Mbak, siapakah penganut Buddha dari Thailand yang menyokong
pendirian negara agama Islam dibumi Indonesia? Mohon disebutkan
namanya mBak.

Saya sependapat, bahwa umat Islam hendaknya hidup menurut SI,
sebagaimana kami hidup menurut aturan agama kami masing masing. Ini
syah dan wajar.  saya yakin, kebanyakan umat beragama di negeri ini,
menjalankan ibadah mereka dengan saleh. Jadi SI dalam kehidupan se
hari hari telah dijalankan. mesjid dan gereja juga bertambah.

Yang menjadi soal, ialah, apabila SI dijadikan hukum negara bersama,
dimana umat dari berbagai agama hidup disini, sejak zaman Majapahit
dan Shailendra. Ini kan negara bersama, mbak? jangan di aduk aduk
lahh, lalu dijadikan seolah negara ini milik satu penganut agama
saja.

Iya kan mbak?

Salam

Danardono





--- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Sesungguhnya titik tekan yang aris soroti adalah rasa kemirisan
dalam hati saya, kenapa Penganut Budha dari Thailand repot-repot
jauh datang kesini untuk mendukung perjuangan syariat Islam.
>    Sementara umat ISlam di sini atau bahkan Ulamanya masih ragu
atau menolak Syariat ISlam. Bagaimana seorang tua renta, sepuh,
terzalimi oleh negara besar. Apalah seorang Abu Bakar Ba'asyir...
Hanya karena keyakinan dan kerinduannya pada syariat ISlam.
>   
>   Adakah motif ekonomi dan materi di sana? Adakah motif untuk
dipuji atau popularitas disana? Adakah motif untuk menjadi seorang
tokoh dan mendapatkan berbagai pernghargaan dari dunia
Internasional? Beliau bertahan dan berjuang demi sesuatu yang ia
yakini, imani dan prinsip hidup yang dipegang teguh. Yakni ISlam.....
>   
>   
>   Ya... saya menginsafi saya itu siapa, ilmu itu sangat terbatas
sekali. Dosaku banyak, amalku sedikit. BAsic ilmu saya adalah ilmu
eksak bukan ilmu agama, tapi aris memahami kalau menolak syariat
Islam sebagian atau seluruhnya, berarti menolak apa yang tercantum
dalam Al Quran. KAlau menolak isi kandungan dalam Al Quran,
bagaimana seorang muslim mempertanggungkanjawabkan dirinya terhadap
rukun iman kepada kitab Allah di hadapan Penciptanya.
>   
>     Bahwa menolak syariat ISlam bisa membawa seseorang  jatuh pada
kekufuran...........logika dan rasionalitas saya masih
normal........ Mungkin bila ada pemeluk agama lain ada yang menolak
SI, masih dipandang wajar...karena mereka belum tahu dan belum
merasakan  didepan mata kondisi  Syariat ISlam diterapkan.
>   
>   Tapi  bagaimana mungkin seorang muslim menolak aturan agamanya
sendiri yakni Syariat ISlam?  Logiskah?Rasionalkah? Apa yang salah?
sedang mereka mengaku pemeluk agama Islam......
>   
>   Hatiku bertanya-tanya lalu kenapa Seorang muslim memilih Islam
sedangkan Syariatnya dia tinggalkan? Kenapa? Sudahkah seorang muslim
telah berpikir pada dirinya konsekuensi ketika dia telah memilih
Islam sebagai agamanya? Keistimewaan apa yang ada dalam ISlam yang
membuat ia memilihnya dibanding yang lain? Seperti pemeluk agama
lain memilih agamanya, karena dia mengganggap ada keistimewaan
dibanding yang lain?
>   
>   Adakah dalil dalam Al Quran dan HAdis, yang mengatakan bahwa
syariat ISlam saat ini tidak sesuai dan cocok lagi dengan kondisi
sekarang, sehingga dipaksa melar, elastis, atau bahkan ditinggalkan?
>   
>   Bukankah dalam ajaran ISlam, ketika Syariat ISlam itu
diterapkan, agama lain tak pernah dipaksa pindah agama.
>   
>   RAsulullah contoh dari pengamalan ISlam, tak pernah secuil pun
mengatakan SI tidak layak dalam segala kondisi. Beliau adalah
gambaran sempurna pelaksana SYyariat ISlam. Beliau manusia seperti
yang lain. SI bukanlah yang tidak mugkin. Sungguh berani sekali
seorang muslim yang mengatakan ISlam tidak sesuai dengan saat ini
sehingga tidak patut untuk diperjuangkan dan diterapkan serta
dibuang.
>   
>   Apakah orang yang mengatakan menolak syariat ISlam merasa
dirinya lebih mulia dibanding RAsulullah.........sehingga berani
membuat fatwa demikian.... ataukah dia takut akan.... resiko
menerima dan mengusahakan SI kembali?
>   
>   RAsulullah rela untuk diboikot, dicerca, dihina, disiksa, mau
dbunuh... demi memperjuangkan SI itu terterapkan.
>   
>   Ya Allah Ampuni saya atas kekhilafan yang ada an menyinggung
perasaan banyak ornag.  Saya memang masih banyak melakukan maksiat
(melalaikan SI), ilmu agama mungkin kalah jauh dengan banyak rekan-
rekan, namun Insya Allah tak akan sekali pun saya mengatakan menolak
syariat Islam, saya akan mendukung individu, kelompok atau siapapun
yang akan berjuang  demi SI. Maka Ya Wahhab berilah keistiqomahan
dalam diri makhluk lemah ini, makhluk sebutir debu diantara seluruh
ciptaan-MU. saya bukan apa- apa namun Allah tak pernah menyia-
nyiakan makhluknya.
>   
>   salam,
>   aris
>   






***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn
Indonesian language course


YAHOO! GROUPS LINKS




Reply via email to