< http://www.republika.co.id >

Rabu, 26 Oktober 2005  13:51:00

----------------------------------------
Presiden tidak Pernah Dilaporkan Rencana
---------------------------------------- 
Kenaikan Anggaran Kepresidenan
----------------------------------------

Jakarta-RoL --  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan 
dirinya tidak pernah dilapori soal rencana kenaikan anggaran
kepresidenan sekitar Rp420 miliar atau mencapai lebih dari 57 
persen dalam RAPBN 2006, dan dirinya menegaskan akan memanggil 
menteri dan pejabat terkait untuk menjelaskan kenaikan tersebut.

Sementara itu, Kepala Negara menyiratkan bahwa ia tetap membuka 
iri untuk menaikkan anggaran bagi kantornya sejauh kenaikan tersebut
dalam batas yang wajar. "Tadi pagi Presiden kaget sekali membaca
berita tentang kenaikan anggaran kepresidenan yang mencapai 57 
persen lebih.

Presiden sama sekali belum pernah dilapori sebelumnya tentang 
kenaikan anggaran kepresidenan dengan jumlah kenaikan semacam 
itu," kata Jurubicara Kepresidenan Andi Mallarangeng di kantor
kepresidenan di Jakarta, Rabu. Terkait dengan itu, Yudhoyono 
hari Rabu akan memanggil para menteri dan aparat terkait untuk
menjelaskan tentang kenaikan anggaran yang dimaksud.

"Menteri-menteri dan pejabat-pejabat terkait dipanggil untuk
menjelaskan apa alasan-alasannya, pos-posnya, mengapa terjadi
kenaikan, dan mengapa perlu dilakukan kenaikan," katanya. Di 
antara menteri dan pejabat yang akan dipanggil, ujar Andi, 
adalah menteri keuangan, menteri sekretaris negara/sekretaris 
kabinet dan kepala rumah tangga kepresidenan, katanya.

Presiden Yudhoyono sendiri sebenarnya menyiratkan setuju untuk
menaikkan anggaran kepresidenan walau jumlahnya tidak seperti 
yang diberitakan baru-baru, yakni mencapai lebih dari 57
persen."Kalaupun ada kenaikan, kenaikan itu mestinya pada 
tingkat yang sangat wajar dalam situasi yang masih sulit 
seperti ini," kata Andi.

Ketika ditanya apa yang akan terjadi dengan langkah pemanggilan 
yang dilakukan presiden sementara di DPR sendiri Rabu ini 
(26/10) RAPBN 2006 dijadwalkan disahkan, Andi tidak memberikan 
jawaban secara rinci."Kantor kepresidenan tidak mencampuri apa 
yang terjadi di DPR. Tapi pada lingkungan kepresidenan, presiden
berhak melakukan peninjauan kembali," kata Andi.ant/mim







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke