GALAMEDIA
SELASA, 18 OKTOBER 2005

     
            Mandi Kembang Tengah Malam  
           
               
           
      YANG namanya oknum, di hampir segala sektor ada saja. Termasuk di sektor 
ustaz. Yang mestinya memberi contoh baik, memberi pepatah agar anak-anak saleh 
dan salihah serta pandai salat di atas sajadah, ini mah sebaliknya, malah 
berbuat haramjadah.

      Pantas saja dimarahi orang sekampung juga, khususnya orangtua yang anak 
gadisnya menjadi korban si oknum ustaz, sebut saja inisialnya AK (39). Lelaki 
warga Cembul, Desa Curug Agung, Kec. Sagalaherang, Subang ini telah merusak 
nama baik korps ustaz.

      AK dianggap tidak hanya mengajar ngaji, tetapi juga telah berbuat tidak 
terpuji. Anak didiknya, khususnya yang gadis telah diperlakukan secara tidak 
terpuji. Katanya, ada lima orang yang "diantre" hiji-hiji di kamar mandi.

      Dalihnya dimandikan cikembang setiap malam agar nanti jadi gadis pintar, 
calakan, cepat dapat jodoh, dan terbebas guna-guna. Prosesi memandikan anak 
didik ini dilakukan di kamar mandi rumahnya.

      Di sana, gadis yang rata-rata berusia belia ini disuruh menanggalkan 
pakaian. Selanjutnya dimandikan, digosok, dan disabunan. Makin lama semakin 
asyik, akhirnya AK lupa diri, si anak didik malah diperlakukan tidak senonoh.

      Tak ada seorang pun dari anak didik yang pernah diperlakukan tidak puguh 
oleh ustaz cunihin yang satu ini berani melapor. Akibatnya, aksi bejat ini 
lebih dari tiga tahun tak terungkap. Akibat lainnya, korban semakin banyak.

      Salah seorang di antaranya, sebut saja Bunga. Ia mengaku sejak kelas III 
SD hingga kini kelas VI telah diperlakukan tidak senonoh. Selain dimandikan di 
kamar mandi dengan dalih agar lebih pintar, si gadis teh malah "digoyang" juga.

      Setelah hampir tiga tahun Bunga mulai sadar. Ia pun mengadu kepada 
ibunya. Akhirnya, kelakuan oknum ustaz ini pun terbongkar. Korban mulai berani 
mengaku. Sayang dari --katanya-- belasan orang korban itu, hanya lima yang 
berani melapor.

      AK nyaris digebukin warga sekampung kalau tidak segera diamankan ke 
mapolsek setempat. Setelah diproses, AK diadili di Pengadilan Negeri Subang. 
Pada sidang terakhir, Senin (17/10) AK diganjar hukuman 8 tahun penjara 
ditambah denda Rp 60 juta subsider 3 bulan kurungan.

      Vonis majelis hakim yang diketuai H. Ade Komaruddin, S.H. ini lebih berat 
dibanding tuntutan jaksa, H. Sardjim, S.H. yang sebelumnya menuntut hukuman 6 
tahun tanpa denda uang. Namun demikian, jaksa langsung menerima putusan 
tersebut. Sedangkan terdakwa masih pikir-pikir dulu selama 7 hari.

      Di persidangan, terdakwa mengaku sudah sejak 2 tahun lalu ia melakukan 
perbuatan tidak senonoh. Ia memang sering ngagarap anak didiknya dengan dalih 
agar si anak jadi pintar. Katanya cuma ngobok-obok wungkul, tidak lebih.

      Saksi korban yang resmi dipanggil menjadi saksi hanya 5 orang, semuanya 
mengaku pernah disentuh sang ustaz. "Setiap kali melakukan aksinya, saya 
terlebih dahulu disuruh buka pakaian dan dimandikan agar pintar. Ini dilakukan 
sekira pukul 19.30 WIB," ujar Bunga, korban yang mengaku "dikerjai" sejak Maret 
2004.

      Korban lainnya, Y (13), A (13), St (12), dan El (14) membenarkan. Lewat 
pengakuan ini AK pun tak berkutik, ia dituduh melanggar Undang-undang 
Perlindungan Anak. (kang maman/B.76)**  


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Kirim email ke