Saya gak ngerti alur pikiran sampeyan. Membandingkan Syariah Islam
(yang merupakan suatu ISME yang ditawarkan dari isme2 yang ada dalam
sejarah dunia) dengan KONDISI negara2 kafir?.

Sendi politik dan masyrakat bisa rusak karena banyak hal, bukan
hanya karena agama saja. Banyak yang bisa dijadikan tumbal dalam
kehidupan ini. Dunia (Barat) saat ini ingin menjadikan tumbal pula
kepada agama (Islam). Barat menganggap semua agama sama seperti
agama Kristen di jaman pertengahan.

Kalau sampeyan bisa berpendapat bahwa "negara2 kafir super power itu
tidak > membawa2 AGAMA di dlm negerinya untuk merusak sendi2
> politik dan sosial masyarakat" mengapa saya tidak boleh
berpendapat bahwa negara2 Islam ingin membawa agama (=syariah Islam)
di dalam negerinya untuk memperbaiki sendi2 politik dan sosial
masyarakatnya. Mengapa tidak biarkan mereka memilih caranya sendiri
karena mereka yakin hal itu sesuai dengan kultur dan budaya mereka?

Sejauh ini toh gak ada negara-negara Islam yang peduli kalau Barat
mau pake komunisme, liberalisme, or etc. Negara Islam gak pernah
ikut campur mengobok-obok mereka (mungkin emang gak ada power). 
Hanya dalam sebatas wacana berpolemik ria mereka mengatakan
liberalisme dan materialisme adalah ajaran setan.

Gak ada larangan bekerja sama dengan negara 'kafir'.
he..he..mengapa tersinggung amat sih dibilang negara 'kafir'? Kan
dah jelas kriteria 'kafir' dalam Islam itu apa. Jadi sebenernya gak
usah tersinggung. Saya pribadi gak aneh kalo orang begitu gampangnya
bilang anu kafir. Yang aneh adalah kalo sampe orang seperti Alvin,
mbah bilang Barat adalah kafir...:-). Semua kan harus dilihat latar
belakangnya...hayaaaa....

gitu aja dulu.




--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Alvin Daniel"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> hehehe...
> perlu dicermati pernyataan2 dan pertanyaan saya...
> yaitu antara syariat islam dan kondisi negara2 kafir.
> saya menuliskan bahwa negara2 kafir super power itu tidak
> membawa2 AGAMA di dlm negerinya untuk merusak sendi2
> politik dan sosial masyarakat.
>
> apa yg ada di indonesia?
> sudah menghina2 negara2 peminjamnya dgn cap 'kafir' tapi
> masih mau ngutang tiap taon, bahkan memohon2 supaya bisa
> diperpanjang deadline pelunasan nya.
>
> kalau brand2 minyak yg dikau sebutkan dibawah itu memang
> benar...mereka merusak negara lain dan menyedot minyaknya.
>
> yg saya ingatkan adalah, jangan menghina2 negara lain ketika
> kita tidak bisa memberi contoh mana yg baik dan mana yg slaah
> di dalam negeri sendiri...
> australia dan amerika yg membuat politik diskriminasi terhadap
> orang2 kulit berwarna saat ini sudah mencapai level mapan
> secara ekonomi...
> bisa bandingkan indonesia? dimana si mayoritas masih saja
> menyudutkan di minoritas dgn doktrin agama 'terbanyak' dan
> suku 'terbanyak' tetapi secara ekonomi masih kelabakan?!
>
> terimakasih pertanyaan saya akhirnya ada yg jawab...hehehe.
>
>
>
>
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Tampubolon,
> Mohammad-Riyadi" <Mohammad-Riyadi.Tampubolon@>
> wrote:
> >
> > Bagaimana menjawab pertanyaan yang masih patut
> dipertanyakan..?
> >
> > Apa benar ada negara sekuler bisa menjamin HAM warga
> negaranya tanpa
> > diskriminasi..?
> > Bagaimana nasib suku-suku Indian, orang kulit hitam di US,
> suku aborigin
> > di Aus? Bagaimana dengan kasus-kasus yang lain yang
> nyaris tak terdengar
> > karena kurang publikasi lewat media yang sudah dikuasai?
> >
> > Apa benar ada negara sekuler bisa membumi hanguskan
> KKN..?
> > Siapa pemilik/eksekutif Halliburton, Shell, Mobil Oil, dll? Bisa
> > dibuktikan penyerangan Irak dan afghanistan tidak ada
> kaitannya dengan
> > bisnis energi (minyak)?
> >
> > Bisa jawab tanpa ngelantur kemana-mana..?
> >
> > ^_^
> >
> >
> > -----Original Message-----
> > From: ppiindia@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> > Behalf Of Alvin Daniel
> > Sent: Tuesday, May 16, 2006 2:37 PM
> > To: ppiindia@yahoogroups.com
> > Subject: [ppiindia] Re: Syariat Islam di Jalur Lambat
> >
> > jadi kalau mau dianalisa pake logika, bukan dgn dalih agama
> dan
> > kepercayaan serta moral dsb, indonesia sudah kalah
> mentok...
> > segi agama bobrok (pertempuran, saling fitnah dan hatred
> antar pemeluk
> > agama), teknologi kacangan, pendidikan amburadul, birokarsi
> sampah,
> > politisi egois, dunia hiburan dam kesenian dirusak kaum
> fundies, dan
> > kondisi geografis yg jg memprihatinkan...
> >
> > malah ada segelintir manusia yg masih saja memaksakan
> ideologi agama
> > menjadi sistem kenegaraan...
> > menghina2 negara2 kafir yg jelas memberi hutang abadi,
> serta masih saja
> > meng-impor produk2 negara kafir itu utk menjalankan roda
> kehidupan di
> > jakarta.
> > swiss bisa bikin jam kukuk, indonesia bisa bikin jam karet (ga
> kalah
> > donk?).
> > italy punya mafia, indonesia punya FPI (ga kalah kan?)
> >
> > jadi kalau saja tiap bangsa dan negara mampu berpikir pake
> otak kirinya
> > dahulu, maka ga ada negara2 terbelakang...salah satunya ya
> ini disini.
> >
> > pertanyaan saya blm ada yg jawab:
> > kenapa negara2 kafir sekuler bisa menjamin HAM warga
> negaranya,
> > membumi-hanguskan KKN, serta menjaga hubungan baik
> antar pemeluk agama
> > meskipun islamnya minoritas?
> >
> > ada yg mau nyoba jawab?
> >
>






***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




YAHOO! GROUPS LINKS




Reply via email to