http://www.suaramerdeka.com/cybernews/harian/0510/17/int2.htm

Internasional
Senin, 17 Oktober 2005 : 12.45 WIB
Imam Al-Azhar Putuskan Hubungan dengan AS

Kairo, CyberNews. Imam besar Al-Azhar, Mesir Syeikh Muhammad Sayyed 
Tantawi memutuskan untuk melarang para pejabat Amerika Serikat masuk ke 
area Al-Azhar di Kairo dan membatalkan semua bentuk kerjasama dengan 
institusi-institusi milik AS setelah AS menolak visa masuk salah seorang 
pejabat senior Al-Azhar.

Sumber terpercaya di Al-Azhar mengungkapkan hal tersebut seperti 
dilansir oleh situs Islamonline. Sumber itu mengatakan, "Imam besar juga 
memutuskan untuk tidak mengirimkan para cendikianya di masa datang 
meskipun AS mengabulkan permohonan visa mereka."

Imam besar Al-Azhar nampaknya berang dengan AS, setelah berminggu-minggu 
menangguhkan permohonan visa Syeikh Abdul Hamid Al-Atrash, Ketua Komite 
Fatwa Al-Azhar, kedutaan besar AS malah menyatakan menolak permohonan 
visa itu tanpa alasan yang jelas.

Syeikh Tantawi sudah menugaskan Syeikh Abdul Hamid ke AS, untuk 
memberikan kuliah dan ceramah di sejumlah Islamic Center di negara Paman 
Sam selama bulan Ramadhan ini. Penugasan itu sebagai respon dari 
permintaan AS yang minta dikirim 22 orang imam dan da'i untuk memenuhi 
kebutuhan rohani warga minoritas Muslim selama bulan puasa ini.

Sejauh ini, pihak kedutaan AS di Kairo belum memberikan komentar atas 
penolakan visa imam Al-Azhar tersebut. Sumber-sumber di Al-Azhar 
berharap para diplomat AS menyampaikan permohonan maafnya pada Syeikh 
Tantawi dan mengabulkan permohonan visa Syeikh Abdul Hamid Al-Trash.

Apa yang dialami oleh Syeikh Al-Trash bukan yang pertama kali. Pada 
tahun 2002, kedutaan AS menolak permohonan visa sejumlah da'i dan 
pembaca Al-Qur'an yang akan dikirim ke AS selama bulan Ramadhan. Seorang 
pejabat di kedutaan bahkan mengharuskan mereka untuk menjalani tes untuk 
memastikan bahwa mereka benar-benar seorang da'i.

Sejak peristiwa 11 September, aparat berwenang AS memang memperketat 
pemberian visa bagi warga dari sejumlah negara-negara Arab, khususnya 
Arab Saudi dan Mesir. Mereka menetapkan peraturan agar permohonan visa 
sudah diajukan tiga bulan sebelumnya. Pihak Al-Azhar dan kementerian 
Waqaf Mesir menilai sikap dan tindakan kedutaan AS itu sebagai 
'pelecehan yang tidak bisa diterima.
( int/eram/iol/cn05 )



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Reply via email to