Tirai langit menampilkan kekelaman suram dan rasa dingin meresap jatuh pada keheningan yg menyekap pada suasana perpisahan kami di th 1989. Disitulah mang Ucup terakhir kalinya melihat Babah. Panggilan yg kami ucapakan untuk ayah saya. Babah memeluk dan mendekap saya dgn erat sekali, pada saat tsb tanpa terasakan T-shirt saya menjadi basah, rupanya rasa pilu Babah pada saat tsb sdh tidak tertahankan lagi sehingga air matanya keluar. Butir2 air matanya turun berlinang dgn lebat membasahi pipinya yg sudah penuh dgn kriput. Padahal Babah adalah seorang pria yg sangat sukar mengeluarkan air mata, mungkin Babah merasakan, bahwa perpisahan kami kali ini, adalah perpisahan untuk jangka waktu yg lama bahkan mungkin juga yg terakhir kalinya.
Mang Ucup harus menunggu duabelas tahun lamanya sampai akhirnya tiba saatnya dimana bisa pulang kembali ke tanah air untuk bertemu lagi dgn Babah, hanya sayangnya pada saat pertemuan kami yg terakhir tsb; Babah sudah dlm keadaan koma dan beberapa hari kemudian ia menghembuskan nafasnya yg terakhir. Ketika saya masuk kekamar di rumah sakit Bormeus di Bandung, saya melihat satu pemandangan yg sangat menyedihkan hati saya, saya melihat Babah terbaring diatas ranjang. Lama sudah saya harus menunggu untuk bisa bertemu kembali dgn Babah, tetapi jangankan saya bisa dipeluk oleh Babah, satu perkataan maupun senyumpun tidak bisa Babah berikan lagi. Saya sangat mendambakan sekali, belaian tangannya yg kuat tetapi penuh dgn kelembutan dan kasih sayang, tetapi kenyataan hal ini tidak bisa Babah berikan maupun lakukan lagi. Walaupun Babah dlm keadaan koma sekalipun, masih terlihat oleh saya beberapa tetes air matanya turun berlinang. Menyaksikan semuanya ini; dada saya merasa sangat sakit dan sesak sekali, ingin rasanya saya menjerit: "Kenapa Babah tidak mau menunggu saya, hanya sekedar untuk beberapa hari lagi saja !" Sejak saat tsb ada rasa bersalah yg sangat dlm sekali di dlm lubuk hati saya, merasa seperti juga seorang anak yg puthauw atau tidak berbakti terhadap orang tua. Saya merasa belum mendapatkan kesempatan untuk berbakti terhadap orang tua terlebih lagi untuk memohon maaf dan pengampunan dari Babah, karena keterlambatan saya menemui Babah. Cara untuk menghilangkan rasa guilty feeling tsb menurut Prof. Dr. Alfred Lange kita harus berusaha untuk mengeluarkan perasaan yg dipendam tsb, entah melalui surat atau dlm bentuk tulisan, walaupun ini nantinya akan terasa sakit, karena harus mengulang, mengingatnya kembali dan dikonfrontasikan lagi dgn situasi yg pahit tsb. Surat tsb tidak harus dikirimkan kepada siapapun juga, tetapi melalui surat tsb secara tidak langsung dapat mengembalikan waktu masa lampau kita, walaupun ini hanya sebatas dlm alam pikiran kita saja. Bentuk surat tsb tidak harus yg ada kaitannya dgn rasa kehilangan saja, bisa saja untuk mengungkapkan rasa marah maupun dendam yg ada di dlm lubuk hati kita, sebab proses pertama untuk penyembuhan luka batin ialah mengungkapkannya dan menggalinya kembali dari alam bawah sadar kita. Semacam curhat dlm bentuk tulisan terhadap diri sendiri. Dan inilah surat mang Ucup untuk Babah yg tidak pernah dikirimkan maupun dibaca oleh Babah. Bah, saya datang terlambat menemui Babah, sehingga belasan tahun sudah terlewat begitu saja tanpa saya mampu membahagiakan Babah, bahkan mendampingi Babah pada saat Babah sakitpun tidak ! Masih teringat oleh saya ketika Babah pertama kalinya mengajak kami anak2nya nonton bioskop atau mengajarkan saya main layangan. Saya pun merasa sangat bangga sekali, ketika Babah menjemput saya dari sekolah, walaupun Babah datang hanya dgn bersepeda butut, tanpa kendaraan bermotor, tetapi Babah dimata saya pada saat tsb, adalah orang yg paling hebat sedunia. Dan ketika kaki saya harus di operasi dirumah sakit, untuk pertama kalinya saya merasa takut, tetapi Babah memegang tangan saya erat2 sambil mengecup hening saya dan berkata: "Jangan takut Nak, Babah akan menunggu kamu diluar !" Walaupun Babah tidak bisa hadir di dlm ruang operasi, tetapi perkataan Babah memberikan saya keyakinan dan ketenangan, bahwa ada seseorang yg sangat mengasihi saya sedang menjaga dan menunggu saya diluar. Selama saya dirumah sakit Babah menunggu saya siang dan malam disamping tempat tidur saya dan hal ini mengakibatkah hal yg fatal bagi keluarga. Dan ini baru saya ketahui beberapa tahun kemudian, dimana Babah akhirnya di pecat dari tempat pekerjaannya karena bolos kerja demi mendampingi dan menunggu Puteranya dirumah sakit. Pada saat saya masih belum bisa jalan, karena belum sembuh, Babah menggendong saya memasuki ruang kelas, disinilah saya melihat betapa besar kasih sayangnya Babah kepada saya yg selalu bersedia mendampingi saya dlm keadaan apapun juga, bahkan menggendong anaknya yg sedang sakit Masih teringat pula oleh saya, ketika saya memakai motor Babah tanpa sepengetahuan dari Babah dimana akhirnya saya menabrak pohon yg mengakibatkan motor tsb rusak total, Babah tidak memukul saya ataupun menghardik saya dgn kata2 yg kasar, tetapi Babah mendiamkan saya selama ber-hari2, bagi saya ini adalah hukuman yg terberat yg pernah saya dapatkan selama hidup saya. Saya lebih senang dipukul daripada di diamkan begitu saja, karena saya bisa merasakan, bahwa saya telah mengecewakan dan menyakiti perasaan Babah sedemikian rupa. Babah, Kau selalu ada dan selalu bersedia mendampingi dan membantu saya, tetapi kebalikannya pada saat Babah membutuhkan saya, saya berada jauh dari jangkauan Babah, oleh sebab itulah dgn ini saya mohon maaf dan pengampunan dari Babah atas kelakuan saya yg tidak bisa berbakti terhadap Babah. Semoga di alam baka nanti kita bisa bertemu kembali, sehingga saya bisa sungkem untuk menyatakannya secara langsung kepada Babah. PS: Mang Ucup mencantumkan "Kudu Baca", sebab mang Ucup merasa bangga terhadap Babah almarhum. Jangan ngambek yah ! Mang Ucup - anak yg tidak berbakti terhadap orang tua Email: [EMAIL PROTECTED] Homepage: www.mangucup.net ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/