http://www.harianterbit.com/artikel.php?kategori=TAJUK_RENCANA&id=33390

2 December 2005 - 14:56


Suara tentang Islam



DIN Syamsuddin, ketua umum PP Muhammadiyah yang diangkat menjadi anggota Dewan 
Pimpinan Konferensi Pimpinan Islam Sedunia, menegaskan bahkan munculnya aksi 
kekerasan dan terorisme di kalangan muslim karena selama ini umat Islam 
diperlakukan tidak adil akibat ketimpangan global yang bersumber dari sistem 
sekularisme. 

Sementara itu dalam pertemuan kementrian agama se ASEAN di Jakarta yang 
berakhir kemarin, para tokoh juga sepakat menolak terorisme dan mencari pula 
upaya memeranginya sambil berusaha menyeimbangkan informasi yang benar tentang 
Islam. Dalam pekan ini kita juga mencatat komunitas lintas iman di Indonesia 
menyerukan tentang perlunya memerangi terorisme. 

Kita angkat masalah ini mengingat apa yang mereka suarakan seharusnya telah 
mereka teriakkan sejak peristiwa ambruknya menara kembar WTC di New York. 
Adalah aneh bahwa setelah begitu banyak bom berjatuhan di Indonesia yang 
disebabkan oleh teroris, dan biang terornya tertembak mati kita baru bersuara. 

Kita akui pernyataan mereka bukan soal terlambat atau tidak, bahkan kita 
sebagai umat Islam tetap berterima kasih kepada mereka karena ada kehendak 
besar untuk menjernihkan soal Islam, dan ajaran Islam yang tidak mentolerir 
terorisme dan perbuatan radikal lainnya yang menyengsarakan manusia. Sebab 
Islam memang harus menjadi rahmat bagi seluruh alam. 

Yang hendak kita tekankan di sini adalah soal kekalahan umat Islam dalam 
berdiplomasi di dunia internasional. Kita selalu kalah suara dibanding 
gembar-gembornya negeri barat terutama Amerika Serikat bisa mengkondisikan 
hampir seluruh kantor berita dunia sukarela mengeksposnya suaranya. Setidaknya 
kita akui ada diskriminasi informasi di dunia karena orang Islam yang baik 
justru rendah hati dan tidak banyak mengubar suara atau pernyataan. 

Kita tidak tahu organisasi besar dunia saja seperti Rabithah Alam Islami juga 
tidak nyaring gaungnya bicaranya. Tidak berbeda dengan negara-negara Islam lain 
di kawasan Teluk. Bisa jadi karena kawasan Timur Tengah memang dikuasai Amerika 
[lewat minyaknya], atau karena kawasan itu senantiasa panas, sarat dengan 
peperangan atau diperangi Amerika. Tokh umat Islam memang sudah terlalu lama 
tidak punya gigi untuk bersuara keras. 

Kita tidak tahu dari mana harus memulai lagi untuk menjelaskan kepada dunia 
tentang Islam dan umat Islam yang toleran dan bisa menjadi rahmat bagi dunia. 
Setidaknya apakah negeri-negeri Barat mau mendengar dan memahami tentang Islam 
dan umat Islam secara memadai. Sebab, paham sekularisme menjadi tren yang kian 
mencekam peradaban masa kini. 

Indonesia telah memilih menjadi negara bhineka tunggal ika kareba kondisi riil 
masyarakatnya yang majemuk. Namun mengingat umat Islam merupakan penduduk 
mayoritas, bahkan terbesar di dunia, umat Islam harus merasa benar-benar 
terpanggil untuk menjadi penjernih Islam dan peradabannya. 

Kita prihatin bahwa dunia begitu curiga pada umat Islam, namun kewajiban bagi 
tiap muslim untuk menyampaikan risalah Islam dengan benar. Untuk itu kerjasama 
lintas komunitas muslim harus terjaga benar sinkronisasi dan integritasnya. *

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to