Harga BBM Naik 100%
APBN Selamat, Rakyat Melarat
Dadan Kuswaraharja - detikFinance

Jakarta - Senyum tersungging di wajah Menteri
Keuangan Jusuf Anwar setelah suksesnya penerbitan
obligasi internasional senilai US$ 15 miliar.
Kesuksesan itu menurut Menkeu tak lepas selamatnya
APBN setelah kenaikan harga BBM.

"Keputusan menaikkan harga BBM meningkatkan
kepercayaan investor terhadap Indonesia," ujar Menkeu
Jusuf Anwar dalam jumpa pers di Gedung Depkeu, Jalan
Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (6/10/2005).

Bahkan lembaga pemeringkat internasional seperti
Standard and Poor's memberi peringkat B+ dan Fitch
Rating memberi peringkat BB- untuk obligasi
internasional Indonesia.

Peringkat yang tergolong top tersebut, menurut Menkeu,
diberikan setelah lembaga pemeringkat itu
mempertimbangkan keberhasilan penurunan rasio utang
dan kesinambungan fiskal Indonesia.

"Insya Allah kita akan menyelamatkan APBN. Dengan
dinaikkannya harga BBM, kita optimis dengan APBN
tahun-tahun mendatang," ujar Jusuf Anwar dengan
sumringah.

Kemelaratan

APBN memang selamat dengan dinaikkannya harga BBM
hingga 100 persen lebih. Namun rakyat pun semakin
sengsara dengan lonjakan harga pada bulan puasa dan
juga akibat kenaikan harga BBM.

Misalnya saja ibu Ety yang mendapat jatah mingguan
dari suaminya sebesar Rp 150 ribu per bulan. Dari
jatah tersebut, ibu muda ini bisa menyisakan Rp 30-50
ribu yang biasanya ia tabung untuk keperluan mendadak.

"Tapi sekarang boro-boro sisa, tapi tekor. Sementara
minta tambahan suami nggak mungkin karena suami
gajinya juga nggak nambah," ujar wanita yang tinggal
di kawasan Pamulang ini.

Lain halnya dengan kisah Narto, seorang tukang sayur
yang biasa berjualan di sebuah kompleks perumahan di
Pondok Gede. Ia mengaku bingung dengan lonjakan
harga-harga selama puasa ini. "Semuanya naik, yang
turun hujan doang," ujarnya dengan dongkol.

Ia mengaku bingung karena harga jual sayurannya tidak
mungkin dinaikkan mengikuti kenaikan harga BBM karena
bisa membuat pelanggannya lari.

Pascakenaikan harga BBM, hampir semua harga mengalami
kenaikan. Khusus sayur-mayur, lonjakan harga yang
paling kentara adalah cabai yang mencapai Rp
30.000/kg.

Sementara minyak tanah karena belum ditetapkan harga
eceran tertinggi, maka harganya masih menggila. Di
kampung-kampung, harga minyak tanah berkisar antara Rp
3.000-3.500/kg.

Lonjakan harga ini diperkirakan akan memicu tingkat
inflasi. Semula pemerintah menargetkan inflasi sebesar
9 persen pada tahun 2005. Namun perhitungan Bank
Indonesia, akibat kenaikan harga BBM, inflasi bisa
mencapai 12 persen. Duh! (qom)

http://jkt2.detikfinance.com/indexfr.php?
url=http://jkt2.detikfinance.com/index.\
php/detik.read/tahun/2005/bulan/10/tgl/06/time/111126/idnews/456180/i
dkanal/4





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/O4u7KD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Kirim email ke