http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2005112801180715
Senin, 28 November 2005 BURAS Manuver Partai Golkar! H. Bambang Eka Wijaya "PARTAI Golkar manuver jadi partai pendukung pemerintah!" ujar Umar. "Manuver ini bagi Golkar seperti keluar dari tukang urut, mengobati kakinya yang terkilir saat masuk Koalisi Kebangsaan yang gagal memenangkan Pemilihan Presiden lalu!" timpal Amir. "Soalnya, sepanjang sejarah Golkar lebih fasih sebagai partai berkuasa, hingga kiprahnya selaku pengimbang dalam Koalisi Kebangsaan jadi wagu!" "Manuver Golkar ini punya konsekuensi logis dalam percaturan politik nasional karena dukungan politik buat pemerintah--terutama di DPR--langsung jadi mayoritas mutlak!" sambut Umar. "Kekuatan pengimbang kini tinggal PDIP, PDS, PBR, dan sejumlah partai kecil, sedang PKB masih harus dilihat dari upaya islah kubu Muhaimin dan Alwi Sihab!" "Konsekuensi logis dengan mayoritas mutlak kekuatan parlemen mendukung pemerintah adalah berubahnya fungsi DPR sebagai lembaga stempel kebijakan pemerintah--kembali seperti di Orde Baru!" tegas Amir. "Masalahnya, apakah insentif politik yang bakal diterima Golkar dengan manuver itu sebanding dengan konsekuensi itu, masih sukar ditebak! Tapi penampilan Golkar yang cuma jadi gerbong tambahan dalam kereta penguasa, konsekuensinya lebih mudah terbaca--cuma bisa ikut arah lokomotifnya!" "Sebagai partai pemenang Pemilu Legislatif 2004, posisi seperti itu jelas tak membuat Golkar seefektif sebagai partai berkuasa di zaman Orde Baru!" timpal Umar. "Dalam kampanye Pemilu Legislatif 2009 misalnya, Golkar tak mudah mengklaim keberhasilan pemerintah sebagai suksesnya! Di lain pihak, kalau pemerintah gagal atau mengecewakan rakyat, Golkar langsung kena getahnya!" "Dengan manuver itu memang posisi politik Golkar menjadi jauh dari elegan dibanding pra-Pemilu Legislatif 2004, yang masih dengan enak menawarkan diri sebagai alternatif dari penguasa yang saat itu sedang berat menghadapi multikrisis!" tegas Amir. "Golkar tak bisa lagi menjual kejayaan masa lalunya kepada rakyat karena saat jualan itu laku dan Golkar memenangi Pemilu Legislatif 2004, Golkar gagal mengujudkan janjinya dan hanya jadi pengikut--baik dalam Koalisi Kebangsaan pada Pemilihan Presiden. maupun kini cuma sebagai pelengkap penguasa!" "Lantas, jika hanya demi insentif politik yang belum nyata sedang konsekuensinya begitu jelas, kenapa memilih manuver?" kejar Umar. "Pertama tentu karena tarikan kuat Ketua Umumnya yang wakil presiden!" jawab Amir. "Kedua, harapan insentif berupa tambahan kadernya duduk di kabinet dalam reshuffle, meningkatkan secara kualitatif sumber daya partainya! Ketiga, dan mungkin terpenting, ada agenda-agenda tertutup yang dengan berada dalam jajaran pemerintahan lebih mudah menjalankan dan mengwujudkannya, ketimbang kalau berada di luar!" "Berarti manuver Golkar membuatnya makin praksis-pragmatis!" timpal Umar. "Sebab, agenda tertutup sering terbatas untuk partai atau kadernya! Kalau terbuka, mungkin ada sebagian yang untuk rakyat! Artinya, dengan agenda tertutup rakyat cuma bisa berharap dapat cipratan!" *** H. Bambang Eka Wijaya "PARTAI Golkar manuver jadi partai pendukung pemerintah!" ujar Umar. "Manuver ini bagi Golkar seperti keluar dari tukang urut, mengobati kakinya yang terkilir saat masuk Koalisi Kebangsaan yang gagal memenangkan Pemilihan Presiden lalu!" timpal Amir. "Soalnya, sepanjang sejarah Golkar lebih fasih sebagai partai berkuasa, hingga kiprahnya selaku pengimbang dalam Koalisi Kebangsaan jadi wagu!" "Manuver Golkar ini punya konsekuensi logis dalam percaturan politik nasional karena dukungan politik buat pemerintah--terutama di DPR--langsung jadi mayoritas mutlak!" sambut Umar. "Kekuatan pengimbang kini tinggal PDIP, PDS, PBR, dan sejumlah partai kecil, sedang PKB masih harus dilihat dari upaya islah kubu Muhaimin dan Alwi Sihab!" "Konsekuensi logis dengan mayoritas mutlak kekuatan parlemen mendukung pemerintah adalah berubahnya fungsi DPR sebagai lembaga stempel kebijakan pemerintah--kembali seperti di Orde Baru!" tegas Amir. "Masalahnya, apakah insentif politik yang bakal diterima Golkar dengan manuver itu sebanding dengan konsekuensi itu, masih sukar ditebak! Tapi penampilan Golkar yang cuma jadi gerbong tambahan dalam kereta penguasa, konsekuensinya lebih mudah terbaca--cuma bisa ikut arah lokomotifnya!" "Sebagai partai pemenang Pemilu Legislatif 2004, posisi seperti itu jelas tak membuat Golkar seefektif sebagai partai berkuasa di zaman Orde Baru!" timpal Umar. "Dalam kampanye Pemilu Legislatif 2009 misalnya, Golkar tak mudah mengklaim keberhasilan pemerintah sebagai suksesnya! Di lain pihak, kalau pemerintah gagal atau mengecewakan rakyat, Golkar langsung kena getahnya!" "Dengan manuver itu memang posisi politik Golkar menjadi jauh dari elegan dibanding pra-Pemilu Legislatif 2004, yang masih dengan enak menawarkan diri sebagai alternatif dari penguasa yang saat itu sedang berat menghadapi multikrisis!" tegas Amir. "Golkar tak bisa lagi menjual kejayaan masa lalunya kepada rakyat karena saat jualan itu laku dan Golkar memenangi Pemilu Legislatif 2004, Golkar gagal mengujudkan janjinya dan hanya jadi pengikut--baik dalam Koalisi Kebangsaan pada Pemilihan Presiden. maupun kini cuma sebagai pelengkap penguasa!" "Lantas, jika hanya demi insentif politik yang belum nyata sedang konsekuensinya begitu jelas, kenapa memilih manuver?" kejar Umar. "Pertama tentu karena tarikan kuat Ketua Umumnya yang wakil presiden!" jawab Amir. "Kedua, harapan insentif berupa tambahan kadernya duduk di kabinet dalam reshuffle, meningkatkan secara kualitatif sumber daya partainya! Ketiga, dan mungkin terpenting, ada agenda-agenda tertutup yang dengan berada dalam jajaran pemerintahan lebih mudah menjalankan dan mengwujudkannya, ketimbang kalau berada di luar!" "Berarti manuver Golkar membuatnya makin praksis-pragmatis!" timpal Umar. "Sebab, agenda tertutup sering terbatas untuk partai atau kadernya! Kalau terbuka, mungkin ada sebagian yang untuk rakyat! Artinya, dengan agenda tertutup rakyat cuma bisa berharap dapat cipratan!" *** [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/