funding asing adalah funding yg berbau 'barat'..dan orang barat yg
suka mendanai LSM2 biasanya non-islam.
makanya enak dituduh...anti islam lah, dll...
kalau yg nyumbang nya dari arab, mungkin akan terjadi sebaliknya.

orang kadang liar, kabur dari doktrin agama karena memakai otak yaitu
salah satu organ tubuh kita yg berfungsi sebagai prosesor untuk
melakukan sesuatu yg lebih baik atau membawa keuntungan...
otak dipakai untuk memperbaiki keadaan...
dipakai untuk membawa kemajuan...dan juga kadang dipakai untuk
menghancurkan.

mengenai homosex, saya sendiri tidak setuju dgn aktifitas mereka krn
sangat menyebarluaskan penyakit (tidak melihat sisi agamis).
dan juga mereka tidak menghasilkan keturunan...
tetapi untuk memperlakukan mereka lebih rendah dari kita sendiri, itu
juga tidak bisa dibenarkan.

homoseks juga manusiaaaaaa...



--- In ppiindia@yahoogroups.com, Free Thinker <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> "................Jadi, kita patut bertanya, kenapa  IAIN begitu liar
dalam menafsirkan ajaran-ajaran agama? Apakah ada kaitanya dengan
funding asing yang selama ini mengucurkan dana ke IAIN?"
>   
>   Kenapa ya.. ketika ada ketidaksepahaman (apalagi yang ekstrem)
selalu dikaitkan dengan "funding asing", konspirasi antiislam,
pengaruh barat, bla.. bla.. bla...? Pernahkah terpikir kalau ternyata
ide-ide yang "liar" dan di luar mainstream itu muncul karena manusia
berpikir, manusia berkembang, manusia melihat realitas yang ada di
sekelilingnya, manusia bertambah kritis, manusia menemukan
tafsir-tafsir baru atas teks-teks yang tadinya selalu ditafsirkan sama??
>   
>   .... Just a passing thought!
>
>
> faris ahmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Mas Satrio, memang benar ada buku yang berjudul "Indahnya Kawin
Sesama Jenis :Demokratisasi dan Perlindungan Hak-Hak Kaum Homoseksual"
yang diterbitkan oleh Lembaga Studi Sosial dan Agama (eL-Sa) Fakultas
Syariah IAIN Semarang.
>   
>   Buku tersebut berisi 'fatwa' legalisasi homoseksual. Sebagai
bentuk riil gerakan homoseksual yang harus dibangun dalam menghadapi
isu homoseksual menurut buku adalah: Pertama, mengorganisir kaum
homoseksual untuk bersatu memperjuangkan hak-haknya yang dirampas
negara. Kedua, memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa apa yang
terjadi pada diri kaum homoseksual adalah


sesuatu yang normal dan fitrah, sehingga masyarakat tidak
mengucilkannya, bahkan sebaliknya, masyarakat ikut terlibat mendukung
setiap gerakan homoseksual dalam menuntut hak-hak kaum homo. Ketiga,
melakukan kritik dan reaktualisasi tafsir keagamaan (tafsir kisah Nabi
Luth dan konsep pernikahan) yang tidak memihak kaum homo. Keempat,
menyuarakan perubahan UU Perkawinan No 1/1974 yang mendefinisikan
pernikahan harus laki-laki dengan perempuan.
>   
>   Jadi, memang benar ada kelompok kajian di IAIN Semarang yang
membuat seperti itu. Bahkan ada juga mahasiswa IAIN yang menulis buku
berjudul "Tuhan Izinkan Aku Jadi Pelacur" buku ini saya pernah lihat
beredar di gramedia. Kalo buku tentang homoseksual tadi, bisa Anda
cari di IAIN Semarang.
>   
>   Baru-baru di IAIN Surabaya dihebohkan oleh ulah seorang dosen yang
menginjak-injak lafadz Allah di dalam kelas. Dosen itu bilang, lafadz
Allah ini buatan manusia, jadi tidak apa-apa diinjak-injak.
Astaghfirullah! Saya baca berita tentang heboh dosen menginjak lafadz
Allah ini di majalah SABILI Edisi terbaru.
>   
>   Jadi, kita patut bertanya, kenapa  IAIN begitu liar dalam
menafsirkan ajaran-ajaran agama? Apakah ada kaitanya dengan funding
asing yang selama ini mengucurkan dana ke IAIN?
>
>
>            
> ---------------------------------
> Yahoo! Messenger with Voice. PC-to-Phone calls for ridiculously low
rates.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>







***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn
Indonesian language course


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke