Salam perbedaan :D

Ketika buku ini mulai ditulis...saya sudah tahu bahwa buku ini berbeda pendapat dengan mayoritas umat Islam di Indonesia, dengan mayoritas ulama Islam di Indonesia.....dan bukan hanya berbeda pendapat dengan mayoritas ulama Islam atau umat Islam di Indonesia saja, melainkan dengan umat islam dan ulama Islam mayoritas di dunia....
mmm......

Ketika kemudian buku ini saya rilis isinya di mailing list-mailing list di internet, begitu banyak pro kontra yang terjadi, meski jujur saja, yang pro alias yang sependapat (bukan sependapatan...he...he..) itu sangat sedikit..sedikit sekali...

Bahkan ketika buku ini mau dicetak diterbitkan, berapa orang yang mengancam...ada yang mengancam masuk neraka, ada yang mengancam secara fisik,dll

mm..mm..
Dan Alhamdulillah, pada tanggal 17 April 2006 kemaren, buku ini telah di launching bertempat di Hotel Mulia Senayan Jakarta.
Panitia dari Penerbit Dua Lautan, bekerjasama dengan Fima Rodeta dan Irena Centre mengundang tokoh-tokoh Islam yang ada dan juga tokoh2 Kristologi...juga organisasi2 Islam yang ada...
Dari NU diundang, dari DEPAG, dari Muhammadiyyah, dari FPI, Hizbut Tahrir, Salafi, Persis, ngundang juga tokoh seperti QUraish Shihab, AA GYM, Ustadz Jeffry, Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Iksan Tanjung, dan masih banyak lagi...
Ditambah dengan mengundang 6 Kedubes negara timur tengah, diantaranya adalah Brunei, Malaysia, Iran, Syiria...dan mengundang 25 media, baik media cetak seperti Republika, media TV, RCTI, Metro, TVRI, dll, dan radio...
Ditambah dengan didukung oleh 2 Artis mualaf, saudari Sandra ika dan Saudari Lyidia Pratiwi (mereka berdua sering banget main di sinetron-sinetron katanya..meski sayangnya saya yang gak pernah nonton sinetron..he..he..)
Total dihari oleh sekitar 77 orang....

Acara berlangsung mulai jam 13.30, dengan diawali sambutan dari Ibu Hj. Irena Handono, kemudian dilanjutkan dengan pembicara oleh penulis buku "Jangan ditunggu !!! Isa bin Maryam tidak akan turun di akhir zaman !".huttaqi...

Saya mulai sesi Prolog dengan berbicara tentang CARA BERPIKIR dan HEGEMONI KEKUASAAN MADZAB...
ketika cara berpikir kita tancapkan pada keyakinan bahwa semua hadits adalah benar, dan baru berpikir untuk memahami al Quran, maka pemahaman kita pada al Quran secara tidak kita sadari akan kita usahakan, akan kita sesuaikan supaya klop, cocok dengan pemahaman hadits yang sudah diyakini. Tetapi ini akan menjadi berbeda, sebagaimana disebutkan  di surat Imron 48, bahwa Al Quran ini adalah kontrol bagi kitab2 yang ada, maka seandainya al Quran ini yang kita pahami dulu, kita yakini, baru kemudian kita belajar memahami tentang hadits, maka akan tampak bagi kita, manakah hadits-hadits yang sesuai dengan al Quran dan manakah yang tidak.

Nah cara berpikir inilah yang dipakai oleh didalam memahami masalah Nabi Isa turun atau tidak diakhir zaman...dan cara berpikir ini pulalah yang dipakai oleh  ulama2 dulu maupun sekarang yang mereka juga tidak sependapat jika Isa bin maryam diyakini turun nanti di akhir zaman, seperti ulama Hamka, H. Amrullah, Sayid ridho, Al Alusi, dll.

Nah, setelah bicara tentang cara berpikir yang sekarang ini umumnya terbalik, maka dilanjutkan dengan bagaimana karakter seseorang atau segolongan orang untuk menguatkan dan mempertahankan madzabnya, alias Hegemoni kekuasaan madzab, kecondongan seseorang supaya madzab yang dipegangnya itu tetap berkuasa.
Sudah bukan lagi bicara soal benar atau salah, melainkan soal apakah sebuah pendapat itu sama atau berbeda dengan madzabnya..

Dan ini yang ditekankan oleh huttaqi ketika diwawancarai oleh media2...bahwa "Perbedaan adalah hal yang wajar, tidak perlu dianggap sebagai sebuah pertentangan ataupun perselisihan, apalagi dianggap sebagai sebuah perpecahan"
"Perbedaan adalah rohmat yang diberikan Alloh"

Setelah itu acara dilanjutkan dengan penyampaian isi buku dan ditutup dengan Epilog.

Epilog oleh huttaqi dimanfaatkan untuk menyampaikan tentang makna dibalik warna buku, kuning dan biru, makna di balik ukuran buku 14x21, makna dibalik jenis hufur, judul Bodoni dan hurufi isi Palatino, makna dibalik harga 66 dari penerbit atau 75 di toko buku, makna dari adanya lembaran2 putih di dalam isi buku, dan masih banyak lagi.
Sebagaimana biasanya di dalam tradisi tasawuf, maka tidak ada sesuatu yang sia-sia, segala sesuatu itu meskipun satu noktahpun itu membawa maksudnya sendiri-sendiri.

Setelah itu acara beralih pengalaman ruhani para artis, Lydia dan Sandra yang menceritakan bagaimana mereka sampai bisa masuk Islam. Kemudian acara break dan saat break itu dimanfaatkan untuk memberikan santunan kepada anak yatim 10 orang..Di dalam rangka memperingati hari lahir Nabi Muhammad saw lah acara ini diadakan, baik launchingnya pun termasuk santunan anak yatimnya..

Baru setelah break itu, selama kurang lebih 1 jam diadakan dialog langsung dengan penulis..Bisa dibayangkan dialog berlangsung cukup seru dan menarik banget..begitu banyak yang kontra gak setuju, meski ternyata ada juga yang sependapat...

Tetapi di dalam lingkup keilmuan, apa yang ditulis dibuku tersebut, dengan menggunakan referensi 100 kita lebih memang bukanlah tulisan yang ngawur, melainkan tulisan yang berdasar atas argumentasi yang kuat, Quran dan hadits...

Acara kemudian diakhiri dengan press confrence...

maka teringat apa yang sudah ditulis oleh huttaqi dengan tulisan tangan di depan halaman buku,
"Kebenaran tidak perlu diperjuangkan
Sebab sesungguhnya, kebenaran tidak butuh pengakuan
Apalagi butuh kesepakatan..
Tanpa pengakuan dan kesepakatanpun
ia adalah TETAP sebuah kebenaran"

huttaqi
Romadhon 1425 H

Dan "Perbedaan adalah sebuah kewajaran, bukan pertentangan apalagi perselisihan yang mengakibatkan perpecahan"
(disampaikan huttaqi di Berita Nasional TVRI jam 11.00 siang, hari selasa 18 April 2006)

salam
www.huttaqi.com

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn
Indonesian language course


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke