canggih', se'nyaman' dan semurah 
Metro..bersih..cepat dan murah..untuk jarak terjauh, kita cuma perlu bayar 11 
rupees !
 
Nah..dengan fasilitas umum yang nyaman dan palaing penting ramah publik, 
tentunya publik pun antusias untuk menikmatinya..Disini, profesor saya, datang 
ke kampus naik metro lho..padahal beliau ketua (mungkin sekarang sudah manatan) 
TRIP's..itu lho, badan PBB yang membawahi persoalan intelectual Properties..Dan 
banyaak banget eksekutif muda yang ke kantor naik kendaraan umum, meski mereka 
punya kendaraan pribadi..
 
Jadi..inti dari ocehan panjang saya adalah..kalau saja pemerintah punya itikad 
baik dan cerdas untuk mengurus rakyat, sepertinya nggak terlalu mulukj muluk 
kan, kalau  fasilitas umum yang crucial seperti sarana transportasi umum mulai 
dibenahi ? yang saya tahu mah, di Jakarta emang banyak banget Fasilitas umum, 
Seperti Mall, kompleks Cafe baru dll dll dll..tapi sedih juga sih..nggak 
dibareingi dengan perbaikan fasilitas yang lebih 'umum' dan penting lagi buat 
masyarakat, seperti salah satunya, Transportasi umum..Dengan demikian, 
persoalan penghematan energi bisa kita selesaikan secara cerdas, dan tidak 
membebani rakyat..
 
Nggak nyesel juga saya datang kesini untuk belajar..Secara nyata saya belajar, 
bagaimana p[emerintah India mendahulukan hal hal yang penting untuk di urus, 
seperti  transportasi umum, dan subsidi pendidikan dan informasi..
 
No wonder..India sekarang jadi raksasa industri nomor 4 didunia..
 
Kapan yaa..Indonesia bisa begini.. :(
 

>
>
> >  Jalan Keluar Dari Krisis BBM
> >
> > Presiden SBY telah meminta rakyat untuk cari jalan keluar yang baik
> > dalam mengatasi krisis BBM. Ada sebagian komponen masyarakat yang
> > mungkin ingin melakukan demonstrasi menentang kenaikan BBM.
> > Tetapi apakah itu jalan keluar terbaik? Bukankah kenaikan BBM ini
> > sudah dihitung bersama oleh pemerintah dengan DPR? Masalah BBM ini
> > memang bagaikan buah simalakama, BBM dinaikkan harga-harga bahan pokok 
> melambung, apabila tidak dinaikkan cadangan devisa nasional akan
> > terkuras.
> >
> > Kata kunci permasalahan ini adalah "Krisis BBM". Sesuai hukum
> > permintaan dan penawaran, sedikit penawaran tapi permintaan lebih
> > banyak, makin tinggi harga barangnya. Khususnya di Indonesia, walaupun 
> harga minyak dunia sudah melambung menjadi sekitar 60 US Dollar per 
> barrel, jalan-jalan tetap saja penuh dengan kendaraan bahkan jalan tol 
> pun tetap macet. Masyarakat seolah tidak peduli dengan adanya krisis BBM. 
> Benarkah demikian?
> >
> > Jalan keluar yang kami tawarkan adalah setiap pemilik mobil secara
> > bijaksana menggunakan kendaraannya dalam beraktivitas sehari-hari
> > Sering kita lihat mobil pribadi yang dikendarai oleh satu orang saja
> > tanpa penumpang sama sekali setiap jam berangkat kerja dan jam pulang
> > kerja. Bukankan itu suatu bentuk pemborosan? Mengapa tidak bergabung
> > dengan teman kantor sesama pengendara mobil untuk berangkat kantor?
> > Dari dua mobil yang digunakan, menjadi tinggal satu mobil yang
> > digunakan. Hemat BBM 50%! Selain itu jalan pun menjadi makin lega.
> > Apabila semua orang melakukan hal yang sama, dapat dibayangkan berapa
> > subsidi BBM yang bisa dihemat, bisa mencapai puluhan triliun rupiah!
> >
> > Akan tetapi apakah semudah itu jalan keluarnya? Bisa saja seseorang
> > berargumentasi bahwa ia tidak memiliki teman kantor yang tinggal di
> > perumahan yang sama, sehingga ia kesulitan mencari tebengan atau pun
> > memberi tebengan. Sedangkan memberi tebengan pada orang yang tidak
> > dikenal langsung di pinggir jalan, beresiko untuk dirampok. Apakah
> > dengan alasan ini, berarti sudah tidak ada jalan keluar lagi?
> >
> > Bisa jadi sebenarnya ada tetangga Anda yang berkantor di gedung yang
> > sama dengan Anda, tetapi Anda tidak mengetahuinya. Oleh karena itu
> > kami tawarkan solusi bagi pengendara mobil di Indonesia khususnya di
> > Jabotabek. Solusi ini berupa aplikasi web untuk mencari data penebeng
> > dan pemberi tebengan. Pembaca dapat mendaftarkan diri sebagai pemberi
> > tebengan/tumpangan di 
> <http://www.nebeng.com/entry_driver1.php>http://www.nebeng.com/entry_driver1.php
>  
> atau
> > sebagai penebeng/penumpang di 
> <http://www.nebeng.com/entry_hitch1.php>http://www.nebeng.com/entry_hitch1.php
> > kemudian melakukan pencarian data pemberi tebengan
> > 
> <http://www.nebeng.com/inquiry_driver1.php>http://www.nebeng.com/inquiry_driver1.php
>  
> dan pencarian data penebeng
> > di 
> <http://www.nebeng.com/inquiry_hitch1.php.>http://www.nebeng.com/inquiry_hitch1.php.
>  
> Semua fasilitas ini
> > disediakan secara gratis
> >
> > Masyarakat bisa mencari jalan keluar dari krisis BBM bila bersedia
> > mengorbankan sedikit kenyamanannya dalam berkendara. Silakan beli
> > mobil, tapi gunakanlah secara bijaksana. Mari hemat BBM, ayo Nebeng!
>


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS 
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn Indonesian 
language course 

---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS 


    Visit your group "ppiindia" on the web.
  
    To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


---------------------------------





                
---------------------------------
Yahoo! for Good
 Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 

[Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help Sudanese refugees rebuild their lives through GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/V8WM1C/EbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke