Soal Madinah dgn Piagam Madinah dan Indonesia dengan Pancasila, bukannya harus membedakan antara Madinah dengan Indonesianya, yang segala sistem sudah berubah semisal sistem transportasi onta dgn sistem transportasi mobil/pesawat. Tapi lebih kepada cita-cita dan values yang dikandung oleh negara Madinah merupakan ideal sebuah negara "modern" di masa depan. Dan juga kelebih kepada nilai-nilai dasar negara Madinah seharusnya sangat ideal menjadi acuan pembangunan negara yang menjadi cita-cita umat. Madinah kala itu sangat riskan akan benturan antara suku karena banyaknya suku dan masing2 suku sangat bangga akan kesukuannya. Agamanya jg bukan Islam saja. Tapi kemudian bisa dipersatukan dengan piagam Madinah tsb dan sampai sekarang (dan karena ini juga dicanangkan oleh seorang yang dipercaya dan terpecaya oleh semua suku). Ini tak jauh dengan Indonesia yang multi ras dan multi agama.
Ini sudah pernah saya utarakan dulu. Mungkin Mbah masih cuti waktu itu. Ini yang membuat saya terheran-heran kalau orang Islam sendiri harus menjiplak ide Barat, soal ide membangun negara, yang budaya dan agamanya nya dah jelas beda. wassalam, NB: soal NAD, di posting terpisah aja ya Mbah --- In ppiindia@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <linadahlan@> > wrote: > > > > Lina: Pancasila itu terbukti tapi belum 100% (untuk Indonesia). > Khilafah or SI terbukti 100% (di Madinah). Kesimpulannya apa? > > DH: Mbak, antara masa negara Madinah dan RI terbentang ribuan tahun, > sikon sudah sangat berbeda. bayangkan, kalau negara Madinah diulangi > dengan sikon RI, pasti lain hasilnya. Buktinya, setelah itu, tak ada > lagi yang mampu membuat Madinah baru. sampai kini. kalau negara > negara yang berbangsa Areab tak mampu, padahal budayanya dan > sikonnya lebih mirip, apalagi kita, yang 100% bukan berbudaya Arab > ----------------- > > Lina: Piagam Madinahpun menghargai manusia bukan karena asal agama > dan suku. Persatuan di Madinahpun masih kuat. Kesimpulannya apa? > > DH: Mbak, antara skenario etnis Madinah dan RI jauh berbeda. Juga di > Timur tengah, antara Kurdi, Arab dan Iran yang shiah tak mungkin > hidup bersama dengan damai. > --------------------- > > > Lina: Pancasila memang terbukti sebagai pemersatu pada saat genting > tsb.Tapi, kalaupun sekarang ini Indonesia masih "exist" itu bukan > karena Pancasila, saya pikir. Indonesia dah gak "exist" dah tergadai. > > DH: Mungkin mbak benar. Daya perekat Pancasila agak memudar, karena > terlalu banyak pengkhianatan terhadap ideenya sendiri. Dengan > adanya "negara NAD" yang lain dari yang lain, ditengah keberadaan > negara ini, sudah pengkhianatan. > --------------------- > > Lina: Kalau dalam hal ini (soal pembangunan), bukannya partly lagi > mas, bahkan 100% bukan salahnya Pancasila. Sebetulnya ini bukan > soal salah siapa, tapi seberapa besarkah Pancasila bisa dijadikan > bukti sebagai ketahanan suatu negara? Pancasila dan agama hanyalah > benda mati. > > DH: SETUJU. > --------------------------- > > Lina: Lah buktinya Nabi Muhammad SAW datang membawa agama Islam di > tanah Arab dan membuat Arab Jahiliyah menjadi beradab/berbudi, apakah > tidak bisa dijadikan bukti agama membuat manusia berbudi? > > DH: Yakin mbak, menausia islami itu berbudi? kalau demikian, mengapa > negara kita dari awal amburadul? Mengapa banyak kemaksiatan di > negara negara mayo Islam? Mengapa seringkali terjadi bunuh bunuhan > antar bangsa islam? > ------------------- > > LN: Banyak juga di kota-kota kecil, dimana masyarakatnya (yang > menjadikan agama sebagai dasar kehidupannya), merasa hidup tenang > meski negaranya terjajah. Ini yang dikatakan batin mereka tak > terjajah or Batin yang meredeka meski negara terjajah (Ini juga kan > karena agama?). Banyak orang gak stress dan bunuh diri meski > kehidupan sudah demikian sulitnya, ini juga karena agama. > > DH: dimana ini mbak? kalau boleh saya sebut wilayah kecil yang benar > benar masih solider dan tenang, adalah wilayah Tengger, dimana > masyarakatnya 100% Non Islam. Juga seluruh Minahasa TENANG sekali, > dimana penduduk Non islam sangat dilindungi. bagaimana Aceh yang ber > SI ria? > ---------------------------- > > Lina: Lebih sayang lagi kalau sudah diakherat kita baru tau > buktinya. Segelintir orang dimasa nanti dan segilintir orang yang > telah merasakan dulu menjadi banyak gelintir...:-) > > DH: bagaimana kalau kita urus dulu hidup di bumi? memuliakan manusia? > ---------------------- > > Lina: dimilis ini? wah sayang saya ketinggalan lagi...:-( > Masalahnya minta dibuktikan. Ternyata bukti ada...:-) Apa ya rencana > Tuhan dengan dihadirkanNya bukti-bukti tersebut? > > > > Karna > > > > wassalam, > > DH: bukti mana mbak? yang benar benar teruji, dan bukan sekedar > kisah? bukti ketidakberhasilan membuat lagi negara islami banyak > mbak. > > Salam > > danardono > *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/