Jangankan saya mbak, banyak pimpinan gerejapun, tak pernah membaca text Injil dalam bahasa Aram.
Dalam masalah alih bahasa, mBak, tak hanya ada risiko salah terjemahkan karena tak mengerti makna (bukan sekedar arti harfiah). Namun juga, adanya kemungkinan (saya katakan: kemungkinan), sengaja memberikan arah yang lain. Contoh ya Mbak. ketika saya baru tiba disini, saya debat debatan dengan orang Jerman mengenai kata "nasionalisme". Saya utarakan, semangat nasionalisme telah memerdekakan bangsa bangsa Asia dari penjajahan. Dia jawab, makana "nasionalisme" adalah busuk, karena ini membuat bangsa Jerman menyulut Perang Dunia II. Mungkin kami sama sama berdasar dalam memaknai stilah "nasionalisme", namun, kami berangkat dari latarbelakang yang diametral, ber-hadap hadapan. Kita, orang Indonesia, memaknai kata ini, sebagai semangat juang dalam kesadaran berbangsa (bukan sebagai hamba bangsa lain). Si Jerman ini, seperti juga diksi yang resmi sampai kini, semangat meninggikan bangsa sendiri diatas bangsa lain. Nah, bagaimana kami tidak tabrakan? ha ha ha. Saya baru saja membaca sebuah buku mengenai Kitab perjanjian Baru mengenai beberapa aspek, dimana sang penulis menerangkan dengan jelas, makna daripada tiap kata Yesus ataupun metaphora yang digunakan ("pergilah menangkap ikan"). Disini diterangkan, misalnya, makna kata "dosa asal" (Jerman "Erbsünde", ERb= warisan; Sünde= dosa). Dia terangkan, kita harus memaknainya, sebagai Ursünde. Atau Dosa awal. Bukan warisan. Karena kita tak mewarisi kesalahan pak Adam dan bu Hawa dari orang tua kita . Namun, kesalahan kita sendiri, yang kita bawa dari kehidupan ke kehidupan kita, sampai kita terbebas dari kesalahan ini, berkat perilaku kita. Jadi sesuai konsep khamma (karma). Setuju atau tidak akan penjelasan ini, soal lain, namun, ini memperjelas, bagaimana penterjemahan berpotensi membawa risiko. Bukan saja, kita, yang menterjemahkan, tak menemukan kata yang pantas (karena tak ada padanannya), namun, karena sipenterjemah mungkin sekali tak paham makna yang tersembunyi dibalik kalimat aslinya. Ini belum apa apa. Lebih celaka, kalau yang diberi kuasa menterjemahkan, sengaja memberikan terjemahan yang sesuai dengan kepentingan politik penguasa kala itu, misalnya dibawah kaisar Konstantin ataupun Yustinian. Penterjemahan yang beda makna ini, mbak, membuat gereja Katholik memahami arti ekaristi (eucharisti) sangat beda dengan umat Protestant. Dan karena itu tak mau bergereja bersama. Dalam Taurat, Injil maupun Quran, tak ada pengertian bersama, mengenai buah apa yang dimakan Adam. Dan apa makna sebenarnya dari "buah" itu. Atau "memakan buah" itu. Salam danardono --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Apa mbah pernah belajar bahasa Aram? Ato mbah pernah baca Bible yang > berbhs Aram? > > Kalau menilik dari kebersaudaraan bahasa Arab dan Aram, seyogyanya > akan ditemukan istlah/kata "kafir" dalam konteks Arab/AlQur'an tsb. > > Kalau sekarang kenyataannya gak ada dalam Bible/bhs Aram...,saya > hanya bisa menduga bahwa ada yang hilang dari Bible yang ada > sekarang ini. Sama saja dengan peristiwa hilangnya kata "Allah" dari > Taurah karena memang sudah diganti/ditambah2i oleh Yahudi jahil tsb > menjadi "Allah Israel" atau "Elohim"?. Apalagi kata "Ahmad" yang > katanya pernah ada dalam Bible awal...:-) > > Apa sulitnya menghilang satu atau dua kata, toh gak ada yang hafal? > toh bahasa aslinya juga dah raib. > > wassalam, > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/