--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> Lina: <sambil terbingung-bingung>,
> apa di NAD tidak berlaku Ketuhanan Yang Mahaesa?...Waaah orang 
>Aceh  bakalan marah kalo dibilang mereka tidak memberlakukan 
Ketuhanan Yang Maha Esa.

DH: lhooo mbak, "ketuhanan Yang Mahaesa" didalam sila pertama 
berrati, semua agama adalah sama. Jadi negara tak berazazskan satu 
akidah agama, tetapi semua agama yang ada di Indonesia. Inilah arti 
rumusan ini sesuai dengan jiwa sidang persiapan kemerdekaan RI.

> Lina: lah kok ada Hari Kesaktian Pancasila, tanggal berape tuh 
> ye...lupe...


DH: Ahh, ini kan konyol, dimana Pancasila diplintri jadi alat 
pembenaran kekuasaan. Mana mungkin Pancasila sakti? Mungkin 
maksudnya, harus kita hormati sebagai azas kebangsaan bersama.

 
> Lina: Wah mbah tak menyimak tulisanku, apa aku nya yang gak jelas 
> nulisnya. Aku kali ya yang acakadul nulisnya kemaren? Maksudku 
gini, 
> pernah aku baca bahwa dalam rangka mempersatukan nusantara ini, 
> Soekarno melobying pemimpin2 (suku) termasuk pemimpin2 Aceh (Daud 
> Beureh kah?) dengan menjanjikan Syariah Islam akan berdiri di Aceh 
> nanti...kalau sudah bersatu. Maka dgn semangat pemimpin itu 
> mengumumkan kpd rakyatnya utk ikut bergabung kedalam NKRI. Maka 
> kemudian bergulirlah ide2 tuk membuat segala ideologi negara. Nah 
> ketika ideologi negara ini dah terbentuk, dan NKRI dah tercipta, 
> janji2 itu tak dipenuhi. Sulit tentunya bagi Aceh tuk menagih 
janji 
> kalau akhirnya dikatakan (diberi cap) mereka menentang ideologi 
> negara. 

DH: Yang memungkiri janji kepada Daud bereueh adalah bung Karno. 
Mungkin. namun bukan NKRI atau Pancasila itu sendiri. Pancasila tak 
menjanjikan apa apa, malah harus dipenuhi, agar berhasil. Kayak 
program diet, gak janji apa apa, bahwa kita akanlangsing dsb. 
Apalagi kalau gak dijalankan ha ha


>Bagaimana Aceh tak sakit hati kalau kemudian kekayaan alam 
> merekapun, bukan mereka yang menikmati? Nah kalau kini pemimpin 
> sekarang ingin berlaku jujur, apa itu suatu pengkhianatan?

DH: Ini soal lain, mbak. Pemerintah pusat yang mempermainkan 
perasaan orang daerah. Ini memang pengkhianatan. Tapi bukan NKRI 
atau Pancasila yang melakukannya.

> 
> Itulah kebingungan saya juga. Kenapa umat Islam (termasuk Saudi 
> sekalipun)tidak mau melaksanankan or menciptakan nilai2 spt itu.
> 
> Mungkin keampuhan Piagam Madinah itu disebabkan karena dibentuk 
> dengan kejujuran murni dari pemimpinnya. Adakah kini pemimpin 
sejujur sang Nabi SAW? Pancasila buat saya cukup meniru gaya piagam 
Madinah. 
> Hanya saja...mungkin...ada ketidak jujuran dan penuh rasa takut 
akan rasa keduniawian dari pemimpinnya ketika itu(jadi gak 100% 
karena Allah semata)...:-)
> 
> wassalam,

DH: Jitu mbak! Kalau sosok bijaksana macam nabi Muhammad yang 
mempini Indonesia, pasti akan terjadi keadaan yang diimpikan umat 
Islam. Tetapi systemnya saja, yakni piagam Madinah dengan SInya, 
tanpa sosok yang mewujudkannya, adsalah bukan jaminan.
Anda dapat bayangkan negara Islam Indonesia dibawah pemimpin 
pemimpin yang ada?

Masalah ini juga dihadapi negara negara Islam lainnya. Tak ada 
pemimpin yang mampu menjabarkan SI kedalam kenyataan yang ada, sikon 
Sosbudekonopol yang ada.

Lihatlah, kerajaan Mongolia pernah terbentang dari pantai samudra 
Pacific sampai kedataran Rusia, dibawah Dschengis Khan. Beliau 
gunakan system yang andal untuk saat itu. Namun kini, tak mungin 
rakyat Mongolia mengembalikan kejayaan itu.

Juga Pancasila, sebagai falsafah negara, menurut saya, tak pernah 
satu detikpun diwujudkan. hanya dipakai sebagai alat kekuasaan.

Salam

danardono
>






***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke