--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
Lina: Jelas! kalau mau diaplikasikan dalam sebuah negara. Sedang
yang saya bicarakan bukan aplikasinya dalam sebuah negara. Kalau dah
menyangkut aplikasi (pelaksanaan) itu terbentur dengan moral manusia
yang melaksanakan hukum tsb.

DH: Lha iya to, apakah peraturan perundangan (norma yang 
dikodifikasi) atau aturan agama (juzga norma yang dikodifikasi) 
SELALU menyangkut sisi manusia. Jadi akan selalu terbentur moral 
manusia.
Dalam masyarakat Badui dan masyarakat tengger, keduanya masih 
beragama purba, tak ada kodifikasi peraturan tertulis yang mereka 
anggap mengikat, baik agama maupun peraturannegara. TETAPi disana tak 
ada pencurian atau tindak kriminal, yang lazim terjadi bagi 
masyarakat beragama, dan mempunyai peraturan negara yang ketat.

Jadi, isolated seen, peraturan itu sendiri tak punya peran apa apa, 
kalau tak dihubungkan dengan manusia. 
-----------------
In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:

>
> Kalau seorang Italia, pamer, dan katakan, hukum pidana kami
> terlengkap lho, maka setiap orang Eropa dari negara tetangga yang
> dengar akan tertawa ter-bahak bahak, karena copet, maling dan
rampok > di Italia adalah sak abrek abrek, alias brutal dan setiap
hari > terjadi..

Lina:
Kenapa mesti tertawa? Kan kalimat orang Italia itu cuma "hukum
pidana kami terlengkap lho" dia tidak mengatakan "orang Italia itu
hebat lho dalam mengaplikasikan hukum pidananya tsb". Apalagi kalo
orang Italia itu bilang hukum pidananya terlengkap dibanding negara
antah berantah...:-)
>

DH: karena apa orang tertawa? karena orang Italia dalam contoh ini 
membanggakan sesuatu, yang dinilai komplit, tapi impotent dalam 
pelaksanaannya. Disinilah contoh ini mengkristal: setiap produk hukum 
(agamawi atau duniawi) hanya mempunyai makna, kalau berhasil 
menegakkan norma dalam masyarakatnya.

Obat,misalnya yang dipuji dan dipuja menyembuhkan penyakit, namun 
dalam 80% tak menyembuhkan pasien, ya akan disimpan dilemari, sampai 
diganti. Dokter yang katanya heibat, tetapi pasiennya klenger semua, 
ya ditinggalkan orang. Pancasila, yang hanya dikomat kamitkan tanpa 
pelaksanaan tak layak dinamakan falsafah negara, dan akan menjadi 
bahan tertawaan..


Ehh by the way udah buka puasa nihh? pakai kolak nangka atau kolang 
kaling?

Salam

danardono





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help tsunami villages rebuild at GlobalGiving. The real work starts now.
http://us.click.yahoo.com/T8WM1C/KbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Kirim email ke