19.11.2005

Mariyuana Untuk Pengobatan

Pro dan kontra pemanfaatan mariyuana, hingga kini
masih terus merebak. Padahal sejak berabad-abad ganja
atau mariyuana atau hasis sudah digunakan sebagai obat
psiko aktif. Kini para ahli terus meneliti unsur aktiv
dari mariyuana untuk dijadikan bahan obat. 

Di Cina dan India kuno, ganja atau mariyuana sudah
digunakan sebagai obat untuk mengurangi rasa sakit
atau juga untuk mengubah kesadaran dalam ritual
keagamaan. Di kawasan Arab, Irak dan Mesir sejak abad
ke 15 mariyuana digunakan untuk mengobati epilepsi.
Ironisnya di zaman modern ini, mariyuana terutama
disalahgunakan sebagai narkotika yang harganya relatif
murah.

Unsur Aktiv Mariyuana

Dampak dari mariyuana atau nama latinnya Cannabis
sativa tergantung individu pemakainya. Dalam dosis
tinggi, pada sejumlah orang mariyuana dapat memicu
efek halusinasi atau istilahnya fly. Akan tetapi pada
sejumlah orang lainnya hanya menimbulkan efek
mengantuk saja. Unsur aktiv dalam mariyuana yang
disebut cannabinoid, pada dasarnya mempengaruhi fungsi
memori pendek di otak, kemampuan panca indra,
kemampuan berpikir serta gerak motorik.

Efek Sama dengan Rokok

Selaon itu diketahui, efek cannabinoid kelihatannya
tidak menetap, dimana jika pemakainya menghentikan
konsumsi mariyuana, efeknya menghilang. Para peneliti
mengatakan, risiko kesehatan penggunaan mariyuana atau
ganja, setara dengan efek yang ditimbulkan pada
kebiasaan merokok. Namun dalam beberapa tahun terakhir
ini, para peneliti unsur aktif cannabinoid juga
melaporkan efek positif bagi pengobatan. Seperti sudah
diketahui tabib Cina dan India kuno, mariyuana memang
terbukti memiliki efek mengurangi rasa sakit.

Penunjang Chemoteraphy

Selain itu, unsur aktiv cannabinoid dapat mencegah
matinya jaringan saraf otak yang luka, menekan rasa
takut tidak beralasan, mengurangi rasa mual mau muntah
dan sekaligus merangsang selera makan. Dengan begitu,
pemberian mariyuana dapat membantu para pasien yang
sedang menjalani pengobatan chemoteraphy, yang
biasanya sulit makan dan selalu muntah-muntah. Memang
diakui untuk pengembangan obat yang lebih manjur,
masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

Berdasarkan pengetahuan mengenai mekanisme mariyuana,
yang dapat menekan rasa sakit, para peneliti
kedokteran di sejumlah negara maju kini memberikan
mariyuana sebagai resep obat kepada para pasien
chemoterapy, baik pemberian preparat turunannya,
seperti Dronabinol ataupun pemberian mariyuana untuk
dirokok. Para pasien chemoterapy melaporkan, pemberian
unsur aktiv mariyuana dapat mengurangi perasaan mual
mau muntah, akibat obat kimia anti kanker yang mereka
terima. Selain itu, rasa sakit dapat dikurangi dan
nafsu makan bertambah.

Penelitian Nilai Positif Mariyuana

Terobosan bagi pemanfaatan mariyuana untuk pengobatan,
terjadi pada tahun 1964, ketika Raphael Mechoulam
peneliti dari universitas Ibrani di Yerusalem
menemukan unsur aktiv pada mariyuana, yakni
Tetra-Hidro Cannabinol – THC. Dipelukan penelitian
selama beberapa dekade lagi untuk menemukan reseptor
sel yang secara spesifik dituju oleh unsur aktiv THC.
Pada tahun 1988, Allyn Howlett peneliti dari
Universitas St.Louis di Missouri AS, berhasil
menemukan reseptor penangkap THC pada otak tikus
percobaan. Dalam ujicoba di laboratorium, Howlett
mewarnai unsur THC sintetis dan melacak aktivitasnya
di otak tikus percobaan.

Dari penelitian selanjutnya di laboratorium, ditemukan
bahwa reseptor utama penangkap unsur aktiv THC adalah
gen yang disebut CB-1 dan CB-2. Para peneliti
memusatkan perhatiannya pada reseptor CB-1, yang
kebanyakan berada di jaringan sel saraf dan sumsum
tulang belakang. Ujicoba pada tikus yang direkayasa
tidak memiliki reseptor CB-1, yang dilakukan secara
terpisah Andreas Zimmer dari Universitas Bonn dan
Catherine Ledent dari Free University di Brussel
membuktikan, unsur aktiv mariyuana THC tidak berdampak
apapun pada tikus percobaan.

Cannabinoid Alami dalam Otak

Semua rangkaian penelitian itu tentu saja ada
maksudnya, yaitu untuk mengetahui bagaimana cara kerja
unsur aktiv pada mariyuana pada otak. Dengan begitu
dapat diteliti, khasiat apa yang dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan pengobatan. Sejauh ini sudah
diketahui, unsur aktiv pada mariyuana membangkitkan
perasaan bahagia pada pemakainya. Yang dipertanyakan
para ahli adalah, mengapa sistem transmisi pada otak
manusia memiliki reseptor bagi unsur aktiv pada
tanaman, seperti pada mariyuana.  

Ternyata otak manusia juga memproduksi cannabinoid
alami. Jadi sebetulnya sistem saraf bukan disiapkan
untuk bereaksi pada unsur aktiv THC dari tanaman
mariyuana. Fungsi dari cannabinoid alami yang disebut
endocannabinoid itu memang serupa dengan fungsi THC,
yakni memicu perasaan bahagia, menekan rasa takut
berlebihan, mengurangi rasa sakit dan menekan perasaan
mual mau muntah. Jadi penolakan kelompok anti
mariyuana untuk pengobatan, sungguh tidak beralasan,
karena di dalam otak manusia juga terdapat unsur
cannabinoid alami.

Dampak Negatif

Tentu saja, selain memiliki manfaat positiv, unsur
aktiv pada mariyuana juga memiliki sejumlah efek yang
lainnya. Penyebabnya, unsur aktiv ini, tidak hanya
berpengaruh pada kawasan otak yang diinginkan. Dampak
negativ yang muncul antara lain rasa pusing,
mengantuk, gangguan konsentrasi dan pikiran yang
abnormal. Karena itulah para peneliti kedokteran kini
berusaha memanfaatkan endo-cannabinoid sebagai sarana
pengobatan. Caranya, dengan memperkuat fungsi
endo-cannabinoid secara terarah.

Pemanfaatan Secara Optimal

Sasarannya, molekul endo-cannabinoid ini hendak
dimobilisasi hanya di lokasi yang benar-benar
memerlukannya. Selain itu, diusahakan agar unsur
aktivnya tidak terlalu cepat diuraikan. Dengan begitu
efek positivnya, yakni fungsi penekan rasa takut
berlebihan, rasa sakit dan rasa mual, dapat
dimanfaatkan secara optimal. Dalam penelitian selama
beberapa dekade diketahui, bahwa produksi
endo-cannabinoid harus dipacu dengan pemberian
rangsangan berkali-kali pada sel saraf. Karena itu,
kini dikembangkan unsur aktiv yang memiliki spektrum
rangsangan luas, sehingga dapat digunakan memicu
produksi endo-cannabinoid secara beragam.

Dengan mengetahui mekanisme reseptor unsur aktiv
mariyuana, termasuk endo-cannabinoid, hendak
dikembangkan turunan sintetisnya, yang aman sebagai
bahan obat-obatan. Kemungkinan pemanfaatannya juga
cukup luas. Mulai dari obat penekan rasa sakit, obat
untuk mengurangi gejala epilepsi dengan tidak
mengurangi fungsi motorik, obat penyakit parkinson
hingga obat untuk menekan rasa takut berlebihan.

Tentu saja tidak mudah melakukan pengembangan
obat-obatan yang spketrumnya cukup luas semacam itu.
Namun langkah awal, untuk memanfaatkan mariyuana yang
sejauh ini hanya dikenal sebagai narkotika ringan,
menjadi obat-obatan bagi dunia kedokteran, sudah
dilakukan secara serius. Sejumlah obat-obatan turunan
THC juga sudah diproduksi, seperti misalnya Dronabinol
untuk pasien chemoterapy atau memicu nafsu makan pada
penderita AIDS. Diharapkan, suatu hari nanti mariyuana
yang dimusuhi, ternyata menjadi kawan yang mengobati
banyak penyakit pada manusia.




        
                
__________________________________ 
Yahoo! Mail - PC Magazine Editors' Choice 2005 
http://mail.yahoo.com


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke