SUARA PEMBARUAN DAILY

Muhammadiyah Tawarkan Gedung untuk Ibadah Natal

Pembaruan/Charles Ulag

DAMAI NATAL - Sejumlah pemuka lintas agama yang tergabung dalam
Indonesia Community for Religion and Peace (ICRP) di antaranya (dari
kiri ke kanan) mantan Ketua Umum PGI Pendeta Nathan Setiabudi, Ketua
Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin, General Secretary ICRP Theophilus
Bela, Ketua MUI Amidhan, tokoh perempuan Maya Rumantir dan Ketua Umum
Walubi Siti Hartati Murdaya bergambar bersama seusai jumpa pers tentang
seruan perdamaian menyambut perayaan Natal 2005 dan Tahun baru 2006 di
Jakarta, Rabu (21/12).

JAKARTA - Memberikan ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru kepada sesama
warga bangsa merupakan bagian dari ikatan tali silaturahmi nasional.
Karena saat ini semua tokoh agama bertekad untuk mengembangkan tali
silaturahmi nasional dengan tulus, jujur, terbuka dan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika. Pasalnya, para tokoh agama memiliki keprihatinan
yang sangat mendalam atas situasi nasional dan kebangsaan serta
kehidupan bermasyarakat Indonesia yang semakin jauh dari nilai
Panca-sila.

"Menjelang Natal dan Tahun baru kami tidak ingin ada lagi insiden natal
berdarah. Dan bagi umat Kristen atau Katolik yang tidak dapat
menjalankan ibadah natal karena tempat ibadahnya masih ditutup,
Muhammadiyah menawarkan sarana gedung atau ruang pertemuan milik
Muhammadiyah seperti sekolah, kampus, rumah sakit dan sejumlah tempat
lainnya untuk dijadikan tempat Natalan," demikian dikatakan Ketua Umum
PP Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsuddin kepada wartawan disela-sela
pertemuan dengan puluhan tokoh lintas agama yang tergabung dalam
Indonesian Community for Religion and Peace di gedung PP Muhamamdiyah,
Rabu (21/12).

Sedangan, Ketua Majelis Ulama Indonesia, Amidhan menegaskan dalam Islam
sesungguhnya kata damai merupakan bagian terpenting dan telah menjadi
nafas kehidupan. Karena dalam satu hari rata-rata kata damai diucapkan
lebih dari 10 kali dalam setiap kesempatan atau ketika seseorang habis
melakukan ibadah Sholat.

"Assalammualaikum atau yang berarti damai yang sesungguhnya sangat
melekat dalam diri umat Islam. Karena itu, sangat disesalkan jika
pencitraan terorisme senantiasa dihembuskan oleh masyarakat
internasional dan membuat citra umat Islam di Indonesia semaki buruk.
Padahal, mungkin saja hal ini merupakan bagian dari skenario global
yang ingin menjatuhkan Islam dan mengkondisikan agar konflik antar umat
beragama terus terjadi," ujarnya.


Sedih

Sedangkan mantan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia
(PGI), Nathan Setiabudi mengatakan dirinya merasa sedih setiap Natal
karena suasana trauma bom Natal tahun 2003 setiap saat selalu hadir
dalam diri umat Kristen ketika hendak melakukan ibadah atau misa natal.


"Sesungguhnya natal yang membawa pesan perdamaian dengan suasana
sukacita disambut tanpa rasa takut. Namun, kini ribuan polisi dan
aparat keamanan berada di rumah-rumah ibadah sehingga rasa aman untuk
melakukan ibadah atau misa juga menjadi tanggungjawab negara. Hal ini
terasa damai natal terasa tawar ketika kaki berada di dalam gereja,"
ujarnya. Dikatakan, ditengah keprihatinan dan kemelut perekonomian yang
mendera masyarakat hendaknya umat Kristen dalam melaksanakan aktivitas
natal tidak menunjukan sikap materialisme atau konsumtif.

Natal harus dimaknai dengan kehadiran sebuah keluarga baru sederhana
yang ada di dalam kandang padahal Allah hadir dalam rupa manusia dengan
penuh kesederhanaan.

Sedangkan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Saiful Bahri Ansori
mengatakan tantangan bagi pelaksanaan tugas dan peran pemerintah dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara di bidang agama adalah bagaimana
supaya Pancasila dengan nilai-nilai luhurnya dapat dilaksanakan secara
murni dan konsekwen.

Bila perlu pemerintah melarang tegas dan keras para pemimpin dan tokoh
agama mewartakan benih-benih kebencian dan permusuhan antaragama dan
pemeluknya. Dengan demikian formalisme tidak menjadi begitu kuat hingga
Indonesia seakan-akan negara seremonial belaka.

"Tak bisa dipungkiri bahwa para pemimpin agama adalah inti kekuatan
agama dan umat. Lewat perannya sebagai pengawal ajaran agama, juru
bicara aspirasi dan kepentingan umat serta integrator umat yang dapat
menyatukan seluruh potensi umat, para pemimpin dan tokoh agama (ulama,
kyai, pastor, pendeta) seyogyanya menyetop ajaran stigmatisasi agama
lain sebagai agama sesat dan kafir dan lalu mengedepankan persaudaraan
dan persahabatan antaragama, universalitas ajaran agamanya tanpa
menghilangkan keotentikan dan keunikannya," paparnya. (E-5)

Last modified: 22/12/05



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/f4eSOB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to