KONFLIK
catatan singkat ikranagara

Konflik selamanya akan terjadi di dalam kehidupan kita. Hanya saja, 
apakah di dalam penyelesaiannya itu melibatkan kekerasan atau tidak.

Dan tampaknya sampai sekarang jalan keluar yang melibatkan prilaku 
tindak kekerasan itu masih terus berlangsung di dalam kehidupan 
kita. Tidak jarang korban pun berjatuhan. Kita hanya bisa mengurut 
dana penuh prihatin. Atau juga berucap: "Ah, dasar manusia ..."

Benarkah "dasar manusia ah!" itu merupakan realitas kita sepanjang 
sejarah kita sebagai manusia?

Bukankah hiburan yang kita (umumnya) sukai adalah film yang 
tergolong "action" yang intinya mengandung adegan kekerasan dalam 
menmyelesaikan konfliknya, bukan? Kita bersedia membayar mahal untuk 
mendapatkan hiburan film "action." 

Bahkan film untuk anak-anak pun selalu mengandung "action" ini. 
Video game juga menyuguhkan kisah tergolong jenis "action," bukan?

Tampaknya tanpa kita sadari kita telah mendidik anak-anak kita, 
generasi yad, untuk menyukai "action" jenis yang mengandung 
violence. Juga, apakah masalahnya ini adalah masalah pendidikan, dan 
bukan masalah nature? 

Kita pun tak luput memfokuskan pembicaraan pada emosi: antara yang 
dangkal dan yang dewasa/mateng.

Di dalam berbagai milis pun sudah terbiasa digunakan kata-kata yang 
kasar (baca: bahasa violence), dan tampaknya kita (umumnya) adem-
ayem saja menerimanya, bukan? 

Konon, emosi yang belum dewasa memang cenderung melahirkan suatu 
bentuk ungkapan/prilaku yang dangkal dan tidak terpuji. Tetapi jika 
emosi dipadukan dengan analisa/pertimbangan yang obyektif serta 
pandangan yang luas, maka emosi itu akan membentuk kepribadian yang 
dewasa sehingga ungkapan/prilaku yang dilahirkan pun akan bisa 
diterima dan berwibawa.

Dalam arti biologis, emosi juga merupakan produk jaringan kerja sel-
sel otak kita, sebagaimana juga kemampuan intelektual, daya memori, 
dll. Singkat kata, seluruh prilaku kita yang jasmaniah, rohaniah, 
intektual, dll itu berakar pada kegiatan jejaring antar sel-sel otak 
di dalam benak kepala kita. Interaksi antara tiga wilayah besar otak 
kita (R-Complex, Limbic System dan Cortex) di benak kita itulah yang 
melahirkan resultante berupa prilaku tadi. 

Dan tampaknya resultante itu melahikran prilaku manusia yang punya 
dua garis besar kecenderungan utama: (1) prilaku yang cenderung 
mengesahkan kekerasan/violence (dalam segala bentuknya) dan (2) 
prilaku yang cenderung menolak kekerasan, alias non-violence.

Perjalanan evolusi otak, yang terjadi pada jenis manusia (Homo 
sapiens) adalah dalam tarikan kedua kecenderungan utama itu. Dan 
evolusi yang membawa makhluk satu sel akhirnya menjadi jenis 
manusia/kita/Homosapiens ini, masih terus berlangsung, terutama 
evolusi yang berlangsung di dalam otak kita, lewat mutasi yang terus 
berlangsung di dalam geretan huruf-huruf di dalam genom kita.

Jadi, saya menyimpulkan, bahwa saat ini arah evolusi otak kita 
menuju kepada lahirnya secara utuh manusia jenis Homo sapiens ghandi-
ensis (yang non-violence) dan meninggalkan jenis purba/awal 
kita/manusia yang saya sebut sebagai Homo sapiens warrior-ensis.

Tapi itu pandangan yang optimistis, bukan? 

Yang pesismistis akan mengatakan, bahwa pada akhirnya perang nuklir 
akan menjadi puncak "kreativitas" Homo sapiense warrior-ensis yang 
memusnahkan semua makhluk hidup dari permukaan bumi ini, kecuali 
kacoak binatang yang tahan terhadap radiasi nuklir itu. Nah, setelah 
armagedon itu terjadi nanti, maka evolusi akan dimulai dari kacoak 
kembali, maka makhluk yang akan bermunculan di jalur evolusi baru 
itu nanti adalah makhluk-makhluk yang tahan radiasi nuklir. Itu 
artinya, makhluk hidup yang lahir dari evolusi fase kedua itu nanti 
juga akan tahan terhadap radiasi nuklir yang datang dari badai topan 
matahari ketika magma bumi akhirnya padam dan stabil, tidak ada 
gunung berapi dan tidak ada gempa atau pun gelombang badai tsunam 
dll karena bumi tidak lagi berupa dinamo raksasa seperti adanya 
sekarang ini yang melahirkan perisai gelombang magnenik penangkis 
radiasi dari badai matahari itu. 


Ikra.-





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to