Surat  Jembatan Sembilan:
   
   
   
  TALENTS CACHES D’INDONESIE
   
   
  ‘Talents Cachés d’Indonesie’ [Bakat Terpendam Indonesia]  adalah sebuah 
organisasi Perancis yang didirikan pada September  2004   oleh Emmanuele 
Bethery berdasarkan undang-undang 1901 [Loi  1901]. Organisasi-organisasi yang 
didirikan berdasarkan Undang-undang 1901 ini bersifat nirlaba dan memberikan 
peluang kepada seluruh anggota masyarakat untuk mengembangkan potensi serta 
prakarsa mereka untuk hal-hal  yang bersifat sosial dan kemanusiaan. 
Komite-komite solidritas dengan berbagai  negeri di dunia pun didirikan atas 
dasar UU 1901 ini, misalnya Lembaga Persahabatan Franco-Indonesia ‘Pasar Malam’ 
yang sekarang merupakan salahsatu organisasi non pemerintah sangat aktif di 
Perancis dalam mengembangkan persahabatan antara rakyat Perancis dan Indonesia 
melalui pendekatan kebudayaan, Komite Perancis-Indonesia, Komite Timor Lorosae, 
Agir pour Timor,  dan lain-lain… 
   
  Talents Caches d’Indonesie, disingkat Tacaindo, merupakan Assocciation Loi 
1901 yang unik. Keunikannnya terletak pada bidang yang ia tangani yaitu 
senirupa, Khususnya senirupa Indonesia. Sepanjang pengetahuan saya, dalam 
sejarah hubungan antara Perancis-Indonesia, baru kali ini muncul sebuah 
organisasi yang mengkhususkan diri guna menangani masalah senirupa Indonesia 
dan mempromosinya secara sistematik dan terorganisasi.  Prakarsa berani dan 
unik ini muncul dari Emmanuele Bethery, seorang perempuan Perancis yang  
mendapat pendidikan formal dalam bidang sosiologi dan periklanan. Dengan 
pendidikan formal ini, Emmanuele selama limabelasan tahun menjabat pos sebagai 
Kepala Produksi dan Penanggungjawab Hubungan Masyarakat dalam dunia penerbitan 
dan dunia kanak-kanak.
   
  Pada tahun 1996 ia menemukan Indonesia ketika ia bertugas di Jakarta selama 
lima tahun. Pertemuannya dengan Indonesia pada tahun-tahun tersebut telah 
melahirkan rasa simpati dan tertarik pada berbagai segi kehidupan termasuk pada 
dunia seninya , terutama akan dunia senirupa. Di bidang ini, Emmanuele melihat 
bahwa para pelukis Indonesia berada di bawah bayang-bayang kekurangan struktur 
pendukungt dan syarat-syarat pengembangan diri.  Keadaan demikian menimbulkan 
pertanyaan-pertanyaan byang mengusik diri Emmanuele: ‘Bagaimana membantu 
mereka? Bagaimana menyokong secara kongkret para pelukis  ini  di bidang 
pengungkapan diri mereka?’
   
  Dengan pertanyaan-pertanyaan demikian, Emmanuele kemudian berjumpa dengan 
Nita Nursita , seorang pelukis dan pematung yang lahir di Bandung, 24 Januari 
1967.
   
  Nita tinggal menetap di Jakarta bersama seorang anak perempuan berusia 30 
bulan. Dia lulusan Sekolah Tinggi Bahasa Asing [STBA] tahun 1992 dan dari 
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi [IPWI] Program Master Manajemen. 
   
  Nita  belajar mematung dan melukis dari berbagai guru ahli dari tahun 1997 
sampai sekarang dan mengikuti kursus melukis dan sketsa di Academie de 
Porte-Royal Paris pada musim panas 2001. Dia telah banyak berpartisipasi dalam 
berbagai pameran bersama baik lukisan mau pun patung di berbagai kota 
Indonesia. Dia juga sering berpameran di Jepang dan Perancis.  Maret 2005 ia 
berpameran di Kedubes Indonesia Paris dan Oktober 2005 di galerie ‘La Compagnie 
des Arts’, Paris. 
   
  “Oleh kegiatannya sebagai pelukis dan pematung,  Nita muncul sebagai pelopor 
bagi sekelompok grup pelukis” demikian menurut pengamatan Emmanuele  yang 
mencari patner dalam usaha menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menggelitiknya 
di atas.
   
  Di samping melukis dan mematung, Nita juga banyak meluangkan waktu untuk 
mengurusi sebuah asosiasi sosial anak jalanan, antara lain dengan mencari dana 
melalui penyelenggaraan bazaar amal. Di bazaar-bazaar ini, Nita menjual atau 
memasarkan lukisan-lukisan para pelukis yang sudah punya nama tapi sedang 
berada dalam kesulitan finansil. 
   
  Emmanuele kemudian mengusulkan kepada Nita agar bersama-sama melakukan 
perjalanan keliling  di galerie-galerie serta desa-desa Jawa guna menemui para 
pelukis, terutama mereka belum bernama dan masih berada ‘di luar sirkuit 
perdagangan dan turistik,  tapi tidak tahu bagaimana menjual lukisan-lukisan 
mereka sehingga berada dalam kesulitan finansil serta syarat-syarat material 
dalam melukis’. Berdasarkan ide-ide demikian maka September 2004 Emmanuele 
bersam-sama Nita , Sjafri dari Minangkabau,Ipriyanto Maryohadi  dari Boyolali, 
Yaqub Uyun dari Depok,Titis Jabaruddin dari Yogyakarta, Risan Hadi dari 
Sumatera Selatan, dan lain-lain pelukis telah mendirikan Tacaindo *]. Perancis 
dijadikan oleh Tacaindo sebagai salah satu negera pemasaran dan tempat pameran.
   
  Sejak pertengahan Desember 2005 lalu,  dengan bekerjasama dengan Koperasi 
Restoran Indonesia [yang juga berfungsi sebagai lembaga kebudayaan], 12 rue de 
Vaugirard, 75006 Paris,  selama sebulan penuh Tacaindo tengah mengadakan 
pameran lukisan dari 13 pelukis-pelukis anggotanya : Esti, Iim, Maryuli,  
Nita,Parmin, Risan, Sjafri, Titis, Uyun, Xling, Yarni dan Yuni. 
   
  Yang menarik perhatian saya dari usaha Tacaindo dalam mengembangkan senirupa 
Indonesia serta  mencoba  secara kongkret membantu  para pelukis Indonesia 
bahwa ia dilakukan secara terorganisasi, terancang dan  dilakukan secara 
bersama-sama. Melalui pameran-pameran yang di lakukan Tacaindo di Perancis, 
secara langsung dan nyata, ia memperkenalkan senirupa Indonesia ke publik 
Perancis di samping mendorong persahabatan antara kedua rakyat : 
Perancis-Indonesia, dengan pendekatan  kebudayaan. Menyelenggarakan pameran 
lukisan di luar negeri, bukanlah masalah sederhana. ***
   
  Paris, Desember 2005.
  JJ. Kusni
   
  Catatan:
  Untuk yang ingin  mengenal lebih lanjut Tacaindo,  yqang bersangkutan bisa 
dibuka alamat berikut: www.tacaindo.net
  
                
---------------------------------
Yahoo! Mail - now with Autocomplete that helps fill email addresses. 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$15 provides a child with safe, clean water. Your gift can make a difference.
http://us.click.yahoo.com/LSmZ0B/icGMAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to