Nampaknya sebagian dana kompensasi BBM benar2
digunakan untuk memakmurkan para pejabat. Rakyat
terpaksa harus menderita akibat kenaikan harga-harga
barang. Dengan kenaikan harga barang, uang pemerintah
bertambah dan bisa menambah gaji para pejabat.

Para pejabat gajinya naik hingga Rp 50 juta/bulan,
sementara rakyat yang super miskin harus puas dengan
"kompensasi" Rp 100 ribu/bulan dengan resiko mati
karena berdesakan mengantri...:)

Ya Allah, tolonglah hambaMu ini.

SUARA PEMBARUAN DAILY
----------------------------------------------------------------------
----------

Masyarakat Kecam Kenaikan Gaji DPRD
JAKARTA - Rencana Gubernur Sutiyoso untuk menambah
penghasilan ang- 
gota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta
menuai kecaman 
dari berbagai lapisan masyarakat. 

Rencana tersebut tidak hanya menyakiti rakyat yang
saat ini sedang 
kesulitan akibat kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM), tapi juga 
menusuk rasa keadilan di saat ratusan ribu rakyat
miskin harus 
berebut jatah dana kompensasi BBM.

Kalangan DPRD DKI Jakarta mulai gerah dengan maraknya
pemberitaan 
soal Rencana kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPRD
DKI Jakarta 
mencapai minimal Rp 50 juta, termasuk berbagai biaya
yang diterima 
dalam melakukan kunjungan kerja ke berbagai tempat di
Ja- karta. 

Namun, sejumlah anggota dewan membantah dengan
menyatakan, tidak 
semua kegiatan yang mereka laksanakan akan mendulang
rupiah 
(Pembaruan, 15/10). 

Menurut Zaini, warga Pasar Rebo, Jakarta Timur, pagi
tadi, seharusnya 
Pemprov DKI dan DPRD peka terhadap penderitaan rakyat.
Kenaikan gaji 
anggota DPRD di saat rakyat sedang sulit seharusnya
tidak terjadi. 

"Katanya negara sedang kesulitan uang, makanya BBM
dinaikkan. Ini kok 
bisa-bisanya gaji para pejabat dinaikkan," ujar
pedagang asongan yang 
mangkal di dekat RS Pasar Rebo itu.

Robi, buruh pabrik yang tinggal di kawasan Pasar Rebo 
menambahkan, "Kami harus bersusah payah meminta
kenaikan UMR (upah 
minimun regional) agar bisa bertahan hidup. Dan itu
sampai saat ini 
tidak pernah digubris. 

Sementara wakil rakyat yang kami pilih malah gajinya
dinaikkan dengan 
mudah." 


Subsidi

Dia mengingatkan, jika para anggota DPRD sungguh
mengerti kondisi 
rakyat saat ini, mereka harus berani menolak rencana
kenaikan 
tersebut. "Jika tidak, jangan harap kami memberikan
dukungan lagi 
pada pemilu nanti," katanya.

Aktivis badan eksekutif mahasiswa Jabotabek, Zacki
meminta anggota 
DPRD untuk menolak rencana kenaikan gaji itu. 



"Lebih baik anggarannya digunakan untuk memberikan
subsidi bagi 
rakyat miskin di DKI yang saat ini sedang kesulitan,"
ujarnya. 

Subsidi tersebut, lanjutnya, bisa berupa pendidikan
dan pelayanan 
kesehatan gratis, maupun kenaikan gaji para pegawai
rendahan. 

Program-program pendidikan dan kesehatan gratis yang
selama ini 
didengung-dengungkan pada kenyataannya tidak
dilaksanakan di 
lapangan. "Kenapa itu tidak direalisasikan dulu
daripada menaikkan 
gaji anggota DPRD," ujarnya. 

Dia tidak yakin, kenaikan gaji anggota DPRD lantas
akan menghilangkan 
korupsi, kolusi dan nepotisme di tubuh lembaga
legislative 
itu. "Buktinya, banyak anggota DPRD yang terlibat
proyek-proyek atau 
menerima komisi untuk mengegolkan proyek-proyek
tertentu," katanya. 

Bahkan dia menyatakan kekhawtirannya para anggota DPRD
malah semakin 
rakus harta dan lupa akan perannya sebagai pembela
aspirasi rakyat. 

Bukan cuma itu, kenaikan gaji anggota DPRD bahkan
dinilai oleh warga 
sebagai bentuk pemerasan terhadap rakyat. "Karena
mereka digaji 
dengan uang rakyat. Sebab itu tindakan menaikkan gaji
sama saja 
memeras rakyat," ujar Butje (57), warga Tanjung Priok,
Jakarta Utara.

Semestinya, menurut dia, dalam kondisi sulit seperti
ini anggota 
dewan lebih memikirkan nasib rakyat dibandingkan harus
memikirkan 
kepentingan pribadinya karena mereka menjadi anggota
DPRD merupakan 
hasil pilihan rakyat juga. "Jadinya ini merupakan
pengkhianatan 
terhadap rakyat," tegasnya.

Yosef, juga penduduk Tanjung Priok menilai anggota
DPRD tidak terlalu 
salah dalam masalah ini. Justru pokok persoalannya
datang dari 
Pemprov DKI Jakarta yang hendak menaikkan gaji para
wakil rakyat itu.

Dia mengemukakan, anggota dewan juga manusia yang
tidak mau menolak 
jika diberikan rezeki lebih. "Seharusnya pemerintah
yang melakukan 
introspeksi diri karena mereka yang mempunyai
keinginan untuk 
menaikkan gaji anggota dewan," ujarnya.

Daripada menaikkan gaji anggota DPRD, lanjutnya,
semestinya 
pemerintah daerah lebih fokus kepada kepentingan
rakyatnya karena 
saat ini banyak penduduk Jakarta dalam keadaan sulit
menyusul 
kenaikan harga BBM. 


Tidak Tepat

Sementara itu, Ketua Lembaga Studi Sosial, Lingkungan
dan Perkotaan 
Lukman S Mokoginta mengatakan, tidak tepat waktunya
untuk menaikkan 
gaji anggota DPRD karena kehidupan perekonomian
masyarakat yang 
diwakilinya sedang dalam krisis. 

Alasan Gubernur Sutiyoso menyetujui kenaikan gaji
tersebut juga tidak 
bisa diterima. Pasalnya, pemberian kenaikan gaji dan
insentif 
tersebut tidak bisa menjamin para anggota DPRD tidak
bakal korupsi 
dan mencari proyek sendiri.

"Soal mereka tidak akan korupsi itu bukan jaminan
karena namanya 
manusia selalu bisa memanfaatkan peluang, jika menurut
mereka memang 
diperlukan," tegasnya.

Menurut dia, bukan hal yang aneh jika kalangan dewan
menerima dengan 
sukacita kenaikan gaji tersebut. "Tidak mungkin
gubernur ujug-ujug 
(tiba-tiba) memberi dewan kenaikan gaji, itu semua ada
mekanismenya. 

Dimulai dari permintaan dewan yang dibahas dalam badan
rumah tangga 
dan panitia anggaran dewan, selanjutnya baru keluar
persetujuan 
gubernur dan ditandatangani untuk dilaksanakan
bersama," paparnya.

Dia mengakui, jika dibandingkan dengan besarnya
Anggara Pendapatan 
dan Belanja Daerah DKI Jakarta yang tahun depan
diperkirakan akan 
mencapai Rp 15 triliun, jumlah kenaikan gaji dewan
yang rata-rata 
mencapai Rp 50 juta memang tidak seberapa.

Ketua Forum Warga Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan
mengatakan, 
seharusnya Presiden segera menonaktifkan Sutiyoso agar
Komisi 
Pemberantasan Korupsi bisa segera memeriksanya karena
telah 
mengeluarkan peraraturan gubernur yang berlawanan
dengan rasa 
keadilan masyarakat.

Dia pun berharap agar para anggota DPRD meninjau
kembali kenaikan 
gaji dan insentif yang diberikan gubernur agar mereka
tidak menikmati 
kesejahteraan di atas penderitaan rakyat.
(Y-6/L-11/M-16)



Ingin belajar Islam? Mari bergabung milis Media Dakwah
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]


        
                
__________________________________ 
Yahoo! Mail - PC Magazine Editors' Choice 2005 
http://mail.yahoo.com


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/O4u7KD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke