Pak Panangian, Saya setuju dengan anda. Pengelolaan negara seharusnya meniru pengelolaan rumah tangga yang baik. Harus ada usaha untuk meningkatkan pendapatan, menghemat pengeluaran, serta menghindari hutang yang mencekik, serta pintar mengatur prioritas dan mencari alternatif terbaik. Jika ada alternatif solusi lain yang lebih murah, pakailah itu.
Sepertinya saya melihat kebenaran dari pernyataan John Perkins dalam bukunya "Confessions of An Economic Hit Man" bahwa negara2 maju (lewat IMF, World Bank, ADB) memang sengaja menggelembungkan hutang negara-negara berkembang agar negara2 berkembang selalu terjerat hutang. Dengan jeratan hutang, mereka bisa menerapkan berbagai syarat seperti hak bagi perusahaan2 mereka untuk menguras kekayaan alam Indonesia seperti minyak, gas, emas, tembaga, dsb. Kenaikan harga BBM tak lepas dari pengaruh mereka agar perusahaan2 mereka bisa buka SPBU di sini. Mengenai pembangunan subway Lebak Bulus - Kota senilai US$ 1,4 milyar dengan hutang dari Jepang, saya melihat itu bukan prioritas utama serta tidak berguna bagi kebanyakan penduduk Jakarta. Pembangunan subway tsb hanya bermanfaat bagi penduduk yg tinggal di jalur Lebak Bulus - Kota, sementara jalur2 lainnya seperti Cawang-Glodok, KP Rambutan - Tanjung Priok, Mampang-Kuningan-Menteng, Tanah Abang- Casablanca - Klender, ruas JORR, Yos Sudarso, dsb tidak terurus. Pembangunan itu juga cuma akan menghamburkan BBM karena mempertahankan jarak yang jauh antara rumah dan tempat kerja/bisnis. Ada alternatif lain yang lebih murah seperti: - Mendirikan rumah-rumah susun/apartemen di pusat2 bisnis sehingga warga Bekasi, Tangerang, Bogor yang bekerja di Jakarta bisa mengontrak di situ selama bekerja. BBM jadi irit, pemakaian jalan berkurang sehingga tidak macet. - Membeli unit kereta lebih banyak untuk jalur kereta api yang sudah ada - Membeli unit bis yang lebih banyak sehingga para pengemudi mobil tertarik untuk naik bis karena tidak perlu berdesakan lagi Dijamin solusi di atas lebih murah ketimbang harus menghamburkan uang Rp 14 trilyun. Sebagai contoh, harga bis paling Rp 500 juta per unit. Pembelian 1000 unit bis hanya menelan Rp 500 milyar. Ini bisa mengangkut 600 ribu penumpang setiap hari. Pembangunan 1.000 rumah susun untuk menampung 100 ribu penduduk juga paling hanya menghabiskan Rp 1 trilyun. Uang itu akan kembali dari bayaran sewa para penghuni. Oleh karena itu, pembangunan subway Lebak Bulus-Kota tidak bermanfaat bagi sebagian besar warga DKI. Justru dengan besarnya biaya (Rp 14 trilyun), selain bisa jadi bahan korupsi juga menambah hutang luar negeri negara kita. --- panangian_s <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Yth. Bapak/Ibu anggota milis, saya anggota baru > dalam milis ini. > Terus terang saya sangat tertarik dengan masalah > ekonomi terutama > yang berkaitan dengan negara kita. Mohon maaf > sebelumnya apabila isu > yang saya coba angkat ini sudah pernah dibahas. Pagi > ini saya sedang > browsing di internet dan menemukan salah satu pokok > bahasan dalam > www.kompas.co.id yang memberitakan rencana > pengembangan proyek > subway lebak-bulus - kota dengan mengandalkan > kembali hutang luar > negeri sebesar 1.4 milyar dollar. Terus terang saya > sangat > tercengang membacanya. Saya bukan ahli ekonomi > tetapi menurut hemat > saya pengelolaan keuangan negara itu kurang lebih > sama dengan rumah > tangga. Apabila sebuah rumah tangga memiliki hutang > yang lebih besar > dari pendapatannya, maka sudah pasti kerumitan yang > akan muncul > sebagai contoh istilah "gali lobang tutup lobang" > misalnya. Untuk > kasus negara, kurang lebih kondisinya sama. Saat > ini, hutang luar > negeri kita mungkin sudah lebih besar dari 50% > pendapatan negara > kita (dengan asumsi yang agak longgar seperti harga > minyak bumi > sesuai APBN, tidak ada kejadian luar biasa spt > bencana alam, target > pajak dapat dicapai, dll), pemerintah beralasan > untuk mengurangi > subsidi bbm agar beban anggaran bisa dikurangi, > tetapi ternyata ada > rencana pengembangan infrastruktur yang (menurut > hemat saya) kurang > bermanfaat dalam jangka pendek. Mengapa? Karena > masyarakat bisa > survive kok untuk menggunakan infrastruktur yang ada > untuk tetap > beraktivitas dan berkarya. Jakarta tidak memerlukan > subway saat ini, > yang diperlukan adalah penertiban/penegakan > aturan-aturan yang ada > tanpa diskriminasi, kalau perlu pejabat pemerintah > juga harus > mematuhi aturan three in-one jika melewati jalur > yang sudah > ditetapkan. Penambahan hutang yang dialokasikan pada > pengembangan > subway, mengingatkan saya pada berbagai proyek > "mercu-suar" > pemerintah yang berakhir dengan proyek yg > terbengkalai dan > penambahan beban pajak bagi generasi mendatang. > Mudah-mudahan ada tanggapan dari rekan-rekan milis > ttg issue ini. > > Salam, > panangian > > > > > Tertarik masalah Ekonomi? Mari bergabung ke milis Ekonomi Nasional Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] __________________________________ Yahoo! Mail - PC Magazine Editors' Choice 2005 http://mail.yahoo.com ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/